'guest' 16553782

5 1 0
                                    

Gelap dan Hitam. Ya, pemandangan yang kulihat ketika ku terlahir ke dunia ini. Baru saja kemarin owner ku mengganti layar belakang nya.  Badanku masih bewarna putih terang, ada tanda keamanan di leher ku. Kata ibu, tanda itu melindungi ku ketika aku bertabrakan dengan orang lain di luar sana. 
.
.
Tak sampai 1 menit, wujud ku berubah. Badanku hitam pekat dengan garis putih ditengah nya. Owner ku juga yang menggantinya kemarin.

Aku, guest. Aku tidak tahu nama ku. Papan nama itu menunjukkan kata awal 'guest' dengan warna kuning. Kata terakhirnya berupa angka. 16553782.

" Nama resmi hanya untuk para pendaftar, dan penggunaan jejaring. " Bisik salah satu seseorang disekitar ku.

Aku mundur sedikit. Orang itu menjebakku ternyata. Hampir saja aku menabrak nya. Badannya berwarna merah. Tak ada titik atau garis disekeliling tubuhnya. Aku rasa, dia anak level 11 kebawah.

"Maaf, bukan aku bermaksud " ucapnya lagi, lalu pergi.
.
"Hidup disini hanya untuk makan, makan untuk bertahan hidup! Ramuan tak membantu banyak" suara suara bising berseliweran di telinga anak kecil seperti ku. Tak seharusnya aku mendengar. Dan sebenarnya aku tidak setuju dengan omongan bapak tadi.
Aku suka ramuan tapal kuda. Ia menarik makanan disekitar ku.  Atau madu, madu membantuku melihat lebih jauh. Tapi terkadang, madu membuatku merasa lebih kecil.
.
"Ada rantai makanan!!" Orang orang menyerbu ujung dari telunjuk pemuda itu. Mereka saling menyela, saling berlomba lomba hanya untuk mendapatkan rantai makanan. Rantai makanan tak jauh berbeda dengan makanan pada umumnya. Hanya saja rantai makanan lebih panjang. Asap asap ungu mengelilingi ujung ke ujung rantai. Siapa yang beruntung, diujung sana ada koin.
.
Aku hanya anak pinggiran. Bahkan saking pinggir nya aku bisa melihat ujung dunia. Ibu melarang ku mendekati nya, bahkan melewati nya. Jika ku langgar, nyawaku taruhannya!
Papan nama menunjukkan nama 'charming' di posisi pertama. Nilainya paling tinggi.  Kata ibu, itu kakak. Kakak sudah mendaftar dan terverifikasi. Aku tak tau kakak itu apa?    Tapi katanya kakak itu orang dengan nilai tertinggi disini. Berarti, dia bukan hanya kakakku tapi kakak kita semua, dia kakak ibu juga! Aku mencari orang bernama charming, Tapi tak lama kemudian peringkat ke satu diduduki oleh 'Moza'. Aku harus mencari kakak Moza, nilainya lebih besar dari charming.

Kata orang orang, dekat kakak akan membawa mu pada surga rantai makanan. Tapi jika terlalu dekat, kita bisa mati. Satu satunya cara untuk menemui kakak, aku harus pergi ke kota tengah. Jika tidak ada, aku harus keliling dunia. Sebab keliling dunia bisa membuat ku menjadi kakak juga ,asal aku tidak lari.
.
.
" Kehidupan kota keras nak, kenapa kau datang kemari." Lelaki tua besar berwarna hitam menghampiri ku dengan secangkir kopi nya.
" Aku tak punya pilihan lain pak, aku harus bertahan hidup, aku harus mencari kakak." Ucapku ragu ragu. Ibu mengajarkan ku untuk tidak berdekatan dengan orang asing.
" Panggil aku kakek saja anak muda...."

Tlung, ada notif ketika aku sedang mengobrol dengan bapak tua ini. Aku masuk 10 besar!!
" Bertahan hidup mudah untuk anak seukuran mu, sudah pernah nge-kill berapa kali?" Tanya kakek itu tiba tiba.

" Killing? Aku anak baik, aku hanya ingin hidup damai dan bertemu kakak. Aku tak mau kill. " Teringat kejadian kejadian yang membuat ku trauma selama perjalanan ku kesini. Bukan ku sengaja, notif kill dan big smile menghampiri ku tiba tiba. Aku hanya bisa lari. Anehnya, orang orang menghampiri ku dengan wajah Hunter mereka.

" Kau tak bisa hidup tanpa kill, atau kau yang akan di kill duluan. Kau ingin bertemu kakak mu hanya karena ingin dapat rantai makanan kan, rantai makanan tercipta karena ada kill. Dan tak harus menjadi kakak dulu baru bisa kill. Semua orang melakukan itu untuk hidup anak muda, kau terlalu baik. " Sambil berputar putar, ia berbicara kepadaku. Bahkan bisa saja aku terbunuh karena nya.

" Tolong !! Tolong aku terjebak!! Tolong!!" Aku mendengar suara lemah disekitar ku. Ada gadis meminta tolong. Warna nya jingga dengan garis hitam ditengah nya. Coraknya mirip dengan corak milikku.

" Bertahanlah, aku akan menyelamatkan mu"

" Tidak anak muda! Kau tidak akan mengambil santap siangku!" Kakek terus berputar putar. area berputar Kakek semakin kecil.
Suara teriakan tak terdengar lagi. Gadis jingga berubah menjadi.. rantai makanan. Jadi, selama ini kill yang menciptakan rantai makanan. Itu sebabnya big smile mengisyaratkan bahagia, dan orang orang itu mengerubungi ekorku karena rantai makanan??!!

" Aku akan mengajarkan mu kill" sambil menyantap gadis jingga, ia membuka lingkaran. Lalu mengajakku pergi.
Sungguh aku takut, aku takut akan menjadi murid pertama nya, atau korban keduanya.
Tidak, korban kesekian nya ( Aku yakin dia sudah melakukan hal itu di lain hari. )

Orang orang berseliweran disekeliling kota, banyak dari mereka yang hanya mencari makan dengan tenang.
" Kau lihat, ada remaja yang sedang berputar putar? Kita hampiri dia sekarang. " Kakek bergegas lima langkah dari ku. Aku masih ragu, bahkan aku ragu apakah aku akan bertemu kakak atau tidak hari ini.

" Cukup putar putar saja mengelilingi dia, sambil mengobrol. Lalu perkecil lingkaran nya. Itu cara kill yang sangat mudah." Kata Kakek, berjalan pelan ke arahku.

Aku tidak bisa, aku tidak bisa..

" Kau bisa anak muda, ini demi bertemu kakakmu. Kau harus punya bekal." Kakek memaksaku melakukan nya. Aku tidak bisa. Membunuh orang tak berdosa itu salah. Hukum tidak membenarkannya.

Rank ku turun , aku di posisi 12 sekarang . jika begini terus, nilaiku akan turun. Aku akan menjadi kecil, dan sulit mencari kakak di kota tengah dengan badan yang kecil.

" Ayolah anak muda " bisik kakek

Aku mulai berputar, mengambil ancang ancang hanya dengan memakan makanan di sekitar ku. Aku tidak lari, tapi aku terus berputar. Area ku semakin besar. Semakin banyak makanan yang ku serap. Aku ambil juga ramuan favorit, tapal kuda. Menyerap makanan disekitar ku makin banyak.

Notifikasi masuk. Wajah kakek sumringah.
" Kau berhasil nak" sebelum ku buka notif itu. Kakek memujiku duluan.

        Kamu masuk sepuluh besar⚠️

Papan nama menunjukkan ' guest 16553782' di posisi kedua. Di bawah kakak Moza.

" Apa??! Mana big smile nya??!!" Kakek mendengus kesal. Ternyata, kakek mencari notif kill dan big smile, bukan notif aku masuk sepuluh besar.  Dia berharap, ajaran nya berhasil. Sebenarnya aku tidak nge-kill remaja tadi. Aku hanya berputar putar disebelahnya. Aku biarkan dia kabur.

" Dia ingin hidup kek, sama seperti kita. Menjatuhkan orang hanya karena kita ingin menang , bertahan hidup dan mengenyangkan perut itu salah kek, aku minta maaf kek. Aku tidak mendengar kata kakek." Ada sedikit perasaan bersalah pada kakek, tapi aku yakin apa yang aku lakukan adalah benar.

" Aku tidak salah memilih mu , anak muda. " Kakek tersenyum ikhlas.
" Menjatuhkan, apalagi membunuh bukan cara yang baik untuk menang. Kita bisa berdiri diatas kaki sendiri, kita menang diatas kaki kita sendiri tanpa perlu menghapus orang lain. Kau benar. Harta dan jabatan bukan segalanya. Selamat tinggal. Terimakasih telah menemani ku sampai sini. Kau layak menjadi kakak peringkat satu."

kakek tiba tiba bercahaya, dia berubah menjadi rantai makanan. Waktu game kakek sudah habis. 4 menit yang berharga, tak pernah aku menyesali nya. Ilmu yang kakek berikan, dan kata kata terakhir kakek akan ku pegang.

Tlung, papan nama menggeser namaku .aku peringkat satu. Seperti kata kakek. Nama Moza tiba tiba hilang. Apa jangan jangan kakak Moza adalah kakek?
Rantai makanan kakek masih ada di hadapanku. Aku tak kuasa melihat nya, digerogoti yang lain. Aku ingin berteriak, jangan makan kakek ku!!!, tapi tak sanggup. Kakek sudah jadi makanan. Dan menurut ku kakek adalah makanan paling berharga.
Tlung..

Waktu habis 10, 9, 8 ,7...
250 koin atau tidak, terimakasih.

Ada yang tau itu game apa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Cerita AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang