"Bab 10"

466 86 18
                                    

Ketika memasuki kelas, semua mata langsung tertuju pada Sejeong.

"Kau dari mana saja? Kejadian di aula itu"

"Kau yang melakukan itu semua kan?" Tuduh Dino menatap Sejeong curiga.

"Kejadian apa sih? Aku tak tahu apapun" Sejeong benar-benar pandai ber-acting, melihat dia selama ini aman menyembunyikan kekuatannya, baginya hal ini mudah.

"Aku menarik Sejeong keluar dari ruangan itu lewat pintu belakang sebelum Nayeon terus saja menghinanya, jadi kami tak tahu apa yang terjadi..." Bela Jaehyun.

"Ledakan! Ada ledakan di dalam aula dan Nayeon Sonbae serta senior yang lainnya terluka" cerita Mina menjelaskan situasi itu secara sederhana.

"Mungkin saja ledakan itu terjadi karena mereka saling menyerang, kenapa kalian malah mengira Sejeong bisa melakukan hal berbahaya seperti itu sih!" Bela Dahyun.

"Pak Dyo meliburkan kita hari ini, dan dia menyuruh kita kembali ke asrama dan melupakan kejadian tadi" Jun yang dari ruang guru itu menyela teman-temannya, lalu membenahi barang-barangnya.

"Sejeong-ah, kembalilah lebih dulu ke asrama eum? Aku ada urusan dengan Jun!" Dahyun juga memakai tasnya lalu menyusul Jun meninggalkan kelas itu.

"Woaaah, dia benar-benar meninggalkanku. Apa sebucin itu dia dengan cowok tukang tidur itu?" Omel Hoshi merasa di khianati oleh Dahyun.

"Lebih baik kau ikut denganku ke Arcade!" Ajak Dino seraya merangkulnya, dan Hoshi tentu saja mau.

Jihyo juga ikut meninggalkan kelas itu setelah menatap tajam dan curiga Sejeong, dia merasakan bahwa ada yang aneh perihal insiden itu.

"Doyeon, bisakah kau menungguku di luar? Aku ingin pulang ke asrama denganmu" pinta Sejeong.

Doyeon mengangguk mengerti dan meninggalkan Sejeong di dalam ruangan itu, "aku akan menunggumu di luar" ujar Jaehyun yang tahu jika Sejeong ingin berbicara bertiga dengan Mina dan Vernon.

"Mina-yya!" Panggil Sejeong yang berhasil menghentikan Mina dan vernon yang juga berniat pulang itu.

"Aku sudah memutuskan masuk ke klub kalian!" Tutur Sejeong.

"Eh?"

"Tidak, kenapa kau ingin bergabung di Clubku? Padahal Club itu..." Vernon langsung menentangnya.

"Aku memberitahu kalian bukan untuk mendapat izin tapi karena menghargai kalian sebagai ketua dari Klub itu, apapun yang kalian katakan aku tetap akan bergabung dengan klub itu" Sejeong juga mengenakan tasnya, dia sudah tahu bahwa Mina dan Vernon tak akan menyukai niatnya itu karena tentu saja dengan masuknya Sejeong juga akan mengundang siswa/i lain melihat betapa loyal dan adilnya Sejeong.

"Ah, satu hal lagi. Kalian di beri potensi bukan untuk menjadi unggul dan menutup jalan bagi mereka yang juga ingin merangkak naik, apa yang kalian khawatirkan? Padahal kalian saat ini di beri sayap untuk terbang" tegur Sejeong sebelum benar-benar pergi.

"Omong kosong apa yang dia bicarakan?" Gerutu Vernon.

"Dia tahu kalau kita sengaja tak merekrut anggota baru karena tak ingin di saingi!" Mina menyimpulkan sikap tiba-tiba Sejeong dalam menilai Club yang dia kelola dengan vernon.

"Tapi tetap saja aku tak suka dia ikut klub kita, dia itu ancaman" rutuk Vernon.

"Sudahlah, lagian dia juga belum menemukan potensinya. Dan kau tahu sendiri potensi kita hanya di miliki 2 orang di tingkatan ini jadi otomatis Sejeong tak mungkin memiliki kekuatan yang sama dengan kita, biarkan dia bergabung, aku akan mengawasinya!" Ujar Mina.

"School 2019" (The End)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang