"Ji Won immooo... eh, Aunty Ji Won!" panggilan keras dari suara seorang anak kecil menyadarkan Ji Won dari fokusnya yang tengah membaca laporan kemajuan beberapa pasiennya.
Wajah cantiknya semakin cantik karena senyum yang dia lemparkan pada anak berusia hampir dua tahun yang tengah berlari kearahnya. Setengah berlari dia menghampiri anak perempuan manis yang datang dengan senyum ekstra lebar, bak dalam adegan drama Ji Won langsung memeluknya. Menciumi pipi chubby Kim Ae Ra secara brutal, yang dicium hanya bisa tertawa geli membuat beberapa orang disana juga ikut tersenyum melihat adegan itu.
"Sedang apa keponakan cantik Aunty disini eoh?"
Ae Ra tertawa sambil menunjuk seorang wanita yang tengah berjalan dengan susah payah lantaran perut besarnya. Tubuh mungil perempuan yang tengah mengandung itu terlihat sudah kelelahan, membuat nalurinya jalan begitu saja untuk sekedar membantu.
"Eonni annyeong!" sapa Ji Won segera memeluk kakak iparnya, "Eonni terlihat lelah, apa sebaiknya kuambilkan kursi roda saja?"
Kakak iparnya itu menggeleng dengan imut, "Aku baik-baik saja, hanya sedikit haus."
Tidak butuh waktu lama untuk Ji Won segera menuju vending machine, memilih air mineral untuk kakaknya yang kini sudah duduk pada kursi yang memang disediakan oleh pihak RS. Membuka dengan cepat lalu memberikannya pada Bo Young, kakak iparnya itu segera minum dengan cepat dan seketika tenaganya seperti kembali. Wajah pucatnya menghilang, digantikan dengan rasa lega.
Ji Won tersenyum puas lalu beralih pada perut besar Bo Young, "Aegi-ya annyeong, ini Aunty mu yang paling cantik. Bagaimana keadaan kamu disana?"
Ji Won menempelkan telinganya pada perut kakak iparnya, beberapa menit kemudian Ae Ra sang kakak ikut melakukan aksi tante cantiknya itu. Ji Won dapat merasakan tendangan bayi, membuat dia tertawa yang kemudian menular pada si cantik Ae Ra.
"Mereka sehat, uri-aegi sedang memesan kamar disini." Jawab Bo Young dengan semangat.
Ji Won lalu menggendong Ae Ra, "Lalu mana Hae Won Oppa? Kenapa dia tidak mengantarmu? Ayah macam apa itu."
"Dia dan Hae Jin oppa tengah meeting dengan Direktur dari Inggris, pertemuan ini sangat penting, lagi pula aku ada Lee Ahjussi yang mengantar."
"Aish, mereka hanya bisa membuat bayi dan uang saja. Aku akan adukan pada Appa karena Hae Won oppa tidak mengantarmu saat ini." Keluh Ji Won membuat Ibu Hamil cantik itu tertawa.
Bo Young menggeleng lembut, "No, aku tidak mau suamiku diberi materi kuliah oleh Appa. Aku pasti tidak tega melihatnya, anakku juga pasti tidak tega."
Ji Won tergelak, "Hya, Eonni. Jangan terlalu mencintai Hae Won oppa, itu akan berakibat kamu terlalu memanjakannya. Lagipula sikapnya kali ini sangat tidak benar, Eonni akan melahirkan dalam waktu kurang dari satu minggu. Itu prediksi kami sebagai dokter, seharusnya Hae Won oppa menjadi suami yang siaga. Tidak membiarkan isterinya pergi kemana-mana sendirian, terutama dengan Ae Ra yang masih berusia dua tahun."
"Ne, mianhamnida uisanim. Aku juga terlalu keras kepala karena memaksakan pergi kesini sendirian, aku hanya berpikir disini ada kamu atau Seo Joon oppa."
Ji Won mendesah pasrah, wajah imut kakaknya ini selalu membuatnya tidak bisa berkutik sekaligus iri. Andai dia bisa lebih bersikap manis, pasti banyak pria yang akan menyukainya.
"Aunty, makan. Ae ra lapaaar, sangat lapar."
Ji Won tersenyum mengangguk dengan antusias, "Let's go! Aah, tapi tidak bisa cepat-cepat. Eomma harus berjalan pelan ne?"
KAMU SEDANG MEMBACA
#4 Away In The Silence
Fanfiction- Kim Ji Won - Wanita muda yang memiliki IQ diatas rata-rata, hidupnya sempurna. Mempunyai kedua orang tua yang kaya dan amat menyayanginya, mempunyai dua oppa yang menjaganya, mempunyai satu eonni yang selalu ada untuknya. Kekurangannya hanya satu...