Bolehkah menghentikan waktu?

22 3 0
                                    

Semakin hari Aby sepertinya sudah benar-benar ingin melupakan Alexi. Aby yang setiap pagi berangkat sekolah dengan Alexi serta pulangnya pun selalu bersama Alexi, kini posisinya berubah berganti oleh kak Bima.

Apalagi kedua orang tua mereka sudah sepakat untuk melanjutkan perjodohan Aby dan kak Bima di masa lalu. Orang tua mereka merupakan rekan bisnis sejak Aby dan kak Bima masih kecil sehingga mereka dijodohkan untuk meneruskan perusahaan orang tuanya nanti.

Jalan kak Bima untuk dapat bersama dengan Aby pun secara halus dipermudah oleh kedua orang tua mereka. Tapi anehnya kenapa mama Aby setuju saja dengan perjodohan ini? Padahal kan mama Aby selama ini sangat dekat dengan Alexi.

Ketika orang tua sudah memutuskan, Aby bisa apa dia hanya menjalankan kewajiban sebagai anak apalagi dalam batinnya Alexi sudah tidak mungkin diharapkannya, Alexi kini telah menjauh. Aby ingin sekali menceritakan semuanya pada seseorang tetapi tak ada orang lain yang dapat dipercaya selain Alexi.

Aby teringat akan bukunya yang tiap hari rutin dibaliknya, kemudian Aby sontak kaget ketika membalik lembaran tersebut dan membaca tulisan "Kenapa kamu tak menceritakan apapun padaku?", Aby hanya tersenyum dan menjawab "karena hanya Alexi yang ingin aku ceritakan sedangkan kau tak membolehkanku menceritakannya", air mata Aby terjatuh hingga membasahi buku itu. Kemudian buku tersebut membalik dengan sendirinya, "Mengapa kau menangis? Apakah yang kau lakukan sudah benar?".

****

Pulang sekolah siang ini Aby terpaksa harus naik ojek online karena kak Bima tidak masuk. Aby berjalan menuju halted an menunggu disana. Sudah berlalu lalang orang melewatinya tapi tak ada satupun ojek online yang tersangkut di handphone Aby, Ia mulai kesal sebab sebentar lagi hujan akan turun.

"Ayo pakai, naik!", kata Alexi sambil memakaikan helm ke kepala Aby yang Aby sendiri tak menyadari darimana datangnya Alexi.

"Nggak us..", tiba-tiba omongan Aby terpotong karena Alexi yang langsung menutup mulut Aby dengan masker dan menariknya menaiki motor Alexi.

Bahagianya Aby sudah lama tak menumpang di atas motor yang dinamakan "anak lanang" oleh Aby dan Alexi. Motor itu yang telah menjadi saksi mereka selama ini.

"Alexi mau bawa Aby kemana?", Aby dengan polosnya bertanya karena belum pernah melihat jalan ini. Akankah ada kejutan lagi? Seperti di hari ulang tahun Aby kemarin? Ah Aby rasa tidak!

"Memangnya Ica nggak marah lex?".

"Lah kenapa jadi Ica?", Alexi balik bertanya dengan raut bingung.

"Kan Alexi pacarnya Ica", Aby bertanya sambil memajukan dan memiringkan kepalanya agar bisa melihat raut wajah Alexi yang penuh kebingungan itu.

Sampailah mereka di sebuah laut di perbatasan Surabaya dengan sebuah kota kecil. Pas sekali pada saat itu pelangi muncul dengan indahnya. Mereka duduk di tepi batuan yang langsung berada di tepi laut itu. Bersenandungkan air laut, mereka mulai duduk dan bercerita.

"Lex..."

"Cerita aja kalau mau cerita", ucap lexi seolah sudah mengerti perasaan Aby. Wajar saja mereka sudah lama bersama. Menurut Survei yang ada, ketika dua insan sudah lama menghabiskan waktu bersama maka tingkat kepekaan antar mereka berdua itu akan muncul dengan sendirinya.

Aby merapatkan duduknya tepat di sebelah lexi dan menyenderkan kepalanya pada bahu lexi "Lexi marah sama Aby?", tanya Aby dengan polosnya bak anak kecil yang takut dimarahi oleh orang tuanya.

"Jadi diri kamu sendiri by, jangan mudah percaya kata orang".

"Maksud lexi? Aby nggak ngerti".

"Aby selama ini kan mikirnya buruk tentang Alexi, Aby diam-diam mau menjauh dari Alexi kan?, Nih aku bilangin lagi ya by sampai kapanpun mau bagaimanapun kamu, mau sejahat apapun kamu, aku nggak akan pergi by".

"lex, Aby boleh ngomong jujur sama lexi?".

"Apa dalam persahabatan ini kita kurang jujur?, tanya Alexi dengan sekarang tak memandangi pelangi lagi, yang dia tatap sekarang adalah wajah cantik Aby.

Jantung Aby berguncang sangat keras, mengapa kini Ia semakin gugup dengan tatapan Alexi yang tiada hentinya.Apakah setelah mengatakan ini maka persahabatan mereka akan berakhir kah? Aby hanya bisa pasrah, namun Aby percaya ini adalah momen yang paling tepat.

"Lex, sebenarnya Aby suka sama lexi, bukan sebagai sahabat tapi lebih, boleh?".

Alexi menatap tajam ke arah Aby dan kemudian kedua tangannya mulai memegang pipi Aby dan menatap semakin dalam, Aby hampir pingsan saja rasanya. Apakah Alexi juga menyukainya? Kenapa Alexi tidak marah sama sekali? Bukannya Aby telah melanggar kesepakatan mereka?.


Tasta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang