Jangan lupa vote sebelum/sesudah membaca cerita ini, usahakan untuk komen dan follow akun author eca_saf
Terima kasih
&
Selamat membacaMalam itu tiba, aku dan kedua laki-lakiku pergi kesebuah kedai makan. Awalnya mas Jafran mengajak kami ke sebuah restoran khas makanan Sunda, tapi ternyata si kecil Faza malah memaksa untuk makan dikali lima pinggir jalan.
Dan disinilah kami sekarang, tempat makan kaki lima yang menjajakan makanan siap saji.
"Faza mau makan apa?" Tanya mas Jafran.
"Ayam osong (ayam gosong)"
Ayam gosong yang dimaksud Faza adalah, ayam bakar. Entah mengapa anak itu lebih sering menyebutnya ayam gosong, mungkin ia melihat ayamnya berwarna hitam dan sedikit gosong.
"Bunda?"
"Samakan sajalah yah"
Mas Jafran pergi memesan menu makanan kami malam ini.
Susananya cukup ramai padahal bukan malam Minggu. Belum lagi ada beberapa pengamen yang menambah suasana semakin ramai. Sampai si kecil Faza pun sesekali ikut bernyanyi mengikuti alunan lagu yang dibawakan sang artis jalanan tersebut. Kami makan dengan khidmat dalam kondisi ramai pengunjung. Tapi tak masalah sebab suasana seperti ini sering kali kami rasakan kalau memang sedang makan diluar.
"Nda mbim nya wana meyah (bunda mobil nya berwarna merah)" ujar Faza sembari menunjuk objek yg dituju.
"Ayah bus ayah"
"Ada uda (ada kuda)"
"Otor nyah ama aya uanya ayah (motor nya sama kaya motor ayah)"
Seperti itulah celotehan kecil yang terlontar dari mulut Faza. Sambil menguyah ia tak berhenti mengomentari apapun yang ia lihat.
Inilah kebahagian kecilku. Melihat anakku tumbuh berkembang menjadi anak laki-laki yang pintar, didampingi suamiku yang selalu setia membimbingku menjadi lebih baik lagi.
Pukul 20.30 kami baru sampai dirumdin. Setelah habis makan tadi Faza mengajak untuk berkeliling dulu sebentar, mungkin ia rindu suasana kota Bogor dimalam hari.
"Faza anak ayah Ean" sahut bang Rehan yang datang bersama dengan wanita cantik.
Siapa gerangan?
Sepertinya aku tak asing dengan perempuan yang dibawa letting mas Jafran ini.
"Assalamu'alaikum Mera, Bang Jafran dan faza" ujar perempuan tersebut.
Dann...! "Nazwa!!!" Aku terpekik.
Iya Nazwa, kalian masih mengingatnya? Sahabat karibku semasa SMA sampai diMesir. Teman yang menemaniku selama lima tahun kini aku bisa kembali melihatnya, dan memeluknya. Rasa rindu itu seakan melebur dengan pertemuan yang tak terduga ini.
"Waa'alaikumsallam ya Allah Wa, apa kabar?"
"Aku baik Mer, kamu dan keluarga?"
"Alhamdulillah kami baik, ayo mampir dulu"
Kami beriringan masuk kedalam rumah. Jujur aku masih tak menyangka dengan kedatangan sahabatku yang hampir tiga tahun ini tak jumpa denganku, terakhir aku bertemu dengan Nazwa saat hari pernikahanku dan malam ini kami baru bertemu kembali.
"Silahkan diminum"
Faza asik dalam gendongan bang Rehan sedangkan aku dan Nazwa asik bertukar bertanya kabar. Hanya mas Jafranlah yang merasa terasingkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You Future ~ Sah Bersama Mu?? 2 (Completed)
RomansJafran family kembali hadir membuka lembaran baru nya dengan berbagai coretan tinta warna-warni. berbagai lika-liku perjalanan cinta mereka sudah mereda seiring berjalan nya waktu, kini Jafran dan Ammera bukan lagi seorang mahasiswi dan tentara buja...