1.3

5.6K 1.6K 228
                                    

"HAREUDANG HAREUDANG HAREUDANG~~ PANAS PANAS PANAS!!" Changbin bernyanyi keras di ruang tamu sambil jongkok makan es krim seakan sekalian menstimulasi beraknya yang udah 3 hari gak keluar.

Seungmin melirik malas lelaki itu dan kembali fokus pada gadgetnya. Changbin menoleh ke arah Seungmin dan kemudian duduk mendekat di sampingnya.

"Sok sibuk banget. Padahal cuma buka tutup galeri doang, cih." decihnya.

"Iri bilang bos."

Changbin terbelalak. "Jiwanya Beomgyu pindah ke lo ya?!"

"Mata lo!" seru Seungmin sambil menoyor kepala Changbin dengan songongnya.

"Dih?! Mata gue disini, bukan di kepala!!" Changbin menunjuk kedua matanya.

"Yaudah sini gue colok mata lo!!" Seungmin mengambil tusuk gigi diatas meja lalu bersiap menusuk mata Changbin.

"Bercanda, babi!!"

"BERISIK!!" teriak Soobin yang sedang tiduran diatas sofa sambil memakai earphonenya.

"Min," panggil Changbin, lalu terkekeh jelek. "Apa gunanya earphone kalo gak dinyalain musiknya?"

"Apa gunanya hati kalo gak peka sama doi." balas Seungmin dengan wajah melas yang dibuat-buat, sampai Changbin ingin sekali menampar wajahnya.

Seungmin menatap jijik Changbin. "Makan es krim belepotan kemana-mana. Idiiih!!"

Changbin langsung melotot sampe Seungmin jadi ngeri ngeliat pelototannya. "Emang?!" Changbin langsung mengusap mulutnya, terus dipeperin ke bajunya Seungmin.

"BANGSAAT!!"

Changbin mengambil tisu, lalu mengelap noda es krim di baju Seungmin. Namun setelah itu, ia juga mengelap wajah Seungmin dengan tisu yang sama.

"Anjing." umpat Seungmin lalu menendang kaki Changbin hingga membuatnya meringis.

"Kan biar muka lo manis, Min. Abisnya muka lo asem banget sih, pengen nampol gue jadinya kalo ngeliat lo." ujar Changbin, lalu memasukkan stik es krimnya ke kantung baju Seungmin lagi.

Changbin melangkah pergi menuju kamarnya sambil melambaikan jari tengahnya kepada Seungmin. Ia tak sengaja melirik kamar Lino yang tertutup dan digembok.

Changbin tersenyum miris. Semenjak mereka tau Lino membawa benda tajam, mereka semua menjadi was-was dan Chan langsung mengurung Lino di kamarnya agar tidak membahayakan mereka semua.

Kejam memang.

Tapi mau bagaimana lagi?

Pintu akan dibukakan jika Lino ingin ke kamar mandi. Soal makanan dan minuman, biar Chan yang mengantarnya agar Lino tidak sering berada di luar kamar. Kunci gemboknya juga Chan yang simpan.

Changbin menghela nafas, lalu masuk ke kamarnya tanpa menyadari jika ada yang memantaunya dari jauh.

Sosok itu tersenyum mengejek, tatapan datarnya memandang sok iba. "Kasian banget ya."

[2] Alarm | TXT ft. SKZ『√』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang