"Kenapa sih semua orang ga ada yang percaya sama aku?!"
"Semua orang jauhin aku"
"Semua orang benci aku"
"Ngga ada orang yang mau dengerin penjelasan aku!"
"A-aku ga ku-kuat.. Hiks.. Hiks. Tuhaan a-aku cape!!. Aku ngga kuat. Aku lemah.. Hiks.. Aku cape!"
Dari kejauhan sosok orang yang selalu ada untuk anindira mengepalkan tangannya kuat. Ia tak bisa melihat orang yang dicintainya serapuh ini.
Cowok itu langsung menghampiri anindira, menarik gadis itu kedalam dekapannya. Memberikan kehangatan dan memberikan ketenangan untuk anindira.
"Ka-kamu?" Cicit anin yang terkejut dengan kedatangan seseorang.
"Iya, ini aku Naufal" Ujarnya.
"Udah yah kamu jangan kaya gini lagi. Kamu harus kuat! Kamu ga boleh serapuh ini, aku ga bisa liat kamu kaya gini anin." Ucap naufal sembari mengelus puncak kepala anindira.
"Ta-tapi aku ga ku-kuat Fal!..Hiks..
Se-semua orang jahat sa-sama aku!" Cicit anindira."Hey, sini liat aku!. Aku ga suka liat kamu kaya gini aku ga suka liat kamu lemah kaya gini anin. Sosok Anin yang aku kenal bukan orang yang gampang menyerah bukan orang yang penakut bukan orang yang rapuh kaya gini."
"Ingat ucapan aku! Aku bakal selalu ada buat kamu ketika dunia ngga berpihak lagi sama kamu, aku orang yang selalu ada dan selalu dampingi kamu dalam situasi apapun. Jadi, jangan merasa sendiri lagi, ada aku yang siap bantu kamu kapan pun dan dimanapun. Ingat itu anin! "
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MEMORIAM
Teen FictionAnindira Clarista, gadis cantik yang berbadan mungil dengan senyum manis yang selalu ia perlihatkan kepada semua orang. Tak heran banyak orang yang menyukainya. Sikapnya yang bersosial mampu mendapatkan banyak teman. Namun siapa sangka orang yang s...