Day(s) With 01

316 30 2
                                    

“Ahmad Sulaiman Bintang,” Pak Abu, guru kimia kelas dua belas, sedang mengabsen murid kelas XII MIA 2 satu-satu.

“Ahmad Sulaiman,” panggil Pak Abu sekali lagi. Namun tampaknya yang punya nama tidak sadar kalau dari tadi dipanggil.

“Bintangnya kemana, nak? Nggak masuk atau gimana?” tanya Pak Abu sembari mengedarkan pandangan ke seluruh kelas.

Jehan yang sedari tadi asik main hp menoleh ke teman yang duduk di belakangnya. Iya, si Bintang, yang ternyata lagi melamun sambil memakukan penglihatannya ke luar jendela.

“Bin, lo di absen, malah bengong!” tukas Jehan.

Bintang mengerjapkan matanya bingung, “hah?”

“Bintang kamu ngelamun?!”

Yah, kepergok Pak Abu, deh.

Bintang cuma nyengir, “hehehe, maaf, Pak.”

“Ck, awas kalau kesambet saya nggak mau nolongin!” diketawain sekelas.

Hari ini hari pertama masuk sekolah, yang berarti pula hari pertama Bintang dan kawan-kawan menginjak tahun terakhir masa SMA. Mulai hari ini tidak ada yang namanya main-main lagi karena mereka harus serius belajar agar mudah diterima di kampus yang mereka inginkan.

Tapi baru mulai hari pertama aja Bintang udah salah fokus ke anak kelas sepuluh baru yang lagi menjalani masa orientasi.

Kalau kalian mau tau kenapa Bintang sampe bengong waktu diabsen tadi, jawabannya adalah gara-gara seorang anak perempuan dengan pita biru di rambutnya.

“Lo ngelihatin apa sih, Bin?” tanya Arjuna.

Bintang menggeleng, “nggak papa.”

“Bohong,” Jehan mengikuti arah pandang Bintang, tapi pemuda itu tetap bingung objek apa sebenarnya yang ditangkap oleh mata Bintang hingga berhasil membuatnya nggak  fokus. Asal tahu saja, Bintang bukan anak seperti Jehan yang mudah meleng saat pelajaran. Nggak biasanya.

“Ayo, Bin, kasih tau. Sampe bengong gitu gue jadi takut, lo lihat setan?”

“Apa sih, kok setan?? Nggak Je, Jun. Udah ayo belajar nanti Pak Abu ngamuk,” kata Bintang sambil mengibaskan tangannya mengusir.

“Yeu, si soang diperhatiin temennya kok ya,” cibir Jehan.

Sebelum Bintang benar-benar memfokuskan dirinya pada pelajaran kimia yang akan diajarkan Pak Abu, pemuda itu mengalihkan pandangannya sebentar ke arah lapangan, mencari gadis pita biru yang sedari tadi mencuri perhatiannya.

Kening Bintang mengerut, gadis itu tidak ada lagi di spot yang sama dengan saat Bintang menemukannya tadi. Tak tahu kenapa, Bintang jadi penasaran. Padahal yang Bintang tahu tentang gadis itu hanya pita biru dan kacamata yang menghiasi wajahnya.

Untungnya gadis itu sempat menoleh tadi, cantik.

Semoga Bintang bisa menemukan gadis itu lagi nanti.

[.]

day(s) with; choi soobin (lokal)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang