Hujan sore ini datang dengan hanya rintikannya, tak lebat namun tak berhenti jua. Menemani seorang gadis cantik yang sedang duduk di bawah jendela sambil menatap ke langit menunggu datangnya pelangi, ditemani senandung dari Hivi yang berjudul "pelangi".
Pikirnya membayangkan "Apa Aby terlalu jahat sama Alexi? Apa Alexi sakit hati dengan ucapan Aby waktu itu?", teringat akan waktu itu saat Aby dengan tegas mengatakan pada Alexi bahwa Aby sudah berpacaran dengan Alexi.
Kemudian gadis itu mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuatu disana :
Hujan, untuk semua kisah yang telah kulewati dengannya
Untuk semua cerita yang tak pernah kami dustai
Untuk segala kasih dan sayang yang tak berpura-pura
Apakah salah kalau kali ini aku menyakitinya?
Bawalah rintikmu tuk temaninya kini
Maafkan aku yang inginkan jauh darinya, meski luka ini kian teriris
"Tapi apakah lexi juga memiliki rasa yang sama denganku?", gumamnya sambil menahan air mata di tengah hujan.Aby dilemma antara perasaannya sendiri dengan perjanjian yang telah mereka sepakati untuk tidak berpacaran dalam persahabatan keduanya.
RINGGG.....RINGGG
Alexi is calling
"By, di rumah? Keluar yuk!"
Tut tut tut
Aby mematikan ponselnya sebelum menjawab ajakan Alexi. Sebenarnya jauh dalam hatinya ingin sekali berkata "Iya ayok lex", tapi apa daya Aby sudah membulatkan tekadnya untuk berjauhan dari Alexi agar rasa cinta pada Alexi ini bisa segera pudar toh Aby tak mau menghianati Ica yang sudah meminta Aby berjanji untuk tak mendekati Alexi lagi.
"Aby sayang, ini kan hari minggu tumben Alexi nggak ngajak keluar", tanya mama Aby yang datang mengagetkkannya.
"Nggak mam, Alexi sibuk kali", jawab Aby datar.
"Kamu udah coba hubungi dia? Takutnya dia kenapa-kenapa by, Alexi kan masih sakit".
"Ma....kenapa sih mama perhatian banget sama Alexi! Bahkan melebihi perhatian mama ke Aby!", Ucap Aby setengah kesal pada mamanya.
Mama pun pergi meninggalkan Aby, mama tahu kalau Aby sedang suntuk dia tak ingin diganggu oleh siapapun.
Tok tok tok
Tak lama mama Aby pergi, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar Aby.
"Non, ada telfon dari mas Alexi", suara mbak nur yang baru saja menerima telfon dari Alexi karena telfon di Handphone Aby yang tak dihiraukannya.
"Bilang aja Aby lagi keluar sama kak Bima".
*****
Malam ini Bu Mira sudah bersiap-siap untuk pergi bersama suaminya yang baru saja pulang dari luar kota. Kemudian mereka berpamitan kepada anak gadisnya yang sudah dewasa dan tak mau diajak bermalam minggu di luar.
Setelah mengantarkan orang tuanya pergi, Aby akan kembali memasuki rumahnya dan berniat menonton drama korea kesayangannya, tiba-tiba mata Aby tertuju pada sebuah kotak yang terletak di atas meja bundar dekat pintu masuk rumahnya.
Kotak merah tersebut ditulisi "Untuk Aby"
Aby sedikit takut untuk membuka kotak tersebut, siapakah malam-malam begini mengirimkan kotak disini tanpa nama pengirim. Kemudian Aby bertanya pada mbak Nur namun mbak Nur tak mengetahui itu.
Aby pelan-pelan membuka kotak tersebut, namun matanya terbelalak kaget saat melihat isi kotak malah penuh dengan koran yang tak teratur sehingga membuat Aby langsung membuang isi kotaknya, takut jika ada yang menerornya. Namun dari dalam buku tersebut terjatuh sebuah buku kecil yang sangat kusam serta pensil yang bentuknya aneh, di ujung pensilnya berbentuk boneka namun boneka yang aneh karena hanya ada kedua matanya saja.
Aby kemudian membuka perlahan isi buku tersebut dan tertera di halaman pertamanya "Hai Aby", kemudian di halaman berikutnya buku ini bertuliskan,
PERATURAN PENGGUNAANKU :
1. Jangan menuliskan apapun tentang Alexi
2. Setiap hari baliklah halaman buku ini meskipun tak pernah kau tulisi
3. Selamat bercerita Aby
Aby yang bingung dengan keadaan ini akhirnya luluh juga, mungkin buku ini bisa menjadi pengganti Alexi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasta
Teen FictionTAMAT Aku tidak ingin bertanya mengapa kau masih sendiri, karena aku tidak menginginkan ada nama lain dalam ceritamu selain aku. Kisah dua insan berlawan jenis yang bersahabat selama bertahun-tahun dan saling menyayangi namun memiliki sebuah kesepak...