Bab 27 Wedding

38.7K 4.5K 323
                                    

Ah aku malu. Masa aku jadi cantik banget? Bukan aku kali ya yang ada di cermin? Perasaan kemarin pas akad aku nggak secantik ini deh. Ih jadi senyum-senyum deh. Pasalnya kemarin itu kan pake make up nya temen Mama. Dan yang sekarang semua yang ngurusin tuh Angga sama Mita. Terus ini kata Mita make up artis gitu. Jadi wajahku bener-bener berubah.
Lagipula calon mantu tuh pinter banget milihin gaun pengantinnya. Biru navy yang kelihatan elegan.

"Biruuu.. Ayo cepet. Malah bengong depan cermin. Ini kita udah mau menuju hotel."

Suara Mama membuat aku menoleh ke arah Mama yang langsung menatapku tak percaya.

"Kamu Biru?"

Aku langsung menggelengkan kepala.

"Bukan. Ini anaknya Pak Kairo sama Bu Naomi."

Jawabanku membuat Mama terkekeh. Beliau langsung memutar tubuhku.

"Cantik bener ya. Ih Mama nggak percaya kalau ini kamu."

"Maaaaah."

Aku memberengut mendengar ejekan Mama. Tapi sebelum protes aku sudah di tarik Mama.
"Yuk ah. Udah pada nunggu di mobil."

Dan aku menurut saat di tarik keluar dari kamar.

*****
Nuansa Biru benar-benar menyambut ku. Eh iya Abyan sejak subuh tadi memang berpamitan dulu. Alasannya sih biar surprise nanti di resepsi melihatku. Ih lha udah dua malam, peluk-pelukan kok ya. Aih cuma pelukan doang loh belum yang lainnya. Nah jadi ini aku juga belum ketemu Abyan.

"MasyaAllah."

"Bidadarinya nyasar ke Bumi."

"Princessa ku."

Aku di sambut celetukan geng weka-weka saat memasuki balroom hotel yang sudah di hias ini. Hafidz, Burhan, Roni, Miko tampak tampan dengan batik warna biru laut. Aih mereka bener-bener pagar Bagus. Abyan pinter deh.

"Kalian masih kenal sama aku?"

Aku menatap mereka satu persatu. Dan mereka serempak menganggukkan kepala.

"Ah nggak surprise dong. Padahal aku aja nggak kenal loh pas liat di cermin."

Ucapanku membuat mereka berempat langsung memegang dada masing-masing.

"Kenal tetep, tapi kenapa jantung kakanda berdegup keras begini dinda Biru?" Celetuk Hafidz membuatku terkekeh.

"Kayaknya perlu dokter jantung nih, kita semua." Itu ucapan Burhan.

"Ecieeeeee kamu punya kembaran nggak sih Biru. Aku mau... "

Itu Roni. Dan dia langsung mendapat toyoran dari semuanya. Lalu Miko tersenyum manis kepadaku.

"Ah kamu makin buat aku susah move on."

Nah yang ini dalam. Aku sempat menatap Miko dengan iba, tapi kemudian dia tersenyum.

"Tapi aku happy kamu nikah sama Pak Abyan. Dia, memang yang pantas dapatin cewek cantik dan baik kayak kamu."

Dan tahu kelakuan cowok tiga yang mendengarkan?
Mereka langsung bertiga memeluk Miko dan menyodorkan tisu. Aku ngakak.

"Biru."
Sapaan itu langsung membuatku mendongak dan menemukan Abyan tampak begitu tampan dengan setelan jas warna biru navy senada dengan gaun ku. Dia melangkah ke arahku dan mengulurkan tangan.

"My princess."

"Aaahhh so sweet."

Itu bukan teriakan hati ku loh. Tapi geng weka-weka yang membuat aku tersipu malu. Ah mereka ini.

JODOH RASA DURENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang