SELAMAT MEMBACA♡
.
.
.
.
.
Upacara bendera sedang berlangsung dengan khidmat, semua Siswa-Siswi dengan tertib mendengarkan wejangan-wejangan yang di lantunkan oleh kepala sekolah. Terik matahari dan juga panas telinga membuat Siswa-Siswi SMA GEMINTANG yang berada di barisan belakang sedikit rusuh, tak ayal mereka juga mengumpati kepala sekolah yang sudah berceramah hampir tiga puluh menit lamanya."Itu kepsek gumuh banget, nggak tau ini lagi kemarau apa!!" Ucap salah satu teman Senja.
Sedangkan Senja tak menghiraukan keluh kesah anak-anak, pusing tengah menjalar di kepalanya. Beberapa kali Senja mengerjapkan matanya yang berkunang-kunang, tapi detik itu juga gelap merenggut kesadarannya.
Brukk!!
"Ya tuhan Senjaaaa!!!" Pekik Syahnas ketika melihat Senja ambruk di sampingnya.
Segerombolan Siswa-Siswi tergopoh-gopoh untuk melihat apa yang sedang terjadi, "lo pada buta apa!! Tolongin dong!! Jangan cuma di pelototin doang!!" Sungut Syahnas pada kerumunan tersebut.
Kerumunan terpecah kala Guru Ketertiban datang, "ada apa ini?!" Teriak Pak Yatno selaku guru ketertiban.
Syahnas memutar bola matanya kesal, "bapak nggk liat temen saya lagi pingsan?!" Tanya Syahnas nyolot.
"Heh!! Yang sopan kamu!" Ujar Pak Yatno ikutan nyolot.
"Ya lagian, udah jelas-jelas Senja lagi pingsan masih di tanyain ada apa." Gerutu Syahnas tak tertahan.
Adhitama, atau yang di kenal Tama datang dari arah belakang Pak Yatno. Tiba-tiba membopong Senja tanpa aba-aba dan pergi meninggalkan lapangan tanpa berucap satu katapun. Banyak pasang mata yang melihat aksi Tama tersebut, apalagi tatapan nyolot para Fans Tama. Seolah tengah menguliti Senja yang berada di gendongan Tama.
"Kembali ketempat semula!" Perintah Pak Yatno membubarkan Siswa-Siswi tersebut.
"Dan kamu," tunjuk Pak Yatno pada Syahnas. "Saya akan memasukan kamu kedalam daftar hitam sekolah," ancam Pak Yatno yang sama sekali tak membuat takut Syahnas.
☆☆☆
Setelah upacara selesai, Syahnas langsung berlari tanpa penghormatan menuju kelantai dua. Dimana Senja dan Tama berada.
"Gimana?! Senja baik-baik aja kan?!" Tanya Syahnas setelah sampai di UKS dengan nafas ngos-ngosan.
Tama mengangguk, "dia nggak sarapan?" Tanya Tama tanpa mengalihkan tatapannya kepada Senja.
"Lo nanyak sama siapa sih Tam?"
"Lo," jawab Tama dengan suaranya beratnya.
"Ya mana gue tau, emaknya aja bukan." Ujar Syahnas sewot.
"Lo temennya,"
"Emang gue harus tau? Kapan senja makan dan enggaknya? Hello!! Gue cuma temennya Senja, bukan Babysisternya." Tutur Syahnas.
Tama hanya berdecak, susah berbicara baik-baik pada orang yang sedang emosi. Tama berlalu meninggalkan Syahnas tanpa satu kata pun, persis seperti di lapangan tadi.
"Tembok di rumah gue aja masih punya sopan santun," gerutu Syahnas setelah Tama hilang dari pandangannya.
"Aduh," Ringis Senja.
Syahnas mendekat, membantu Senja setengah berbaring.
"Ini dimana?" Tanya Senja.
"Nggak usah sok kayak di tv-tv deh Ja, eneg gue liatnya." Ujar Syahnas masih kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERITY
Romance[SEBAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] S.2077 *** "Karna mencintaimu tak butuh alasan siapa, kapan dan bagaimana." Senja shaquilla-- "Karnamu, aku terbiasa menunggu bias jingga," Agam briandipta--