10. Hanya Sebatas Teman

295 78 179
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




10. Hanya Sebatas Teman



Gadis dengan rambut dicepol asal itu menghela nafas panjang, lalu meregangkan otot-otot tangannya. Jihan menoleh pada jam dinding kamarnya. Sudah jam 10 malam. Tapi gadis itu bahkan baru saja menyelesaikan tugasnya.

Jihan bahkan tidak bisa tidur, rasanya matanya itu tetap terjaga. Walaupun dia sudah hampir satu jam duduk di meja belajarnya sambil mengerjakan tugas sekolahnya.

Bingung harus melakukan apa, gadis itu berjalan menghampiri jendela kamarnya. Jihan membuka jendela kamarnya, lalu menatap bintang-bintang yang tampak sangat indah di malam hari. Walaupun udara di malam hari sangat dingin, gadis itu tampak tidak peduli.

Sudah hampir tiga hari dia dan sang kakak menginap di rumah sepupu mereka. Rasanya, gadis itu rindu pada rumah sendiri. Dan rindu dengan suasana rumahnya yang dulu.

Kedua orang tuanya belum bisa pulang, karena masalah pekerjaan yang sangat penting. Tapi apakah Jihan dan Jeki sekarang sudah tidak penting lagi buat mereka?

Seketika suansana hati gadis itu hancur. Jihan memandang sedih langit-lagit malam kala itu.


Ping!


Gadis itu menoleh ketika mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya. Gadis itu berjalan menuju meja belajarnya, lalu mengambil ponselnya yang tadi berbunyi.


JayElbertson : ingat besok ada rapat OSIS

JayElbertson : jangan sampai begadang


Gadis berambut panjang itu hanya membaca sekilas pesan dari Jay, tanpa berniat untuk membalasnya. Bukan apa-apa, hanya saja gadis itu sedang malas.

Jihan meletakkan kembali ponselnya di atas meja, lalu hendak berjalan mendekati jendela kamarnya. Namun suara dering ponselnya kembali berbunyi, membuat gadis itu aaang menelponnya.


"SIAPA SIH TELPON MALAM-MALAM?! LO KIRA ORANG GAK CAPEK APA!"


"Sorry...."


Gadis itu mengernyit ketika mendengar bias suara yang terdengar tak asing di telinganya. Dengan cepat gadis itu memeriksa kembali nomor yang menelponnya.


Jay Elbertson.


Jihan menepuk dahinya. Lalu dengan hati-hati gadis itu kembali menempelkan ponselnya ke telinganya.

FLUTTER #ZERVAGOS SERIES#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang