[JANGAN LUPA VOTE]
•
•
•Kaisan melakukan gym dirumahnya sejak pagi. Terhitung sudah hampir dua jam, Kaisan tak berhenti untuk memainkan alat kebugaran tubuh itu. Kegiatan itu dilakukan Kaisan agar lebih tenang dan merasa lebih santai.
Hati nya benar-benar berdebar untuk menjalankan rencananya nanti malam. Tadi pagi-pagi sekali, Maya sudah mengingatkannya untuk tidak lupa membawa seorang gadis untuk bertemu dengan keluarga. Sepertinya wanita itu sangat bersemangat untuk melihat pembuktian dari apa yang Kaisan janjikan.
Biarpun Maya berkata bahwa malam ini yang bertemu dengan Kaluna hanyalah Nyonya Kemuning, Suami Maya dan Maya, tapi entah mengapa Kaisan benar-benar tidak tenang. Sudah pasti akan ada kejutan yang menunggu. Ia sedang ketakutan akan semua hal. Firasatnya mengatakan bahwa acara yang digelar Maya tidak mungkin sesepi itu.
Lelaki itu menyudahi aktifitas nya dan pergi ke kamar tidurnya yang ada di lantai atas. Ia duduk di balkon untuk beristirahat dan meminum secukupnya teh hitam yang tadi ia buat. Sambil menikmati udara segar, lelaki itu berpikir keras untuk menyiapkan aktingnya secara maksimal. Semoga saja, ia bisa berkompromi dengan dirinya sendiri.
"Shit, gue gak suka situasi kaya gini." Kaisan bergumam sendiri. Ia takut ketahuan atas misinya itu. Jika sampai ketahuan, keluarganya akan marah besar dan konsekuensi terburuknya mungkin Kaisan akan ditunangkan secara paksa dalam waktu yang lebih cepat.
Kaisan mengacak rambutnya frustasi.
"BRO!"
Kaisan melihat ke arah bawah, ada Sagara yang melambai ke arahnya.
"Naik aja." Ucap Kaisan dengan suara keras. Ia tidak tahu hal apa yang membawa Sagara kerumahnya di pagi hari yang biasanya Sagara bangun siang saat weekend. Tidak biasanya.
Hanya selang beberapa saat, Sagara sudah berada di samping Kaisan.
"Grogi lo?" Tanya Sagara.
"Mungkin." Ucap Kaisan lalu kembali meneguk teh hitamnya.
Sagara tertawa kecil mendengar jawaban Kaisan. "Gue maklum kalau lo grogi, karena yang pertama, ini rencana buat gagalin pertunangan dan yang kedua adalah, lo gak pernah jalan sama cewek kan?"
"Mungkin."
"Mungkin mungkin mulu jawaban lo. Profesional Kas, biar apa yang lo mau berhasil."
"Gue akan usahakan."
"Perlu gue bantu pilih baju sama siap-siap?"
"Gak perlu. Tumben pagi-pagi lo kesini." Tanya Kaisan.
Sagara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa sungkan untuk mengucapkan apa tujuannya ke rumah Kaisan.
"Ngomong!"
"Jadi gini..."
"Kalau lo cuma ngomong sepatah-patah, gue usir lo dari sini." Ucap Kaisan enteng.
"Galak bener." Ucap Sagara sambil berdecak karena ucapan Kaisan. "Gue boleh pinjam motor lo gak buat hari ini?"
"Motor lo kemana?" Tanya Kaisan, ia baru menyadari bahwa Sagara datang tanpa membawa motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAISAN ; s e r a p h i c
Teen Fiction[SUDAH GANTI JUDUL] Ini adalah cinta yang datang tanpa butuh waktu yang benar-benar lama. Munculnya memang singkat, tapi jalannya sangat berat. Kisah ini bukan hanya tentang bunga cinta yang tumbuh perlahan di halaman rumah yang bernama "perasaan ci...