JOANUARY - #22

172 26 8
                                    

Terimakasih sudah mengikuti Joanuary sampai sejauh ini.

Happy Reading, peeps!

***

"Setiap orang pasti punya cobaannya sendiri-sendiri, Na. Sekarang menagislah sepuasnya dan besok kamu sudah harus menjadi Nana yang ceria lagi. Kesedihan cukup untuk hari ini. Tidak boleh berlarut-larut ..."

Nana mengadah kepalanya keatas, sekarang ia berada di pelukan Bu Sinta. Nana sangat beruntung memiliki Bu Sinta sebagai pengganti orang tuanya. Bu Sinta tak pernah memaksa Nana untuk bercerita, ia juga tak pernah menghakimi apa yang dilakukan Nana. Yang Bu Sinta lakukan adalah memberi kata-kata penyemangat dan penghiburan baginya.

Nana mengganguk. "Makasih Bu."

"Yaudah kamu tidur dulu sana. Jangan mikir aneh-aneh ya Nak. Istirahat sepuasmu mumpung besok hari minggu." Sahut Bu Sinta sembari tersenyum.

***

Tok.. Tok! Tok!

Bu Sinta segera pergi keluar ketika mendengar suara ketukan pintu. "Eh ada Nak Greg..."

"Maaf datang malam-malam Bu. Boleh bicara sama Nana?" tanya Greg dengan wajah cemasnya.

"Kalian ada masalah ya?" tebak Bu Sinta sambil tersenyum.

"Iya. Maaf Bu." Jawab Greg sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Tidak apa-apa. Sini duduk dulu."

Greg melihat Bu Sinta yang sudah duduk manis di teras. Greg segera duduk disamping Bu Sinta.

"Minta maafnya besok aja ya ke Nana, kasih dia waktu dulu. Ibu nggak tahu masalah kalian apa. Tapi inget kalau kamu salah jangan lupa minta maaf. Masalah dimaafin apa nggak itu urusan nanti." Kata Bu Sinta.

Greg mengganguk, "Kalau Nana nggak maafin aku gimana ya Bu?" Lelaki itu menggaruk tengkuknya.

"Nana itu anaknya baik hati. Pasti maafin kamu, tapi beri dia waktu dulu. Yang sabar ya. Nana butuh waktu juga." Ucap Bu Sinta sambil menepuk bahu Greg.

"Makasih ya Bu. Maaf kalau mengecewakan Ibu."

"Setiap orang pasti punya kesalahan Nak. Wajar kok. Tapi jangan sampai diulangi lagi ya. Ibu beneran marah Loh kalau kamu nyakitin Nana lagi." gurau Bu Sinta mencairkan suasana.

"Iya, Bu. Greg nggak akan mengecewakan Ibu lagi." jawab Greg.

"Yaudah kamu pulang dulu. Sudah larut malam," kata Bu Sinta.

Greg mengganguk, "Makasih Bu. Greg pamit dulu."

***

Nana melangkahkan kakinya ke ruang makan. Hari ini dia bangun telat, setelah kemarin semalaman ia puas menangis, Nana langsung jatuh tertidur.

Alangkah kagetnya Nana ketika melihat sosok lelaki yang ia benci itu berada di ruang makannya. Berbincang-bincang dengan anak-anak lainnya serta Bu Sinta.

"Ngapain kamu disini?" Kata Nana dengan wajah datarnya.

Greg terlihat gelagapan dan langsung berdeham singkat, "Pagi Na."

"Ikut aku."

Setelah mengucapkan dua kata itu, Nana langsung melenggang pergi. Greg segera berpamitan dan langsung mengejar Nana. Greg bisa melihat Nana langsung duduk di teras depan. Ia berdiri dan berlutut di hadapan Nana.

"Na. Gue mau minta maaf. Dengerin penjelasan Gue ya? Please dengerin Gue ..." mohon Greg. Nana tertawa kecil dalam hati. Ia lalu menatap Greg, "Berapa menit? Sepuluh menit? Lima menit kayak kemarin?" sarkas Nana dengan mata nanar. Pupilnya bergetar. Ada apa dengan dirinya?

JOANUARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang