Tiba-tiba Rayhan mendekatkan wajahnya ke wajah gue. Sampai gue bisa denger suara nafasnya. Dan...
Plakk
Saking takutnya gue tampar dia, dan gue langsung lari ke luar kelas.
"Nilaaaa!!!" teriak Mita dari kejauhan. Gue pun langsung menghampiri Mita dengan langkah cepat.
"huh huh huh tolongin gue mit" gue ngomong sambil ngosngosan, dada gw sesek banget, jantung gw berdetak tak karuan.
"Napa lo?" tanya Mita.
"Itu Mit hah huh, Tad.."
"Gak papa, dia tadi ketakutan liat setan" kata Reyhan tiba tiba dateng dan memotong omongan gue.
"Hah?" Gue kaget, ni anak cepet banget nyampe sini."Hah? Setan? Yang bener aja lo, mana ada setan jam segini?" tanya Mita, heran dan tak percaya.
"Ada, tadi digudang Nila liat setan, trus dia lari" jawab Reyhan, bohong.
"Seriusan lo? Nil, beneran?" tanya Mita tak percaya.
"Hah? G..."
"iya seriusan, lo mau liat? Itu liat aja di gudang" jawab Reyhan yang untuk ke dua kalinya memotong omongan gue.Mita lari ke gudang buat liat si setan itu. Dan gue sama Reyhan ngikutin dari belakang.
"Kalau lo cerita soal yang tadi, gue jamin hidup lo gak tenang." ancam Reyhan lalu pergi ninggalin gue yang lagi mencerna omongan Reyhan.
"Reyhannnn Nilaaa mana? Gak ada tuh setannya" teriak Mita yang lari ke arah gue.
"Mana setannya?" tanya Mita ulang karna gue belum jawab pertanyaannya.
"Hah? Udah lupain aja, mungkin gue capek tadi. Pulang yuk dah sore nanti mama nyariin aku"
"Hem... Yaudah ayo..." jawab Mita, kecewa, tapi masih sedikit penasaran dengan 'setan' yang di lihat Nila.Di dalam perjalanan Mita terus menanyakan soal 'setan' yang di lihat Nila, ya... Dia suka banget sama hal hal mistis, jadi wajar kalau dia penasaran sama setan yang katanya 'gw' lihat itu.
Di rumah
"Om suastiastu Mahhh...." teriak gue, tapi gak ada satu pun orang yang menjawabnya."Mama... Mama dimana?" tanya gue sambil mencari cari mama.
"Bik ijahhh... Bikk... Bibik dimana?" tanya gue ke sudut sudut ruangan, siapa tau tembok dan yang lainnya bisa menjawab pertanyaan gue.
"Gak ada orang nih di rumah?!" tanya gue sekali lagi, berharap mama atau bibik menjawabnya.
"Ada kok, gue?"
"Hah?!" jawab gue kaget. Siapa yang gak kaget coba, rumah sepi, dari tadi teriak teriak tetapi tak ada satu pun orang yang membalas, tiba tiba ada suara dari belakang. Dan kalian tau siapa? Reyhan!. Gue gak tau darimana dia bisa tau rumah gue, jangan jangan... Dia ngikutin gue lagi!"Eh! lo ngapain di sini?! Darimana lo tau rumah gue?!" tanya gue, waspada.
"Ngapain ya?~" jawabnya mengejek.
"Kalau ada yang nanya itu di jawab! Jangan ma.."
"Nilaa... Kamu itu? Kamu udah pulang sayang?" suara bunda dari kejauhan."Astaga, ada bunda" gumam gue, sambil menengok ke arah suara.
"Nilaaa?" tanya bunda, tiba tiba udah berada di depan gue.
"Nila? Ada orang ya? Tadi mama denger ada suara selain kamu sayang, ada temen kamu yah? Siapa?" tanya mama.
"Ahh... Iya mah in..." Sambil menengok ke arah Reyhan, tapi... Reyhan kemana?
"Eh, kok ilang" jawan gue bingung, sambil mencari dimana perginya anak itu."Apa yang ilang sayang?" tanya mama bingung.
"Ahh gak ada kok mah, mama tadi dimana? Nila dari tadi teriak gak ada yang jawab, bik ijah kemana mah?" tanya gue, mengalihkan pembicaraan.
"Ohh... Mama gak denger sayang, mama sama bik ijah di belakang lagi motong daging"
"Mama mau masak apa?"
"Mau masak makanan kesukaan kamu sayang..."
"Yeyyy, nanti panggil ya mah!"
"Iya sayang... ganti baju gih"
"Siap ma!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di SMP
Teen FictionSeorang wanita biasa bertemu dengan orang yang luar bisa! Luar biasa apanya? Luar biasa nakalnya! Penasaran? Baca aja yuk(づ ̄ ³ ̄)づ