Happy Reading🍒
.
.
.Kadang, keadaanlah yang memaksa seseorang untuk berubah.
~Ika Puspita
Pagi ini Cheryl merasa sedikit tidak enak badan. Kepalanya terasa sedikit pusing dan sakit. Ia kira sesudah minum obat tadi malam paginya akan langsung sembuh. Mengingat soal tadi malam Cheryl jadi senyum-senyum sendiri. Ia teringat akan Reyfand yang menyayikkan lagu pengantar tidur untuknya. Gimana nggak makin sayang coba.
"Kamu sakit?", tanya Fandi ketika Cheryl sudah duduk di meja makan.
"Nggak kok pi", jawab Cheryl sambil menunjukkan senyum lebarnya.
"Anget",ucap Arya sambil menyentuh kening Cheryl.
"Nggak usah sekolah ya?", tanya Ani ikut khawatir.
"Cheryl mau sekolah mi, nanti ada ulangan", jawab Cheryl.
"Ulangan susulan aja", ucap Arya.
"Enggak mau, Cheryl udah belajar tauk besok takut lupa", ucap Cheryl keukeuh.
"Tapi kamu lagi sakit sayang", ucap Ani lembut.
"Papi!", rengek Cheryl.
"Boleh sekolah, tapi kalo nggak kuat telfon papi, mami, atau bang Arya nanti biar dijemput oke?"
"Siap papi!", ucap Cheryl sambil mengangkat tangannya hormat.
Selesai sarapan Cheryl dan Arya segera berangkat menggunakan mobil. Arya tidak mau Cheryl makin kedinginan jika menggunakan motor. Pagi ini Cheryl langsung pergi ke kelas dan menyembunyikan kepalanya di lipatan tangannya. Teman-temannya sudah berusaha membujuk Cheryl agar mau beristirahat di UKS. Namun yang namanya Cheryl memang bebal, ia bersikukuh mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
Buktinya pelajaran masih bisa ia lewati. Hingga saat ini masuk pelajaran olahraga.
"Cher mending lo nggak usah ikut deh", ucap Naya.
"Muka lo udah pucat", ucap Alika.
"Cheryl nggak papa, pusingnya udah agak ilang kok", ucap Cheryl berusaha menenangkan.
"Hari ini palingan olahraganya cuma sebentar kok, kan nanti ada rapat guru. Kalo lo udah nggak kuat bilang oke?", ucap Raya.
Cheryl mengangguk sambil mengangkat dua jempolnya.
Materi olahraga hari ini adalah permainan bola basket. Mereka sudah dibagi menjadi beberapa kelompok. Dan kebetulan kelompok Cheryl dan Alika bermain dulu melawan kelompok Raya dan Naya. Mereka tampak bersemangat mengejar bola basket untuk dimasukkan ke dalam ring meski matahari bersinar dengan sangat teriknya.
Sudah bisa dipastikan jika yang bermain adalah murid perempuan mereka akan sangat heboh. Tidak hanya menggunakan tangan untuk merebut bola tapi juga mulut yang sibuk berteriak-teriak. Apalagi Raya si cerewet. Di tengah permainan Cheryl merasa kepalanya semakin pusing. Telingannya seperti berdengung tidak bisa mendengar suara-suara di dekatnya dengan jelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Roman pour AdolescentsCheryl Anasthasya,gadis manis yang ceria dan penuh tawa. Senyumanya bisa membuat orang di sekitarnya merasa hangat. Namun siapa sangka di balik sikapnya yang ceria ada sejuta luka yang ada dihatinya. Tentang cinta, persahabatan, dan keluarga. Tent...