Jimin dan Yoongi tiba saat hari hampir gelap. Penampilan mereka kini lebih bersih dan rapi dibandingkan sebelumnya. Terima kasih pada Park Jimin yang mengusulkan mereka merubah penampilan.
Keduanya kemudian berjalan pelan. Mereka masih tetap bungkam pasca ciuman mereka tadi. Yoongi yang terlalu gengsi memulai pembicaraan dan Jimin yang terlalu bingung dan canggung untuk bicara duluan. Ck, dasar laki-laki. Keduanya sama-sama enggan mengalah. Yoongi kemudian mempercepat langkahnya, ia pergi mendahului Jimin dan dapat melihat Hoseok tengah menyiapkan perapian di depan gubuk mereka.
"Oh, kalian sudah kembali," Hoseok mendongak saat menyadari Yoongi mendekat ke arahnya.
Yoongi hanya menggoyangkan tangannya pelan dan menghampiri Hoseok. Duduk di dekat perapian yang mulai menyala. Jimin tertawa melihat Hoseok yang memperhatikan Yoongi dengan dahi berkerut. Interaksi mereka semua memang terbilang pasif. Kaku, tidak saling banyak bicara. Mungkin karena pengabdian dan keterikatan pada Kim Taehyung lah yang membuat mereka seakan menjadi teman dekat. Jimin bahkan pernah berpikir, mereka semua tidak akan pernah bertemu jika saja bukan karena darah wizard yang mengalir di tubuh mereka.
"Menemukan yang kau cari?" Taehyung keluar dari gubuk sambil membawa beberapa jenis makanan. Sepertinya bahan yang kemarin tersisa dan sedikit tambahan hasil berburu hari ini.
Dibelakang Taehyung, Jungkook mengikuti sambil membawa beberapa wadah. Anak itu kemudian tersenyum saat melihat Jimin membawa sesuatu.
"Jimin-ssi, apa yang kau bawa?" Jungkook kemudian meletakkan barang bawaannya di dekat Hoseok. Ia kemudian menghampiri Jimin dan menatap penuh minat pada bungkusan kain di tangan Jimin.
"Ini pakaian ganti untukmu. Punyamu warna merah yang diikat tali berwarna hijau. Simpan sisanya untuk Taehyung dan Hoseok." Jimin kemudian menyerahkan bungkusan di tangannya pada Jungkook.
Jungkook menerimanya dengan mata berbinar. Jelas ia sangat senang mendapatkan pakaian baru. Pakaian lamanya sudah rusak dan sobek sana sini. Sudah tak nyaman dipakai. Maka dari itu, Jungkook segera berbalik dan berlari kecil ke arah gubuk.
"Jadi... kau mampu membujuk anak kepala batu itu." Suara berat wujud singa Cai Xukun mengagetkan semua orang.
Singa besar itu turun dari udara dan berdiri tepat disamping Taehyung.
"Maksudnya?" Hoseok selalu bingung dengan ucapan tak lengkap Cai Cukun. Pemuda itu selalu mengatakan hal yang menggantung kalau menurut Hoseok. Jelas bisa saja membuat orang lain salah tafsir. Dan Hoseok adalah salah satu contohnya.
"Kemarin anak itu marah padaku. Dia bahkan menatapku tajam saat bilang tidak ingin menggunakan senjata. Lalu hari ini tiba-tiba dia berubah pikiran. Dilihat dari aura dan energi kalian, sepertinya anak itu berhasil dirayu dan setuju belajar menggunakan senjata." Xukun kemudian mengubah wujudnya menjadi manusia.
"Kun, berhentilah bersikap keras pada Jungkook. Kau hanya menakutinya." Taehyung menoleh pada Xukun.
"Master, kau dan anak itu adalah sebuah poros. Aku, Park Jimin, Yoongi, dan Hoseok berputar disekitar kalian. Kau dan Jungkook tentu saja unsur utamanya." Xukun balas menatap Taehyung.
"Yah, kau benar." Jimin mengangguk dan menatap mereka semua bergantian.
"Ku pikir kalian lupa siapa aku." Jimin mengendikkan bahunya kemudian duduk menghadap perapian.
"Selain pengguna pedang suci aku juga seorang manipulator. Menghasut Jeon Jungkook untuk bersedia menggunakan senjata adalah hal yang mudah. Lagipula aku tahu maksud kau dan Taehyung." Jimin menatap Xukun lekat.
"Jeon Jungkook harus bisa berdiri sendiri. Meskipun kita semua ada bersamanya, tapi keyakinan dan kesungguhannya lah yang mampu membuatnya lebih kuat." Lanjut Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard [Taekook] END ✓
FanfictionJeon Jungkook, anak matahari yang ditakdirkan menjadi bulan. Anak bungsu pemalu yang ditakdirkan hidup mandiri. Mencari sang matahari untuk menyempurnakan sinarnya, yang sebenarnya tanpa ia sadari sang matahari selalu berada disampingnya, melindungi...