Aku mempercayainya, menjaganya, berharap kepadanya.
Berusaha selalu ada untuknya, mendengarkan segala keluh kesahnya, senang gembiranya, jatuh bangunya dan apapun yang ia inginkan.
Menolak banyak hati demi menjaga hatinya.
Mempertahankan segala hal yang seharusnya tak pantas dipertahankan. Memberikan hati yang seharusnya lebih baik disimpan.Aku sepenuhnya untuknya, ia hanya seperlunya untukku. Aku salah menafasirkan segala hal yang ia berikan, panggilan manisnya kepadaku, sikap ramah dan rasa nyamannya kepadaku.
Aku kalah, kalah oleh waktu, kalah orang rasa yang aku ingikan tapi tak pernah ia inginkan. Meyakinkan diri bahwa sejauh itu aku telah melangkah untuknya dan yakin bahwa didepan sana kita akan selalu berjalan bersama beriringan bukan saling meninggalkan dan tertinggal disana sendirian, tak bersama, tak lagi ada rasa.Rasamu hilang, bersamaan dengan apa yang kau katakan waktu lalu kepadaku. Aku dipaksa kalah,dipaksa menyerah, tak terarah padahal hari hari lalu aku bersemangat bahwa aku yakin kau yang akan bersamaku.
Aku kecewa, aku berdarah, aku sudah taklagi bisa percaya, entah apapun itu, aku takut membuka hati, karena pada kenyataanya aku akan merasakan kecewa yang amat dalam bukan hanya sekali dua kali, tapi berulang kali
Aku sampai disini, menikmati kesendirian yang entah sampai kapan.
Jangan lagi beri aku harap, harapku kini patah, kepercayaanku sekarang tiada guna. Jangan beri aku apapun, biar aku seperti ini saja.
Weleri, 22'49
10 July 2020.Aku takut untuk maju perihal kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Apa Apa
Novela JuvenilHanya sebuah tulisan cengeng, yang ditulis hanya untuk meluapkan setiap hal yang sulit diungkapkan dalam hidup. Melegakan itu yang kurasa setiap aku mengutarakan apa yang ada.