part 54

386 20 0
                                    

"Assalamualaikum ijin masuk"ucap Anggi

"Waalaikumsalam silahkan"jawab Rani

"Eh Rani, apakabar?maaf baru menjenguk"ucap Anggi

"Alhamdulillah udah mendingan,oh ya Riva kemana?"tanya Rani lupa

"Lo lupa ran?"tanya nazwa

"Lupa apa?"tanya Rani kembali

"Kalau riva kan udah gugur"ucap nazwa lesu

Anggi pun langsung menepuk bahu nazwa

"Gapapa, ikhlasin ya Naz"ucap Anggi menguatkan

"Hah?serius?dia gugur bersama bang galih berarti?"tanya Rani gemetar

"Iya,mereka mati untuk negara tercinta kita ran"ucap Anggi sambil tersenyum

"Kenapa saya tidak mati saja ya gi?"tanya Rani tiba tiba

"Huss jangan bilang gitu,Lo harus nya bersyukur"jawab Anggi

"Oh iya ran Lo tau ga selama Lo koma siapa yang jagain Lo?"tanya nazwa

"Gatau"ucap Rani pura pura

"Kapten"jawab nazwa singkat

Meski Rani sudah tau,tapi tetap saja dia merasa kaget.

"Oh ya?"tanya Rani

"Iya ran,bahkan dia selalu duduk disamping kamu,dia selau tidur disamping kamu"ucap nazwa

"Ah ga mungkin,mana mau dia jagain gue"ucap rani

"Ini serius,mana mungkin saya bohong"ucap nazwa

"Iya dehh,kalaupun dia juga saya ngerasa bersalah"

"Yaudah ya ran,kita balik kerja dulu,lagi pula kamu juga udah agak baikan kan?"tanya Anggi

"Iya, makasih ya udah mau jenguk saya"ucap Rani

"Sama sama"ucap mereka berdua

Mereka pun pergi meninggalkan tempat Rani dirawat

Tak lama dokter pun datang,dan memberi tahu bahwa Rani sudah bisa beraktivitas kembali lagi

"Permisi,ijin masuk"ucap dokter

"Silahkan"jawab Rani

Dokter pun langsung menghampiri Rani dan memeriksa kembali untuk memastikan keadaan rani.

"Rani sepertinya kamu sudah bisa beraktivitas lagi"ucap dokter

"Serius dok? yaallah Alhamdulillah, terimakasih dok"ucap Rani tak berhenti hentinya bersyukur

"Iya saya serius,tapi kamu jangan cape cape ya"ucap dokter

"Iya dok siap"jawab Rani

"Oh iya ran?"tanya dokter

"Apa dok?"tanya Rani kembali

"Kamu juga harus berterima kasih sama kapten,soalnya dia yang selalu jaga kamu,setiap hari dan setiap waktu,bahkan dia sampai tak makan berhari hari demi menjaga kamu, dia terus memanjatkan doa untukmu,dan dia selalu meminta yang terbaik kepada saya untuk kamu ran"ucap dokter sambil tersenyum

Deggg..

Rani pun yang mendengarkan penuturan dari dokter menjadi tak enak hati,pasalnya ikhsan selalu menjaga nya sampai ia tak makan,ia harus membalas Budi kepada nya,tapi bagaimana caranya?

"Serius dok?"tanya Rani kembali

"Saya serius,bahkan saya pernah melihat dia menangis karna kamu,dia sangat tidak mau kehilangan kamu ran,percaya itu"ucap dokter

Rani pun hanya diam sambil menunduk

"Seperti nya dia amat mencintai kamu,bahkan dia tidak mau kalau alat yang Waktu itu menempel di tubuh kamu dilepas"ucap dokter kembali

"Saya harap sih Rani sama kapten bisa menjadi sepasang kekasih,karna seperti kapten begitu mencintai Rani,dan mungkin Rani pun sebaliknya"ucap dokter menebak

"Yasudah dok, bagaimana kalau dokter membantu saya kembali ke barak saya,saya ingin istirahat,karna tiba tiba kepala saya sakit"ucap Rani berbohong

"Kalau kamu masih sakit mending disini dulu,jangan memaksa kan"ucap dokter

"Tak apa dok,lebih baik saya di barak"jawab Rani

"Yasudah kalau begitu,tapi janji ya kalau ada apa apa anda harus segera menemui saya"

"Saya janji dok"

"Yasudah mari"ucap dokter membantu Rani berdiri dan berjalan menuju baraknya

****

Sesampainya di barak Rani langsung tidur kembali di kasur yang sudah menjadi tempat tidurnya selama ini,dan Anggi dan nazwa pun sedang bekerja seperti biasanya,jadi tidak ada di kamar.

"Terimakasih dok"ucap Rani

"Sama sama,jangan terlalu cape ya"ucap dokter

"Siap dok"jawab Rani

"Kalau begitu saya pamit ya,nanti saya kembali lagi untuk memberikan obat "ucap dokter

"Baik dok"ucap Rani

Dokter pun langsung keluar dari barak Rani.

Tak lama Rani menangis

"Kapten saya pun masih mencintai kapten,tapi takdir seakan tidak menyetujui untuk kita saling mencintai"lirih Rani

"Saya hanya bisa menunggu dari akhir cerita antara kita kapten,apakah kita akan bersatu ataukah berpisah"ucap Rani sambil mengelap air matanya

"Bila kita bersatu,saya sangat berterimakasih kepada Allah karna skenario nya tidak pernah salah meskipun kita sejauh apapun kalau kita memang jodoh kita akan bersatu,namun bila kita tidak bersatu saya hanya bisa mengikhlaskan,saya akan mencoba melupakan dan menghapus permanen semua tentang kita,Karna ini sudah menjadi takdir saya bertemu dengan mu hanya untuk menjadi teman biasa namun bukan teman hidup"lirih Rani kembali

"Walaupun kita sering bertemu kalau kapten buka jodoh saya,saya bisa apa?namun beda dengan Ara,kapten dan Ara tidak pernah bertemu namun bila kapten dan dengannya sudah menjadi jodoh maka sejauh apapun kapten akan berjodoh"ucap Rani pelan

Rani pun mengambil dompetnya lalu membuka nya, terdapat foto kedua orang tuanya

"Bu apakah begini rasanya mencintai?kalau memang begini kenapa ibu tidak menceritakan kepada mbak sewaktu mbak kecil?"lirih Rani

"Bu rasanya ingin sekali pulang lalu memeluk ibu,mbak seperti rapuh,mbak tak kuat,mbak ingin menangis,mbak butuh orang untuk mbak jadikan sandaran,mbak butuh orang untuk mbak jadikan tempat bercerita,mbak ingin pulang Buu"ucap Rani sambil menangis

"Bu kuatkan mbak ya,semoga ibu bisa menjadi penyemangat Rani"lirih Rani lalu mencium foto tersebut lalu menyimpan nya kembali.

*****

Sementara itu ada seseorang yang menghampiri Rani kembali,namun....

Jangan lupa vote:(:

Bersama Mu Bukan Lagi Impianku KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang