Tamu Istimewa

51 6 2
                                    

"Hey, Lan!"

Dylan yang sedang mengambil minuman menoleh kepada sekelompok remaja yang memanggilnya. Tersenyum tipis, lalu melangkahkan kakinya menghampiri teman-temannya.

"Dateng juga kalian," Dylan menyapa teman-temannya sambil ber-toss ala cowok

"Yoi, kebetulan kita ketemu di gerbang" sahut Arka

"Raka?"

"Yailah, pake tanya, jelas sama Aletha pacar tersayangnya lah, adek lo" jawab Alvin detail

"Mmm" Dylan tampak celingak celinguk melihat ke kanan dan kiri

"Ngapain sih?" Tanya Lia risih sambil melihat kanan dan kirinya

"Gak ada Nada lan, cuma ada gue, Arka, Alvin, Ray sama noh pacarnya, si Lia" Dava menjawab seakan paham isi kepala Dylan

"Ooo" semuanya menyahut panjang

Dylan menatap tajam kepada Dava, yang ditatap hanya menyengir tak berdosa

"Katanya Nada, 'kan gak diundang, ngapain dateng,' gitu lan" lapor Arka

"Ya harus nya kan dia tetep dateng ya, Lia aja dateng walaupun gak di undang, nasa dia gak mau dateng?" Ujar Ray dengan posisi yang dibuat tampak berpikir

"Yee si goblok, Lia kan pacar elu, elu nya di undang, jadi kalo Nada mau dateng walaupun gak diundang, berarti dia--" pancing Dava

"Harus jadi pacar gue dong" pekik Alvin melanjutkan kata-kata Dava

"Gblk! Nyari mati lu pacaran sama Nada, tuh yang di depan udah melotot" sahut Arka cepat sambil menyentil kening Alvin, melirik Dylan yang nenatap Alvin tajam

"Maap pak boss! Keceplosan, hehe" Alvin menyatukan kedua tangan nya di depan wajah nya sambil terkekeh

"Hmm, kenapa Alvin minta maap? Kan gapapa dong kalo dia mau pacaran sama Nada, secara Nada kan gak punya pacar," cerocos Dava sambil menekan kata 'pacar'

Dylan menghela napas pelan lalu pergi meninggalkan teman-teman nya yang masih saja mengejek nya

"Yhaa, pergi dia" tukas Alvin, teman-temannya nya langsung menoleh menatap kepergian seseorang yang sedari tadi mereka sindir, sampai mata mereka menatap sosok itu di bawa pergi oleh bunda nya pergi untuk menemui tamu lainnya.

"Pergi yuk" ajak Lia merasa bosan

"Kamu haus? Mau aku ambilin minum?" Tawar Ray, karena hubungan mereka, kini mereka menggunakkan kata aku-kamu.

Aulia tersenyum simpul "mauu!" Pekik nya senang

Ray mengusap lembut pumcak kepala Lia lalu menuntunnya ke tempat minuman

"Weeh kampret! Mentang-mentang dah punya pacar, sahabat-sahabat nya dilupain," ujar Alvin dengan wajah memelas nya

"Drama mulu hidup lo anjir" komentar Dava dan Arka lalu pergi menyusul Ray dan Lia ke tempat minuman

"Woyy! manusia gak ada akhlak lu pada! Maen ninggalin gue sendirian lagi" pekik Alvin kesal lalu menyusul teman-teman nya itu

*****

"Ma, kenapa sih aku harus pake dress formal kayak gini?" Tanya Nada kepada Mama nya ketika mereka baru saja tiba di tempat tujuan

Di hadapannya kini tampak bangunan gedung megah pencakar langit, mungkin terdapat sampai belasan atau bahkan lebih jumlah lantai di bangunan ini

"Ya ini kan acara anniversary perusahaan teman papa, teman akrab malahan. Jadi harus formal dong" jawab Mama Nada sambil tersenyum

Nada mengerucutkan bibirnya "tapi ribet mam, masa aku harus pake high heels sih, kalo jatuh gimana?" Celoteh Nada manja

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang