43. PENDEMO

889 126 19
                                    

▪▪▪

Pagi-pagi sekali Hyun-Ra terbangun dan langsung teringat Kyuhyun, ia mengedarkan pandangan dan Kyuhyun tidak ada di kamarnya. Apakah Kyuhyun sudah pergi? Tapi kapan?

Merasa tidak yakin, Hyun-Ra akhirnya turun dari ranjang dan memutuskan mengecek keluar kamar. Namun ketika sampai di ruang tamu, langkahnya mendadak berhenti menemukan sosok Kyuhyun masih ada dan tengah berbaring di sofa kecil rumahnya. 

Tanpa sadar kaki Hyun-Ra mendekat.

Dan ternyata pria itu tidak pergi, ternyata Kyuhyun tetap menemani kesendiriannya seperti yang dia janji.

Hyun-Ra berdiri di samping sofa mengamati tubuh Kyuhyun yang bergerak gelisah, bersedekap seolah menghangatkan diri dari dingin yang menusuk. Meski tak sederas beberapa jam lalu, namun suara rintik hujan masih terdengar menghiasi kesunyian di luar sana.

Hyun-Ra berbalik ke kamarnya untuk mengambil selimut tebal lalu memakaikannya di tubuh Kyuhyun. Pasti Kyuhyun kedinginan semalaman, ditambah posisi tidurnya yang tidak nyaman dengan tempat sempit seperti itu. Hyun-Ra menaikkan selimut hingga ke leher Kyuhyun, karena itu selimut terbaik yang ia miliki jadi ia yakin Kyuhyun akan merasa hangat.

Terima kasih, Kyuhyun ... Hyun-Ra merintihkan kata itu dengan tulus, dan ia pasti akan terpuruk dalam kesendirian kalau saja tidak ada Kyuhyun di sini.

Hyun-Ra kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ada sisa pening yang masih terasa tapi ia cukup kuat dan bisa mengabaikannya. Dan andai saja yang sekarang sedang bersamanya adalah Cho Daehyun dengan sikap memaafkannya, Hyun-Ra pasti tidak akan sekacau ini. Ia bahkan sudah mengecek ponselnya dan tetap tak ada satupun pesan balasan dari tunangannya.

Tiba-tiba ia diserang perasaan panik saat tersadar ada Kyuhyun di rumahnya dan Daehyun akan lebih salah paham lagi jika nanti datang dan menemukan ada adiknya.

Hyun-Ra berbalik ke ruang depan dan melupakan niatnya untuk mandi, kembali ke tempat Kyuhyun yang sedang tertidur pulas. Ia menatap sosok itu dan merasa tidak tega untuk mengusirnya pulang.

Bagaimana mungkin membangunkan orang yang sedang lelap lalu menyuruhnya pergi?

Hyun-Ra dililit rasa bimbang, bingung, hingga kemudian menjadi linglung.

Ya Tuhan, bagaimana ini?

Hyun-Ra mondar-mandir dengan perasaan gelisah, dan matahari akan segera muncul dalam beberapa jam lagi.

Namun saat pagi menjelang, Daehyun ternyata tidak datang dan tidak menjemputnya. Apakah Daehyun masih marah dan tidak mau memaafkannya? Apakah Daehyun memutuskan untuk mengabaikannya dan tidak lagi memperdulikannya?

Hyun-Ra sebenarnya kurang fit untuk pergi bekerja, tapi ia harus menemui Daehyun di kantor dan menyelesaikan masalah yang terjadi sekarang, menjelaskan lagi sampai kesalah pahaman di pikiran tunangannya itu menghilang.

Ia bergegas menyiapkan makanan untuk Kyuhyun, menyeduh segelas kopi lalu meninggalkan secarik surat di dekat pria itu.

Ada sarapan untukmu di meja

Maaf tidak membangunkanmu

Aku berangkat ke kantor

Dan terima kasih untuk bantuanmu, Kyu ....

▪▪▪

Hyun-Ra merasa resah membayangkan ekspresi para wanita di kantor ketika ia baru datang pagi tadi, seperti merasa geram dan menunggu waktu untuk menyerangnya habis-habisan. Hyun-Ra juga tidak melihat adanya Daehyun bahkan saat ia mendatangi ruangannya. Sekretaris Kim bilang Daehyun tidak ke kantor hari ini dan hanya mengirim pesan kalau semua rapat dicancel sampai pria itu menentukan hari ganti.

Tears Of Love (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang