Ch.5-Festival Sekolah Yang Singkat

1.3K 129 5
                                    

Selesai mencuci peralatan masak tantenya, Keyra langsung mengelap kedua tangannya dan bergegas ke kamar mengambil ponselnya yang masih di-charger. Setelahnya, ia kembali turun lantas berpamitan pada tantenya yang sedang mengelap meja makan. Hari ini adalah latihan terakhir sekaligus mematangkan kerja keras mereka sebelumnya.

Sementara Keyra berjalan menuju sekolah, Kanya yang biasa tampil dingin dan acuh sedang bersembunyi dari seseorang. Saat hendak mengeluarkan ponsel dari dalam tas kecilnya, tiba-tiba seorang bocah laki-laki menariknya. Kanya yang ingin menghubungi seseorang langsung memasukkan kembali ponselnya dan berjalan mengikuti bocah itu.

Skip

Seperti biasa, latihan untuk festival berakhir memuaskan. Aransemen sedikit digubah di latihan terakhir ini karena ada masalah saat pergantian vokal. Keyra dan personel lain menyanggupinya mengingat instrumen yang sekarang tidak lebih sulit dari sebelumnya. Namun seperti biasa, hanya Kanya yang tidak bisa datang. Hal itu sangat disayangkan mengingat gadis itu tidak bisa melihat perjuangan teman-teman sekelasnya dari awal.

"Besok kalian harus menampilkan yang terbaik! Oke?!" Yana tercengang melihat tidak ada satupun di antara mereka yang membalas dorongannya. Malahan semua mengacuhkannya dengan keluar begitu saja.

Yana menjadi semakin kesal lantaran Oka malah mengejeknya. "Kasian dikacangin." Oka berjalan melaluinya sambil terus meledeknya menggunakan bahasa isyarat.

***

Is the love shot

Na.. nanananananana

Na.. nananananana

Na.. nananananananaaaaaa

(Pip)

"Halo?"

Pak Arsya mengangkat panggilan yang sedari tadi berdering memperdengarkan potongan lagu Love Shot dari EXO. Pria yang lengket dengan kemeja kotak-kotak itu baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang masih basah. Samar-samar, suara perempuan terdengar mengucapkan sesuatu karena ponsel dalam mode speaker. Namun segera saja pria itu mengembalikannya ke mode normal.

"Di..."

"Maksudmu?"

Pak Arsya berhenti menggosok rambutnya dan mulai mendengarkannya dengan seksama.

"Ya. Baiklah."

"Ya. Tetap diamkan saja." Pak Arsya menyudahi panggilan itu lalu kembali menggosok rambutnya.

***

Seperti yang diharapkan dari adanya festival sekolah, semua terlihat senang sekaligus sibuk mempersiapkan segalanya. Mulai dari anggota klub juga perwakilan kelas yang bergantian menampilkan berbagai pertunjukan, bazar kelas yang sibuk melayani pembeli [pembeli di sini adalah anggota sekolah dan beberapa perwakilan sekolah yang diundang], dan para OSIS yang mengawasi jalannya festival.

Di satu sisi Keyra dkk. menunggu giliran mereka tampil, Yana yang berada di camp kelas terlihat cemas lantaran belum melihat Cris dan Alma. Ia menjadi tidak fokus dengan pekerjaannya. Karena tidak bisa diam saja melihat hal itu, Yana pun mendatangi Keyra dengan tergesa-gesa. "Cris sama Alma belum juga dateng?" tanyanya cemas.

Keyra hanya berdehem singkat. Ia terlihat tenang-tenang saja dengan ketiadaan mereka berdua.

"Terus gimana? Kamu kok tenang aja sih," Yana menggerutu melihat sikap tenang Keyra.

I'm a Main Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang