Meet🍀

195 28 6
                                    

Suatu pagi yang cerah, ada seorang gadis yang sedang tertidur di kamar sempitnya,

Jang Haera gadis berusia 19 tahun itu tertidur dengan lelapnya dengan selimutnya yang tipis,

Tringggggggg...... (Jam Alarm miliknya berbunyi)

Dengan terburu-buru ia mematikan jam alarm miliknya walaupun matanya masih tertutup,

"Ah.... Sudah pagi", helaan napasnya.

Dengan cepat ia merapikan selimutnya lalu mandi dan memakai seragamnya,

Sesudah itu ia langsung memasak sarapan untuk bibinya dan sepupu-sepupunya,

Setelah itu ia menyiapkan makanannya dia atas meja kecil dan kembali ke dapur,

"Sarapan pagi untuk dua perempuan dan satu lelaki siap!!", teriaknya sambil memakan sarapannya didapur,

"Ya!!! Jangan teriak hanya untuk menyombongkan masakanmu, huh??! ", jawab sepupu perempuanyaperempuanya sambil keluar dari kamarnya,

"Geurrae aku terlalu baik untuk membesarkannya, hah...aku terlalu kesian kepada kakakku yang memohon-mohon untuk membesarkan anak bodoh ini", kata bibinya kasar,

" Waeyo eomma? Kau sudah merawatnya selama 10 tahun", lanjut sepupu lelakinya,

"Terimakasih atas pujian bibi, tapi itu terlalu kasar", kata Haera tanpa berekspresi,

" Ya!!! Diamlah atau mulut mu akan kutampar", kata bibinya,

Haera pun tidak menghiraukan apa yang dikatakan bibinya,

Ia langsung saja melewati meja makan kecil itu dan memakai sepatu untuk langsung pergi ke sekolah agar dia tidak mendengar makian bibinya yang begitu menyakiti hatinya,

"Ya!!! Kau mau kemana??! ", kata bibinya teriak,

" Tentu saja dia akan kabur eomma", kata sepupu perempuannya,

"Tidak, aku hanya ingin pergi kesekolah", kata haera dengan suara yang kecil,

" Awas saja sampai kau berani kabur dan membawa kabur buku tabungan ibumu, huh!!!", kata bibinya lagi lebih keras,

"Tentu saja dia mengambilnya mungkin ia sembunyikan eomma", kata sepupunya memanasi bibinya,

" Aku tak pernah mengambil-", kata haera terputus,

"Terus dimanaa tabungan ibumu?!!! " kata bibiku kesal dan melempar mangkuk nasi ke kepalaku,

"Bibi aku tidak pernah menyembunyikan buku tabungan eomma, bibi yang selalu mengambil semua uang tunjangan dan tabungan eomma" kata haera dengan mata berkaca-kaca dan sudah tidak bisa menahan emosinya,

"Arraseo seterah kau mau ambil buku tabungannya kalo kau tidak mau dipukuli denganku, huh!!", kata bibinya kesal,

" Sudah pasti dia yang mengambilnya eomma", kata sepupu perempuanku menambahkan lagi,

" Geurae, awas ada hantu dibelakang pundakmu", kataku langsung membuka pintu rumah,

"Aishhh yaaa!!!! ", teriaknya,

Tapi saat ku buka pintu diluar sana sedang hujan deras,

Haera pun memandang payung yang ada 2 buah,

"Awas saja bila kau memakai payung ku", kata sepupu lelakiku,

Dengan cepat haera melangkahkan kakinya dan langsung pergi berangkat sekolah tidak peduli dengan seragamnya yang akan basah kuyup saat nanti sampai di sekolah.

Saat dalam perjalanan ia memandangi semua orang yang berjalan dengan payung sedangkan hanya dirinya yang tidak memakai payung,

Tiba-tiba ia tidak sengaja bertatap mata dengan seseorang lelaki yang memakai pakaian serba hitam bahkan payungnya pun hitam,

Tanpa dia sadari lelaki itu juga memandangi haera dan akhirnya mereka berdua bertatapan sejenak,

Haera pun melangkahkan kakinya dengan cepat karena ia kira lelaki itu adalah hantu dan juga ia harus cepat sampai ke sekolah,

Lelaki itu menoleh ke belakang melihat haera,

Tatapan matanya seperti kebingungan dan akhirnya dia melanjutkan langkah kakinya.





Maaf ya lama up ceritanya dan maaf kalo ceritanya gak jelas 😊🙏

Seven Goblin LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang