1

1 1 0
                                    

LELAKI TAMPAN, SIAPA DIA?


"euhg..."
"Aku ada dimana? Gelap?"
"Tolong, hai, ada orang?" Hening
"Tolong, gw mohon siapa aja. Woyyy!!! Gue dimana ini! Arhhggg..."

"Berisik" suara berat yang begitu menggelegar, memekik telingaku
"Kamu disini bersamaku"

"Lo? Lo siapa? Gue Dimana?"

"Kamu tidak usah takut, ketakutanmu tidak seberapa dengan kesedihanmu"

"Maksudnya? Lo siapa? Tunjukin diri sekarang! Gue takut gelap. Woyy...!!!!!"

Sinar putih muncul perlahan mendekatiku. Aku terpaku beberapa saat melihat wujud nya yang begitu nyata di penglihatanku. Dia-dia sangat tampan.

"Kamu, tidak akan merasa sedih lagi" suaranya melembut seketika

"Lo siapa? Gue mohon kembaliin gue ketempat asal. Gue mohon" Aku terduduk tidak kuat kakiku menopang tubuh yang tiba-tiba berat ini

"Kembali? Kamu benar ingin kembali? Asal kamu tau mereka bahagia karena tidak ada kamu" suara yang tadinya lembut seketika berubah seperti suara geraman
"Kesedihanmu telah membawamu bersamaku" lanjutnya dengan melangkah maju ke depanku
"Disini tidak akan merasa sedih, dibandingkan dengan duniamu yang dulu"

Aku terdiam, menatap lekat seseorang didepanku, wajahnya tampan, tinggi, di tambah goresan di pelipisnyadan juga tanduk kepala. Hm tampan dan macho juga:v

"Kamu siapa? Aku mohon kembalikan aku, ku mohon" aku ingin kembali, melihat keluarga,teman dan ah, pacarku. Aku merindukan mereka, sangat rindu. Apakah mereka mencari ku?

"Kamu diam saja disini, sebelah sana ada pintu itulah kamarmu" ucapnya dengan lembut, lembut lagi? Sekejap aku mengedipkan mata dia tiba-tiba saja menghilang? Kemana perginya?

"Hey, hey, kamu kemana? Ko tiba-tiba ilang. Woyyy!!" Huftt mahluk apakah dia? Tapi tampan seperti manusia biasa dan ada goresan di pelipis, dan tanduk di kepala?
"Ya sudahlah, aku pergi saja ketempat yang dia bilang tadi. Kamar? Ok"
Aku melangkahkan kaki menuju kamar itu

**

"Apakah dia ada disini Herlangga?"

"Iya tuan, dia disini. Seperti nya dia tidak mau tinggal disini. Dia memohon pulang ke tempat asalnya"

"Hmm... Biarkan saja dia pulang ketempat asalnya, jikalau dia bersedih jangan kau bawa dia kesini lagi."

"Siap tuan" Herlangga menunduk, setelah itu menghilang

**

"Akh lelah banget" ku baringkan tubuh mungilku di kasur yang sudah tersedia didalam kamar, empuk sekali rasanya.
"Eh, tadikan gue di ruangan gelap, tiba-tiba jadi ruangan putih bercahaya. Gue g liat pintu yang menghubungkan ke kamar ini. Siapa dia? Bodo lah yang penting gue mau pulang ke rumah!"

Tok, tok

"Permisi, apakah saya boleh masuk?"

"Hm? Siapa tuh? Kayak suara lelaki tampan tadi. Iya silahkan"

Ceklek

"Apakah kamu mau kembali ketempat asalmu?" Aku mengangguk mengiyakan
"Kalau begitu, mari bersamaku"

"Lah, kemana?"

"Kamu bilang ingin pulang?" Eh iya, bodoh banget. Arghh gara-gara muka tampan nya gue jadi galfok (gagal fokus)

"Eh, ayo-ayo"

Aku berjalan mengikuti langkah nya, memasuki sebuah tempat yang bercahaya. Cahayanya melebihi ruangan tadi, disini putih semua. Di depan sana ada cahaya hijau, tempat apa itu?

"Silahkan kamu pergi ketempat sana" tunjuknya
Aku berjalan, sebelum masuk ketempat yang bercahaya hijau ku palingkan kepalaku kebelakang. Dia, dia sudah tidak ada?

"Hey, kamu. Terimakasih sudah mau membawaku pulang" tak ada jawaban hanya hening. Ya sudah, aku berjalan menembus cahaya hijau itu.

**

"Hoaamm" aku ngerjapkan mata, cahaya matahari masuk kedalam celah-celah gordeng kamarku. Ku buka gordeng dan jendela. Melihat luasnya kota Jakarta, macet? Hah hanya macet-macet dan macet. Ku lihat jam di dinding kamarku, menunjukkan pukul 08:36 pantas saja sudah macet. Udah siang

Ku langkahkan kaki menuju toilet dikamarku, membersihkan diri dan bersiap-siap.

**
Hai, cerita baruku lagi. Bingung setiap buat cerita pasti cuman 1part😂😆
Oh iya, keritik dan saran sangat dibutuhkan. Kalo ada kesalahan dalam penulisan kalian komen yaa. Terima kasih...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERSAKITITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang