Keajaiban musim gugur! Setelah melewati tidur panjangnya selama sebulan lebih, Auriga akhirnya siuman. Ia segera ditangani oleh dokter, mengecek bagaimana keadaannya.
Sepertinya dokter juga turut senang. Saat datang ke rumah sakit sebulan lalu, kondisi Auriga memang parah, namun sekarang kondisi tubuh Auriga baik-baik saja, ia tidak mengalami masalah pada penglihatan dan pendengarannya, tetapi dengan berat hati dokter mengatakan kalau Auriga mengalami amnesia, seperti yang mereka perkirakan sebulan lalu.
"Dia dapat mengingat Anda, tapi ia kesulitan mengingat beberapa temannya. Sepertinya ia kehilangan ingatan akan kejadian-kejadian yang baru dialaminya." kata dokter kepada Yamato dan Oba.
Oba meremas jari tangannya. "Bukan amnesia permanen kan dok?"
Dokter tersenyum sopan. "Bukan. Ini hanya bersifat sementara. Namun tetap saja, cepat atau lambat proses kembalinya ingatan Auriga tergantung bagaimana Auriga."
Yamato dan Oba sedikit menundukan badan saat dokter meninggalkan mereka. Dengan langkah cepat Oba memasuki kamar Auriga. Mata anak itu terpejam, entah benar-benar tidur atau hanya sekedar memejamkan matanya.
"Auriga," dengan lembut Oba mengelus rambut Auriga.
Auriga membuka matanya. Ah tidak tidur, ia hanya memejamkan matanya. Auriga menatap Oba kemudian pandangannya beralih menatap Yamato yang baru memasuki kamarnya.
"Aku baik-baik saja," Itulah kalimat pertama Auriga setelah sebulan lebih koma. Ia tidak ingin membuat orang-orang khawatir.
"Jangan terlalu banyak bicara. Tidak apa-apa," Auriga tersenyum kepada Oba, tapi ia benar-benar merasa dirinya sehat.
Tubuh Auriga memang cepat membaik, luka dan memar ditubuhnya cepat sekali sembuh. Perban-perban yang sebulan lalu membungkus beberapa bagian tubuh Auriga sudah dilepas sejak seminggu lalu. Hanya saja, ia sepertinya senang sekali tidur hingga memerlukan waktu lama untuk bangun dari koma.
"Dimana nenek?" tanya Auriga.
Oba dan Yamato saling berpandangan. Mereka tidak langsung menjawab, mereka tidak tahu harus mengatakan apa.
"Apa kau sudah benar-benar tidak merasakan sakit pada tubuhmu? Kau bisa menggerakkan kaki dan tanganmu kan? Bagimana dengan leher? Dokter sempat memakaikanmu penyangga leher." Yamato berusaha mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin memberitahu Auriga yang sebenarnya, setidaknya untuk saat ini. Auriga baru saja siuman, ia tidak ingin Auriga merasa tertekan.
Auriga terlihat terdiam yang hal itu justru membuat Yamato khawatir. Ia takut Auriga memaksanya untuk menjawab. Ia takut pengalihannya tidak berhasil.
Anak itu menggerakan kedua kaki dan tangannya secara bergantian, pelan-pelan ia juga menggerakkan kepalanya. "Tidak sakit. Hanya badanku sedikit nyeri dan aku juga sedikit pusing."
Aha! Yamato berhasil mengalihkan pembicaraan mereka, ia menghembuskan napasnya lega. "Jika kau terus menunjukkan perkembangan yang baik, dokter bilang kau bisa pulang seminggu lagi."
Auriga memutar matanya. "Aku ingin pulang segera! Tidak ingin menunggu selama seminggu!"
Yamato hendak membuka mulutnya saat seorang gadis masuk ke kamar Auriga. Ia membawa bunga yang langsung diberikannya pada Oba, setelahnya ia duduk disamping Auriga.
"Aku sangat mengkhawatirkanmu, sayang. Syukurlah kau sudah siuman," ia menggenggam tangan Auriga.
"Aku akan segera pulih kembali, Sakura."
Sakura tersenyum senang, sempat ia mendengar kalau Auriga mengalami amnesia, tapi untungnya pria itu tidak melupakannya. Ditambah lagi, Auriga tidak melepaskan genggaman Sakura. Ini adalah hal yang langkah, selama ini Auriga tidak suka kalau ia melakukan skinship dengannya.
"Kenapa kau memanggilku sayang?"
Sakura mengerutkan keningnya, ia mencurigai sesuatu. Auriga yang dikenalnya mungkin tidak akan bertanya begitu, Auriga pasti langsung memintanya untuk tidak memanggil sayang. Atau Auriga biasanya akan mengabaikan panggilan itu.
Muncul satu ide dikepalanya. Jika apa yang dicurigainya benar, maka kemungkinan ia bisa mendapatkan hati Auriga. Pikiran yang licik.
"Apa tidak boleh?" Sakura melirik Oba dan Yamato. "Oh, aku tidak sadar kalau Yamato dan Oba masih disini. Tapi Auriga, kupikir sekarang sudah saatnya publik tau tentang hubungan kita."
"Hubungan?" tanya Yamato.
Sakura menoleh kepada Yamato, ia menunjukkan senyum manisnya. "Aku dan Auriga telah berpacaran sejak beberapa bulan yang lalu. Selama ini dia minta untuk dirahasiakan."
Yamato dan Oba menampakkan wajah terkejut, sedangkan Auriga terlihat bingung. Sakura menunggu reaksi Auriga, ia langsung tersenyum licik saat Auriga tidak merespon apapun. Itu artinya, Auriga menyetujui mereka berdua beneran berpacaran kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Auriga: Ingatan dalam Cincin
Romansa"Bagaimana kalau kita melakukan sesuatu yang berbeda?" Gadis itu menautkan alisnya pertanda ia sedang bingung, ia hanya diam menunggu pria dihadapannya melanjutkan kalimatnya. "Mari berteman tanpa harus berkenalan," Pria itu tersenyum penuh arti, me...