Chapter 4 -1

6.4K 642 64
                                    

Mata Mark tidak lepas menatap wajah gadis yang sedang asik berbicara dengan Jeno,  gadis itu duduk dihadapannya, tapi tidak sedikit pun mau menatap nya, bahkan terus-menerus mengabaikannya, dan menganggap Mark sebagai mahluk tak kesat mata.

Perempuan ini juga terlalu acuh dan masih kecil, meski Mark akui gadis ini sangat cantik dan terlihat sedikit lebih dewasa.

Mark belum mengetahui siapa perempuan yang duduk dihadapannya ini, Jeno belum memberi tahu, dan perempuan ini juga belum memperkenalkan dirinya.

Dia juga belum tau, apa gadis cantik ini adalah istrinya Jeno atau bukan, karena keduanya masih belum menjelaskan pada nya, tapi dari keakraban mereka, Mark bisa menyimpulkan jika gadis cantik ini adalah 'istri' Jeno.

Tapi, jika diperhatikan, seperti nya Mark pernah melihat gadis berambut hitam ini, apa mereka pernah bertemu?

Wajahnya benar-benar tidak asing baginya.

Karena terlalu memikirkan, Mark sampai mengabaikan makanan yang ada dihadapan nya, dia bahkan sampai lupa dengan rasa lapar yang dia rasakan sebelum nya.

Kemudian, Mark melirik gadis lainnya, duduk berhadapan dengan Jeno, dari cara gadis itu duduk terlihat jika dia tidak nyaman, apa gadis  berjerawat itu sedang datang bulan?

Tapi setelahnya, Mark menyadari jika gadis kurus itu menatap Jeno dengan tidak biasa, mungkin kah gadis culun itu menyukai Jeno?

Tiba-tiba Mark terkekeh sediri dengan pemikirannya.

Membuat Jeno dan Jaemin meliriknya sekilas dan kembali bicara.

"Abaikan dia, dia memang setengah gila"

Jaemin menahan senyumnya dan mengangguk "aku mengerti"

"Siap yang kau bilang gila? Jeno!"

Jeno hanya mengangkat bahu, lantas kembali mengabaikan Mark.

"Sebenarnya, apa ini yang kau maksud tampilan lain dirimu? Sejak tadi aku belum tau alasannya mengapa tiba-tiba-"

"Berubah dari siitik buruk rupa menjadi angsa yang cantik?"

"Ya, seperti itu"

Jaemin kemudian tersenyum pada Jeno dengan sangat manis "karena ada alasan yang aku katakan sebelumnya"

"Ah, ya aku ingat" Jaemin mengatakan agar tidak ada pria yang mendekati dia kan? Jika di lihat tampilan Jaemin yang secantik ini, jelas saja orang tua nya was-was terhadap anaknya, Jeno mulai mengerti "tapi aku pikir kau akan-" Jeno menggantung kata-kata nya, tapi Jaemin mengerti maksud Jeno.

"Ah ya, karena sebenarnya ini seharusnya menjadi hari yang istimewa untuk ku, tapi karena ada  sesuatu"  Jaemin menatap sinis pada Mark "akhirnya, hari ini menjadi tidak lagi istimewa"

"Wah, sangat disayangkan"

"Ya, memang sangat disayangkan"

Mark yang merasa diperhatikan begitu sinis oleh Jaemin, jadi merasa tidak nyaman "mengapa kau menatap ku seperti itu? Bukankah kita baru pertama kali bertemu?"

Jaemin hanya mendengus dan kembali berbicara pada Jeno "apa dia teman mu? Dia seperti seorang  pecundang"

Jeno langsung tertawa terbahak-bahak sedangkan Mark merasa kesal.

"Ya kau benar sekali, dia memang seorang pecundang"

"Sial kau" Mark langsung memukul bahu Jeno, dan Jeno hanya mengelus bahunya tapi  masih tetap tertawa, kemudian Mark langsung menatap Jaemin dengan kesal "aku bukan seorang pecundang, bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu?"

[END] PERTAMA DAN TERAKHIR (NOREN & MARKMIN VER.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang