AGRETARION (Selesai)

Agretarion : 16 (Ta mau nikah)

Annyeong yeorobun!!
Gimana kabar kalian?

Ungkapin dong, gimana perasaan kalian pas dapet notif Agretarion update? Harus dijawab loh ya

Kalian mau yang uwu uwu lagi?
Tapi abis ini aku mau bikin konflik berat.

Tapi boong😂

Okee... Enjoy!

.........

"Ta? Kamu ga lagi sakit kan?" pertanyaan Belvan memecah keheningan yang terjadi.

"Ta sehat kok" jawab Greta santai.

"Kamu serius mau nikah?" Tanya Dea. Greta mengangguk.

"Sama Rion?" Greta menjawab dengan anggukan untuk kedua kalinya.

"Yakin?" Greta mengangguk lagi.

"Ta maunya halal sama Rion, biar mesra mesraannya bebas, engga dosa."

"Iya Yah, Bun, Rion juga bakal tahan kok" ucap Rion. 'Tahan' yang dimaksud Rion disini adalah ia tidak akan mengajak Greta berhubungan badan sebelum gadis itu siap secara fisik maupun batin.

"Bener ya? Hamil muda itu beresiko, apalagi Greta masih umur segini, bunda takut terjadi apa-apa" ucap Dea khawatir.

"Jadi gimana?"

"Kalo bunda sih gapapa" jawab Dea.

"Ayah?"

"Ayah percaya kalo kamu pasti bisa membimbing Greta. Ayah juga ga akan selamanya hidup didunia, jadi ayah setuju"

"Kalian beneran ini mau nikah? Gue sama bunda sebenernya kemarin cuma bercanda doang, taunya kalian seriusin"

"Serius kak, lagian gue gamau numpuk dosa."  ucap Rion membalas Evelyn.

"Kalian nikahnya mau privasi atau engga?" tanya Belvan.

"Kalo menurut Rion sih privasi aja Yah. Kita undang temen-temen Ayah, bunda, kakak sama abang" ucap Rion.

"Temen kamu ga diundang Yon?" Rion tampak berpikir.

"Undang aja, gapapa" sahut Greta. Rion yang sedang berpikir itu pun terkejut.

"Beneran yang?" Greta mengangguk antusias. "Biar nanti ga ada lagi yang rebut Rion dari Ta. Kan mereka udah tau kalo Rion suami Ta"

"Tapi menurut kakak, meningan pernikahan nya privasi aja, soalnya pihak sekolah pun kan ga ngizinin. Kalo kalian ngundang temen temen kalian, otomatis satu sekolah tau" Greta tampak cemberut.

"Engga apa-apa satu sekolah tau. Biar mereka semua tau, kalo Rion milik Ta" ucap Greta.

"Tapi Ta, kamu mau di drop out dari sekolah?" Greta menunduk seraya menggeleng. Matanya sudah dipenuhi genangan air mata.

Rion yang duduk disamping gadis itu, segera memangku dan memeluk nya. Wajah Greta kini berada di ceruk leher Rion. Tangan Rion pun dengan lembut mengelus surai coklat milik Greta.

Rion terkejut ketika Greta berusaha turun dari pangkuan nya. Gadis itu berlari menuju kamar. Rion hendak mengejar, tetapi tertahan karena Dea yang menyuruhnya untuk tetap duduk.

Belvan terlihat memijat pelipisnya.

"Gimana Yah??" tanya Rion tergesa. Sepertinya pemuda itu khawatir dengan kekasihnya. Terlihat dari raut wajahnya yang menunjukkan kegelisahan.

Belvan menghela napas berat. "Yaudah, kamu susul Greta dulu aja. Tenangin dia, nanti ayah coba cari solusi nya" Rion mengangguk kemudian beranjak menuju kamar gadis yang ia cintai.