Disarankan untuk membaca My Ice Girl (COMPLATE) terlebih dahulu❕❕
***
Bagaimana sih rumah tangga yang dulunya sicewek dingin dan cowok petakilan. Jika dulu Rival sangat takut pada Beby maka sekarang ia semakin takut. Hahaha
Tidak ada yang banyak ber...
Dibalik kaca ruangan dimana tempat b ayi yang baru lahir ditidurkan, Dion dan Rival menempelkan wajah mereka disana. Mereka terus memperhatikan gerak gerik suster yang sedang menidurkan anak Caterin dan Ganda yang sudah diberikan asi Caterin tadi. Rasa penasaran Dion dan Rival memuncak saat bayi berjenis kelamin laki-laki itu sudah tertidur didalam ranjang yang bertuliskan 'Bayi ibu Caterin dan Bapak Ganda'. Belum dikasih nama oleh Caterin dan Ganda. Hidung bayi itu mancung, bibir tipis merah dan pipi gembulnya. Dion dan Rival menatap bayi itu dengan mata berbinar ingin, wajah mereka semakin menempel pada kaca pembatas. Suster penjaga pun menatap aneh keduanya, bapaknya bukan tetapi ekspresinya luar biasa heboh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(kucing ini mewakili wajah mereka berdua ya...)
"gimana kalo Ganjil?. " ucap Dion masih terus menatap Bayi itu.
"Ganjil?." sahut Rival tanpa mengalihkan perhatiannya.
"hooh, bapaknya kan Ganda. " jelas Dion.
Rival mengangguk angguk mengerti. "entar adeknya Genap. " sahutnya lagi.
Dion menoleh ke Rival, begitu pula Rival yang menoleh menatap Dion. "Deal?. " ujar Dion girang, dengan wajah dan rambut acak-acak bekas jambakan Caterin, Dion persis seperti orang gila lepas. Dion mengulurkan tangan kanannya hendak berjabatan dengan Rival.
"Deal!. " jawab Rival sambil membalas jabatan Dion.
Disanalah, didepan ruang tidur bayi. Terjadi konspirasi penepatan nama untuk bayi Ganda dan Caterin yang diberikan oleh Dion dan Rival. Suster penjaga itu menggelengkan kepalanya, jika mereka berdua tidak tampan, sudah pasti ia akan menelpon rumah sakit jiwa.
"he he he! Enak aja sembarangan kasih nama anak gue. " ujar bapak dari sang bayi itu, ia berjalan mendekati kedua sahabatnya dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
"gue berhak dong! Lu nggak liat jambul gue jadi saksi keganasan Caterin waktu lu belum sampe ke rumah sakit! Seenggaknya gue berhak 10% dalam pembuatan nama. " ujar Dion, Rival mengangguk angguk setuju membela Dion.
"enak aja! Buat sendiri trus lu kasih nama sendiri! Lagian apaan tuh Ganji Ganji lu pikir anak gue apaan!. " sahur Ganda tak terima.
"lah waktu gue mau bikin bini lu udah mau brojol anjir! Prosesnya jadi ketunda!. " ucap Dion.
"lagian pas kok sama nama lu. Ganda, anaknya Ganjil, trus adeknya entar Genap. " sahut Rival dengan wajah tanpa dosa.
Ganda menatap Rival datar,ingin sekali ia cekik sahabatnya yang satu ini. Disaat ia sedang berdebat dengan Dion, Rival malah menyahut dan mengatakan hal yang tak berguna.
"atau enggak doubel aja! Artinya sama kan dengan Ganda!. " ujar Dion ngawur. Ganda ingin sekali mencekik leher Dion.
"astagfirullah..." Ganda ngucap. "pegi nggak lu,pegi! Hus hus entar anak gue kecantolan jin kalo deket kalian berdua. " usir Ganda, ia mengibas-ngibas kan kedua tangannya.
