Mereka berdua keluar dari ruang guru lalu menuju kearah lapangan yang sedari tadi Fadia lihat.
" HE KALIAN SINI! ADA TEMAN BARU." Teriak pak Yadi pada tiga anak perempuan.
Merasa terpanggil mereka pun segera berlari menghampiri pak Yadi.
"Ada apa, Pak?" Tanya salah satu diantara mereka.
"Ini kalian ada teman baru, diajak kenalan ya, sama diajak keliling keliling sekolah." Kata pak Yadi.
"Ohh iya, Pak." Jawab gadis yang lainnya.
"Yasudah Fadia, bapak tinggal dulu ya." Pamit pak Yadi.
"Iya, Pak." Jawab Fadia sembari mengangguk.
Pak Yadi pun segera kembali ke ruang guru. Sementara Fadia, gadis itu tengah berkenalan dengan teman baru nya.
Tanpa basa-basi Fadia langsung mengulurkan tangannya dan mulai berkenalan.
"Hai.. nama aku Fadia Zaneta, kalian bisa manggil aku Fadia." Ucap gadis itu dengan senyum yang terus terukir dibibir mungilnya.
"Halo.. aku Siti." Ucap gadis yang tadi bertanya pada pak Yadi.
" Namaku Vina, senang bertemu dengan kamu." Ucap gadis yang satunya.
"Gue Putri Azellia, panggilannya Azel." Ucap gadis satunya lagi.
"Salam kenal yaa, aku harap kalian mau berteman baik sama aku." Kata Fadia yang dibalas anggukan dan senyuman oleh ketiga teman barunya.
"Kita ajak Fadia ke kelas yuk!" Ajak Siti.
"Yaudah yuk! Sambil dikenalin sama anak-anak yang lain juga." Sambung Vina.
Mereka pun berjalan menuju ke kelas. Tetapi saat mereka hendak masuk ke dalam kelas, Vina malah memberhentikan langkahnya dan memilih duduk di kursi depan kelas mereka.
"Lo kenapa, woii?" Tanya Azel pada Vina.
"Gue gapapa. Kalian masuk aja, gue tunggu sini." Jawab Vina.
"Kenapa tuh si Vina?" Bisik Siti pada Azel, namun masih terdengar ke telinga Fadia.
"Biasa lah, cemburu." Ucap Azel lalu menggandeng Fadia masuk ke dalam kelas.
"WOIII ADA TEMAN BARU NIH, NAMANYA FADIA." Teriak Azel.
Fadia hanya bengong melihat kelakuan Azel yang seperti ini.
"Suara Lo kenceng banget, bangke." Ujar salah satu cowok yang ada di dalam kelas tersebut.
"Takut Lo lo pada gadenger." Jawab Azel.
Keadaan kelas saat ini memang sepi, hanya ada empat anak disana, ada dua cewek dan dua cowok.
"Sini Fad, duduk." Ajak Siti.
Fadia mengangguk lalu mereka duduk disalah satu bangku."Kamu pindahan dari SMA mana, Fad?" Tanya Siti.
"Aku pindahan dari SMA Tunas Bangsa." Jawab Fadia.
"Terus kenapa kamu pindah ke sekolah ini? Bukannya SMA Tunas Bangsa bagus ya? Terus katanya kan yang sekolah disana anak pinter pinter."
Fadia merasa bingung harus menjawab pertanyaan Siti bagaimana.
"Emm.. iya sih..ta tapi aku gabetah sekolah disana." Jawab Fadia bingung.
"Kenapa gabetah? Kan disana banyak cogan." Azel menyambung.
"Lo mah yang dipikir cogan mulu." Ujar Siti yang merasa kesal dengan Azel. Sementara Azel hanya nyengir sambil menggaruk-nggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
"Mau keliling sekolah gak, Fad? Liat liat gitu, biar lo apal Ama nih sekolah." Aja Azel.
"Yaudah ayo." Fadia menyetujui.
Lalu mereka pun keluar dari kelas.
"Ikut gak, Vin?" Tanya Azel pada Vina yang tengah memainkan ponselnya.
"Mau kemana? Kantin?"
"Makanan Mulu pikiran Lo. Mau ngajak Fadia liat liat lingkungan sekolah nih." Jelas Azel.
"Yaudah gue ikut."
Mereka mulai menjelaskan lingkungan sekolah ini ke Fadia. Mulai ruang kelas, ruang guru, UKS, Perpustakaan, Lapangan Upacara, Lapangan belakang yang biasa dipakai untuk sepak bola dan olahraga, Lapangan Voli, dan masih banyak lagi. Hingga mereka sampai di taman belakang dan duduk di bangku panjang yang ada di taman tersebut.
"Aduh gue capek banget sumpah. Kantin yuk!!" Ajak Azel yang tengah mengipas kilaskan tangannya.
"Mau ke kantin nggak, Fad?" Tanya Siti.
"Enggak deh. Kalian kalo mau ke kantin duluan aja gapapa, lagian aku udah bawa minum sendiri kok." Jawab Fadia.
"Kalo gitu kita duluan ya Fad, mending kamu balik ke kelas aja ya." Suruh Siti yang dibalas anggukan oleh Fadia.
Siti, Vina, dan Azel pun segera pergi kekentin meninggalkan Fadia sendirian. Lalu Fadia juga beranjak pergi menuju kelasnya tadi.
Jujur, Fadia merasa kecewa dengan sekolah barunya ini, karena tidak sesuai dengan ekspektasinya kala membayangkan. Namun Fadia tidak ingin memperdulikan itu, dia pun segera masuk kedalam kelasnya itu.
Dikelas tersebut masih ada empat anak tadi, dua cewek dan dua cowok. Mereka tengah asyik mengobrol hingga salah satu diantara mereka menyadari hadirnya Fadia.
"Anak baru tadi ya?" Tanya salah satu cowok.
"Iya." Jawab Fadia singkat.
"Dari sekolah mana?" Tanya cowok itu lagi.
"SMP Purnama, pindahan dari SMA Tunas Bangsa." Jawab Fadia yang dibalas anggukan oleh cowok tersebut.
Fadia memutuskan untuk duduk disalah satu kursi sambil clingak clinguk melihat sekeliling kelasnya ini, lagi lagi ia merasa kecewa. "Huhh", Fadia mendengus lalu mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya.
Saat memainkan ponsel, samar samar Fadia mendengar suara Azel dari luar kelas. Lalu Fadia pun beranjak keluar untuk menemui tiga teman barunya tadi.
Tepat didepan kelas mereka, Vina, Azel, dan Siti tengah asyik bercerita. Azel yang menyadari ada Fadia didepan pintu langsung memanggil Fadia untuk gabung bersama mereka.
"Fadia, sini!"Tanpa ba-bi-bu Fadia langsung saja ikut nimbrung dengan mereka bertiga. Sesekali Fadia ikut tertawa meski tidak paham dengan apa yang mereka bicarakan.
"Ada temen baru ga diajak kenalan malah pura pura gatau." Sindir Vina pada dua gadis yang baru saja keluar dari kelas.
Sementara dua gadis itu hanya nyengir gajelas.
"Namanya siapa?" Tanya salah satu gadis ke Vina.
"Nanya tuh ke orangnya, bukan ke gue." Jawab Vina ngegas.
Fadia tersenyum lalu mengulurkan tangannya, "Haii.. nama aku Fadia, kamu siapa?"
"Syafa" jawab gadis itu seraya membalas uluran tangan Fadia dan tersenyum.
"Yang satunya?"
"Aku Lia." Jawab gadis itu.
"Senang berkenalan dengan kalian, aku harap kalian mau jadi temanku." Kata Fadia.
Dari kejauhan, papa Fadia yang melihat itupun tersenyum bahagia, karena anaknya tersebut sudah akrab dengan teman barunya meski baru berkenalan tadi.
"Fadia, mari kita pulang!" Ajak Ihsan. Fadia mengangguk tersenyum.
"Aku pualng dulu ya, sampai jumpa di hari Senin nanti."
"Hati hati, Fad" Ucap teman temanya dengan tangan yang melambai.
Fadia merasa senang hari ini. Setidaknya dia sudah mengenal teman baru di sekolah barunya.
__________________
Halooo!! Ini lanjutan part 1 kemarin yaa. Jangan lupa dibaca dan di vote juga biar aku nya semangat.
Makasii:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Samar Semu SMAku (HIATUS)
Teen FictionFadia Zaneta Salim. Seorang gadis yang sangat menyukai alur cerita kehidupannya. Mulai dari mempunyai keluarga yang harmonis, orang tua yang sangat menyayanginya, bahkan bisa dibilang anak yang paling dimanja karena dia adalah anak gadis satu-satuny...