Is It Okay?

33 10 1
                                    

Apa kabar semuanyaa???

Sebelum kita mulai ceritanya, aku pengen mengenalkan work terbaru aku :

Di work aku yang satu ini, aku akan memuat curhatan, kata-kata motivasi, ataupun pemikiran-pemikiran lumayan berat yang tiba-tiba terlintas di pikiran kalian!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di work aku yang satu ini, aku akan memuat curhatan, kata-kata motivasi, ataupun pemikiran-pemikiran lumayan berat yang tiba-tiba terlintas di pikiran kalian!

Nah, misalnya nih ya, kalian nonton film dan tiba-tiba aja kalian punya suatu pemikiran yang berhubungan dengan kisah inti dari film itu. Kalian boleh banget share itu ke aku lewat dm instagram aku atau dm lewat twitter juga bisa.

IG : elsssaaa_ (with @ )
Twitter : elsasipayung1 (with @ )

Udah jelas kan? Nah, sekarang kita masuk ke kisah Ran selanjutnya yaa

Cekidott~

▫️▫️▫️

Segalanya terjadi begitu saja. Tanpa diketahui siapapun. Tanpa dapat dikendalikan siapapun juga.

Ran tidak pernah menyangka dirinya akan berurusan dengan Irwan pasal kehidupan asmaranya. Ran selalu memandang Irwan sebagai atasan nya. Namun kali ini, dia harus memandang Irwan sebagai calon mertuanya.

"Sudah berapa lama kalian pacaran?" Tanya Irwan ketika mereka telah tiba di wilayah apartemen Alfian.

Saat ini mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar di sebuah kedai kopi.

Ran merasa canggung ketika ditatap oleh kedua orang tua Alfian. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Sudah 3 tahun, Pak." Jawab Ran sambil menatap Irwan hanya sebentar.

Irwan dan istrinya, Zahra, mengangguk tanda mengerti.

Setelah kira-kira satu jam mereka berbincang, mereka memutuskan untuk langsung ke apartemen Alfian.

Ketika mereka sudah berada di gedung apartemen yang ditempati Alfian, sebuah panggilan menyapa handphone Ran.

Dari Van.

Dia memberi isyarat kepada Irwan dan Zahra untuk berangkat lebih dulu.

"Halo, bang?"

"Ran!! Kamu dimana? Van kecelakaan!"

Itu suara Rere?!

Jantung Ran terasa berhenti berdetak. Ada apa ini? Kenapa semua secara tiba-tiba menghantam kehidupan Ran?

"Sekarang Bang Van dimana?"

"Rumah sakit Dirgahayu! Please, cepat Ran! Darah Van terbuang banyak, dia butuh donor darah" ucap Rere dengan suara bergetar.

Ran langsung mematikan panggilan itu, dan mulai berlari ke arah pintu keluar,

Dia akan kembali demi keluarganya.

Saya TerimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang