1. Temu

1.5K 90 10
                                    

Kegiatan yang hampir ada di setiap perguruan tinggi di negeri ini; ospek. Masa pengenalan tentang kegiatan dan seluk beluk kampus kabarnya. Konon kegiatan ini sangat penting sehingga semua mahasiswa baru haruslah taat mengikuti semua rangkaian acaranya, karena di dalamnya ada satu ritual sakral, pengukuhan yang menjadikanmu mahasiswa seutuhnya.

Dan pagi ini, New berada di depan gedung fakultas bersama dengan puluhan mahasiswa baru lainnya, menyertakan diri dalam kegiatan yang disebut dengan ospek tadi. Bedanya, bila puluhan mahasiswa lain berdiri menghadap ke barat, New berdiri menghadap ke timur. Bukan tanpa alasan, New dan sembilan belas orang lain diberdirikan khusus menghadap ke timur karena mereka terlambat datang.

"Kalian tau apa kesalahan teman-teman kalian yang ada di depan ini?" teriakan salah satu komdis dengan wajah garangnya menggema di udara, membuat ngeri seluruh pemilik telinga di sekitarnya.

Hening, tak ada jawaban. Lebih tepatnya tak ada yang mau menjawab.

"Kalian punya mulut atau tidak? Ditanya tidak ada yang menjawab." teriakannya terdengar lagi, dan respon tetap sama, tidak ada jawaban.

Tiga puluh detik, masih tidak ada yang memberikan respon.

"Kami terlambat kak." New memberanikan diri menjawab, malas diteriaki.

"Bagus, mengakui kesalahan." suara sang komdis sedikit melunak. "Jam berapa seharusnya kalian datang?"

"Jam tujuh." jawab New lagi.

"Dan jam berapa kalian datang?"

"Lebih dari waktu yang telah ditentukan." jawab New langsung tanpa jeda, seperti tidak ada takut pada nada bicaranya.

Sang komdis yang tadi berteriak air mukanya berubah heran. Mungkin membatin dengan kelakuan New. Sudah terlambat, sok berani menjawab pula. Padahal kesembilan belas orang lain yang berdiri sejajar dengan New hanya menunduk, paving yang diinjaknya terasa lebih menarik.

Kemudian dengan satu tarikan nafas yang berat, sang komdis berujar, "Karena hari ini adalah hari pertama dan masih pagi, maka kami hanya memberikan peringatan. Tapi tetap tidak menghilangkan hukuman bagi kalian." jeda, sang komdis sedikit berfikir. "Besok pagi, kalian berdua puluh yang ada di depan ini wajib datang lebih awal dari yang lain. Pukul enam tiga puluh semuanya harus sudah ada di depan fakultas. Lebih pagi lebih baik. Dan jangan lupa lapor ke kak Off." ujarnya panjang lebar sambil menunjuk seseorang yang bernama Off.

Setelah final hukuman diberikan, yang katanya hanya peringatan, New dan kesembilan belas orang lain yang belum dikenalnya dipersilahkan kembali pada kerumunan mahasiswa baru, masuk ke grup masing-masing yang telah dibagi.

Tepat ketika New telah berada dalam barisan, seseorang yang ada di belakangnya menyapa, "Hai, aku Bhumi, nama kamu siapa?" ujar lelaki yang lebih tinggi beberapa senti dari New.

"New," jawab New singkat.

"Kamu tadi berani banget. Jos," kata Bhumi berbisik sambil mengangkat satu jempolnya. New hanya tersenyum melihatnya.

Seperti layaknya orientasi di perguruan tinggi lain, Di kampus Negeri tempat New sekarang akan belajar, masa orientasi siswa dilaksanakan selama satu minggu. Dan seperti halnya orientasi di tempat lain, pada kegiatan ini akan dikenalkan seluk beluk, sejarah, serta kegiatan-kegiatan para mahasiswa.

Menurut hasil pengamatan New, saat seperti ini adalah saat yang tepat bagi petinggi kampus untuk menyombongkan prestasi-prestasi yang diperoleh. Dari kejuaraan-kejuaraan yang dimenangkan oleh mahasiswa, penghargaan terhadap dosen dan penelitian yang dilakukan, serta langkah-langkah progresif kampus yang mendahului kampus lain. Semua disebutkan dengan bangga.

R E K A M (Taynew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang