1

9 2 0
                                    


Sejuknya udara pagi, samping kanan dan kiri dipenuhi pepohonan yang rindang terdapat gadis imut berambut panjang berponi ini tengah melakukan jogging atau lari pagi, dengan kedua telinga dipasang earphones memutar lagu seraya menemani gadis itu lari pagi. Terdengar lagu 'Red Velvet - Power up' yang membuatnya tambah bersemangat.

Go! Go! eeopeullein!
Beongaecheoleom nal-ala
Kauai pado sog
Naleul deonjyeo beorige
Iyeiye iyeiyeiyeiye
Let's power up!
Kkamake da tabeoril geoyeyo
Ba-banana Ba-ba-banana-nana
Ba-banana Ba-ba-banana-nana
Ba-banana Ba-ba-banana-nana Ba!

Tak.. Tak..

Sontak gadis itu langsung mencabut salah satu earphones nya dan menoleh kebelakang

"Nah kan bener ini pasti si bocil" Ucap gadis berambut sebahu

"Heh sembarangan aja manggil gue bocil, gue kan punya nama Des" Ucap gadis imut itu cemberut kesal karena dipanggil bocil.

"Kan lu emang bocil pendek gitu ahahahahha Olive..Olive.." Jawab Dessy seraya tertawa pelan

"Gue tuh imut tau sirik aja lu, eh si gita mana?" Tanya Olive sambil melirik ke kanan dan ke kiri

"lagi beli minuman dia baru tiga putaran padahal lebay emang tuh si gitong, nah tuh dia" Ucap Dessy sambil menunjuk ke arah belakang tepat nya gadis yang sedang membawa minuman 'Gita'.

"Eh kok ada lu cil, nemu di mana lu des ada bocil disini" Ucap Gita dengan suara cempreng nya sambil menunjuk ke arah Olive.

Olive yang merasa di sebut bocil pun kesal melirik sinis ke arah Gita, tak suka dengan sebutan yang memang sebenarnya fakta

"Ish gue tuh imut gak bocil sirik mulu lu pada dah ah gue mau lari lagi daripada dengerin kalian kayak kaset rusak" Kesal Olive dan meneruskan lari nya pelan, kedua sahabat yang melihat nya pun ikut menyusul Olive yang sedang merajuk.

"Heh tungguin dong cil gitu aja ngambek lu" Teriak Gita

08.30 PM

Ceklek

"Mamah ku sayang putri mu yang cantik, imut, dan manis ini udah pulang" Teriak Olive sambil menenteng sepatu olahraga nya. Menuju dapur menemui sang Mamah terlihat sedang membuat cookies coklat kesukaan nya dan sang mamah.

"Kamu ini baru datang olahraga malah teriak-teriak gak capek memang nya?" Tanya sang mamah lembut sambil tersenyum.

"Hehehehe, uhhh kue coklat" Saat tangan nya ingin mengambil cookies coklat kesukaan nya ditepis oleh mamah nya

"Ehhh.. mandi dulu sana tangan mu kotor itu nanti cookies yang mamah buat jadi gak enak lagi" Ucap mamah menatap putri nya yang sedang cengengesan

"Siap mamah ku yang cantik tapi masih cantikan Olive hihi" Ucap Olive seraya berlari menaiki anak tangga menghindari omelan sang mamah yang sedang melototi nya.

"Heh!" Teriak sang mamah menggelengkan kepala nya, punya anak kok pede nya tingkat tinggi batinnya.

"Ada apa mah masih pagi sudah teriak teriak gitu" Ucap Vero papah Olive mendekati sang istri dan memeluknya.

"Biasa Olive tuh anak kamu pede nya tingkat atas kayak kamu" Dengus Dian

"Anak kamu juga sayang" Ucap Vero diiringi senyum dan mencium puncak kepala sang istri.

Tap.. Tap..

"Ckckck masih pagi udah mesra mesraan nih" Ucap Deril kakak kedua Olive tubuh tegap, memiliki hidung yang mancung, kulit putih bersih, dengan memakai kaos hitam polos di balut jaket levis dan celana levis hitam menambah kadar ketampanan nya,  menuruni anak tangga menuju dapur.

"Ah sirik aja kamu Deril nanti kalau udah nikah juga pasti gini kamu" Ucap Vero sang Papah santai kemudian duduk dan menyuruput kopi buatan sang istri tercinta yang masih hangat.

Deril yang mendengar itupun berdecak sebal menatap sang Papah, kemudian duduk memakan nasi goreng buatan sang mamah.

"Mah Olive belum pulang?" Tanya Deril sambil memasukan sendok berisi nasi goreng itu.

"Udah, lagi mandi kayaknya" Ucap Dian

Tap..tap..tap..tap..

"Morning all princess Olive comeback" Ucap Olive dengan senyuman manis nya

"Morning sayang" Ucap Dian

"Morning too princess" Ucap Vero

"Morning cantik" Ucap Deril sambil tersenyum.

"Nih makan dulu pasti tadi capek ya lari pagi" Lanjut deril sambil memberikan sepiring nasi goreng lengkap dengan telur ceplok.

.
.
.

"Sayang, aku ke kantor dulu ya jangan terlau capek baik-baik dirumah" ucap Vero kemudian mencium puncak kepala sang istri.

"Hati-hati ya" Jawab dian sambil tersenyum mencium pipi Vero dan membenarkan dasi sang suami.

"Mah deril mau ke rumah temen dulu ya" Ucap deril pamit kemudian mencium kedua pipi Dian dan melangkah ke depan, saat membuka knop pintu terkejut oleh kedatangan pacar adiknya Olive.

"Eh bro kapan sampai dari Singapura?" Tanya Deril sambil berpelukan ala pria.

"Tadi jam 3 pagi, Olive ada kan?" Jawab Ryan

"Ada noh lagi makan, gue duluan ya bro ada urusan" Ucap Deril kemudian menepuk pelan pundak Ryan, menaiki motor nya.

"Oke"

Ryan masuk dan melangkah menuju dapur, di meja makan dia melihat wanita mungil nya yang sedang memakan roti bakar coklat kesukaannya.

"Eh ada Ryan, kapan sampai nya?" Tanya Dian mendekati Ryan dan memeluk nya.

"Tadi jam 3 mah, oh iya ini dari Bunda maaf ya mah gak bawa banyak soalnya buru-buru" Ucap Ryan seraya memberi bungkusan berisi baju dan kue dari Singapura.

"Ah gak apa-apa kok, jadi gak enak ngerepotin nih" Jawab Dian menerima bingkisan dari Ryan.

Olive yang mendengar suara sang pacar langsung tersedak dan melihat kehadiran sang pacar. Ryan dengan sigap memberikan segelas air putih kepada Olive dan menepuk punggung gadisnya pelan. Dengan cepat Olive meminumnya.

"Pelan-pelan sayang makannya jadi tersedak kan" Omel Ryan

"Ish kamu yang ngagetin tau! Tiba-tiba muncul kayak jelangkung" Ucap Olive kesal

"Hush! Kamu ini" Gemas Ryan dan mencubit pipi chubby Olive, yang kemudian di pukul pelan tangan Ryan oleh Olive.

"Ish jangan di cubit nanti jadi chubby pipi aku" Kesal Olive mengerucutkan bibir nya yang terlihat lucu oleh Ryan.

"Kamu kan udah chubby sayang" Jawab Ryan gemas

"Sudah makan Ryan? Mau makan bareng sama Olive? Masih banyak nasi goreng nya nih kalau mau" Tawar Dian

"Kasih nasi bekas aja mah masih banyak kan" Ucap Olive santai yang mendapat pelotot an dari sang mamah dan sang pacar.

"Sudah kok mah, tadi sebelum berangkat ke sini sarapan dulu" Jawab Ryan sambil tersenyum.

"Hush kamu ini sama pacar sendiri kok gitu sih" Omel Dian

"Hmm dasar" Gemas Ryan kemudian merangkul Olive mencium pucuk kepala gadisnya dengan penuh kasih sayang.





TBC

Selamat datang di cerita baru ku, smoga kalian semua suka:)

MY GIRL OLIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang