[2] real death is...

733 189 66
                                    

Semua karakter, tempat, dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiksi!

"Empat puluh sembilan hari?" tanya Junkyu kebingungan.

"Cari tempat lo mulai sekarang, lo mau tetap di dunia ini atau pergi ke akhirat, TAPI! Ada tapinya," sejenak Eric terdiam, menjeda perkataannya. "Lo enggak akan bisa reinkarnasi kalo lo milih hidup di dunia ini."

"Gak masalah selagi gue bisa bersama Sena lagi," sahut Junkyu dengan ekspresi wajahnya yang kelihatan serius banget.

"Yakin lo mau hidup lagi?" tanya Eric, memastikan pilihan arwah itu.

Junkyu mendecak kesal, "Emang kenapa sih? Apa ada misi yang harus gue jalanin? Misinya seberat apa? Hah?!"

"Lihat nanti aja gimana," Eric tersenyum tipis lalu menyandarkan punggungnya ke kepala kursi. "Enggak seru kalo gue kasih tau sekarang, nanti cerita ini baru di mulai langsung tamat dong?"

Eric beranjak dari kursi, tangannya meraih salah satu lembar kertas yang bertuliskan nama seseorang dan tanggal kematian. Seperkian detik Eric menghilang dari pandangan Junkyu, pria itu ingin menjemput arwah yang akan dia antar ke akhirat.

Tanpa hitungan detik Eric muncul di crossroad, di tempat itu ada banyak orang yang melihat kecelakaan yang terjadi saat ini. Eric melirik ke satu benda yang gak jauh dari pria itu berdiri, ada satu boneka koala. Entah kenapa Eric jadi teringat Junkyu ketika melihat hewan koala.

Gak lama mobil ambulans datang, Eric menoleh ke sosok arwah yang sedang berdiri dengan tatapan kosong. Arwah itu tiba-tiba meraih boneka singa yang ada di kakinya, tapi tangannya gak dapat meraih boneka singa itu.

"Yoon Jaehyuk," panggil Eric membuat arwah itu menoleh kearahnya. "13 Juli 2020, meninggal karena kecelakaan."

Arwah yang bernama Yoon Jaehyuk itu terlihat begitu ketakutan dan gak percaya bahwa dirinya udah tiada. Padahal beberapa menit yang lalu arwah itu lagi mengumpulkan boneka-bonekanya yang sebelumnya terjatuh berhamburan di crossroad, boneka yang sebelumnya dia dapatkan dari mesin boneka di mini market.

Manusia berharap ada lampu darurat untuk nasib buruk yang tiba-tiba datang. Walaupun gak bisa menghindari rasa sakit yang akan segera datang, tapi akan bisa mempersiapkan dirinya terlebih dahulu. Rasa sakit memang gak bisa dihindari, tapi apakah nasib buruk akan berkurang rasa sakitnya ketika manusia diberitahu sebelumnya?

Memang gak ada yang tau kapan seseorang itu akan mati, gak ada yang bisa memprediksikan hal buruk yang akan terjadi nantinya, selain Tuhan sang maha segalanya. Hidup ini memang begitu rumit dan sulit. Terkadang seperti ingin menyerah dalam keadaan, tapi berusaha kuat karena masih punya tujuan hidup yang harus di perjuangkan.

Sebelum akhirnya Eric mengantar arwah itu ke akhirat, Eric menghilangkan semua memori arwah itu selama hidup di dunia ini. Dalam artian jika arwah itu memiliki sesuatu yang menyakitkan semasa hidupnya bisa terlupakan dan tenang ketika menuju akhirat. Tapi, memori indah yang terjadi dalam hidupnya akan ikut menghilang juga.

"Kematian yang sesungguhnya adalah dilupakan oleh orang-orang yang kamu cintai. Ketika kamu diingat, maka kamu akan terus hidup," adalah kalimat Eric setelah mengantar arwah yang bernama Yoon Jaehyuk ke akhirat.

Setelahnya Eric menjemput arwah lain, dari satu tempat ke tempat lain. Beruntung grim reaper memiliki kekuatan teleportasi, jadi gak perlu transportasi atau pun uang untuk menjemput dan mengantar arwah-arwah yang telah tiada. Gak hanya bisa teleportasi aja, banyak banget kekuatan yang di miliki seorang grim reaper.

Jangan pernah bertatapan dengan seorang grim reaper, bisa jadi setelahnya memori kita akan menghilang atau pikiran kita di manipulasi. Iya seperti terhipnotis gitu. Tapi seorang grim reaper gak akan sembarangan melakukan hal tersebut, pasti ada alasannya dan itu adalah hal yang terbaik di lakukan.

Ketika Eric sampai di tempat tinggalnya semua lampu mati, dan di pastikan gak ada Junkyu. Eric merebahkan tubuhnya di kasur, matanya menatap langit kamar yang begitu gelap gulita karena pria itu belum menyalahkan semua lampu.

"Kenapa Sena enggak ingat gue?"

Eric begitu terkejut ketika tiba-tiba ada suara Junkyu dengan nada yang begitu lirih, pria itu beranjak dari kasurnya lalu menyalahkan lampu kamar. Dan saat itu juga Eric menangkap keberadaan Junkyu yang lagi duduk di lantai bersandaran di dinding dekat jendela kamar.

"Bukan cuma Sena, tapi semua orang juga enggak ingat gue kaya enggak ada yang kenal Kim Junkyu," pria itu menatap Eric dan tatapannya begitu kosong. "Kenapa jadi begini?"

"Harga yang di bayar setelah lo memiliki kesempatan kedua untuk hidup kembali adalah menghilangkan semua tentang diri lo di setiap memori orang-orang yang mengenali lo," kata Eric, seperti perkataan yang di ucapkan seniornya ketika dia bertanya tentang arwah yang hidup kembali.

"Hah? Maksudnya?" tanya Junkyu kebingungan.

"Anggap aja sekarang lo reinkarnasi tanpa melewati titik akhir, memulai kehidupan dari awal tapi dengan keadaan melompati titik akhir," Eric duduk di kursi menyandarkan punggungnya karena seluruh tubuhnya terasa begitu lelah.

"Dalam misi ini lo memiliki waktu cuma empat puluh sembilan hari, melewati batas? Kim Junkyu benar-benar akan mati dan gak akan bisa hidup kembali."

Setelahnya Junkyu terdiam mendengarkan semua perkataan Eric, sedangkan Eric menatap pria itu begitu dalam.

"Lo paham enggak sih, Junkyu?" tanya Eric, Junkyu masih terdiam.

"Intinya mah lo bikin semua orang kembali teringat dengan lo, dan dengan begitu lo bisa hidup lebih dari empat puluh sembilan hari. Jadi lo cari tempat lo segera mungkin!" kata Eric memperjelas semuanya.

Iya, jadi seperti itu maksud dari Junkyu harus mencari tempatnya. Arwah itu harus memilih hidup kembali lebih awal atau pergi ke akhirat seperti arwah-arwah lainnya.

Kedua pilihan itu memiliki tujuan sama, hidup di dunia ini dengan berusaha membuat semuanya teringat dengan dia atau langsung pergi ke akhirat berhadapan dengan Tuhan untuk reinkarnasi. Tujuannya sama bukan? Hidup kembali.

Tapi di dua pilihan itu Tuhan berikan batas waktu, jika arwah itu gak bisa mencari tempatnya maka arwah itu akan mati dengan gak ada satupun yang mengenali dirinya. Seperti kata Eric sebelumnya, “Kematian yang sesungguhnya adalah dilupakan oleh orang-orang yang kamu cintai. Ketika kamu diingat, maka kamu akan terus hidup.”

Harga yang Junkyu bayar setelah arwah itu memiliki kesempatan kedua untuk hidup kembali adalah ingatan orang-orang tentang dirinya. Bukannya di dunia ini gak ada yang gratis?

Bisa di katakan Junkyu itu masuk jalur khusus di jalan Tuhan, dan sebuah hukuman juga bagi pria itu karena memiliki misi yang begitu mustahil. Tapi kembali lagi, gak ada seorang pun yang tau apa yang Tuhan rencanakan termasuk grim reaper itu sendiri.







grim reaper






a/n:
Ooh jadi Jaehyuk yang enggak mau ngasih boneka koala ke Sena awokawok

GRIM REAPER - EricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang