Sorry for typo
"Ahboji. Urri ahboji. Na neun jibe iseoeyo."
"Seungho_ya! Ada apa denganmu nak? Kenapa kau pulang dalam keadaan seperti ini? Tidak biasanya kau mabuk" Eomma Seungho.
"yeobo.. kembalilah ke kamar. Biar aku yang membawanya ke kamar."
"Selamat malam, Eomma." Dalam kondisinya yang terbilang buruk, pria hitam manis berlesung Pipit itu menunduk memberi salam. "Ahbojie.. Urri ahbojie. Te ta na ta." merangkul ayahnya.
"Sebenarnya ada apa denganmu? Besok pernikahanmu akan diselenggarakan, tapi malam ini kau malah pulang telat dan dalam kondisi mabuk. Apa sebenarnya yang sedang kau pikirkan." dengan susah payah, Yoon jae shik memapah putra tunggalnya menuju kamar.
Menghempaskan tubuh putranya ke ranjang. Untuk pria seusianya memapah putra yang tengah mabuk, sangatlah tidak mudah. Nafasnya bahkan ngos_ngosan."Ahboji, Apa ahboji senang? Ahboji bahagia?"
"Apa maksudmu? Kau sudah mabuk. Tidurlah."
"Ahboji. Kenapa kau tega melakukannya padaku. Ahboji tahu aku sangat mencintainya. Tapi mengapa? Mengapa ahboji bisa melakukannya padaku. Memisahkan kami, hanya untuk kepentingan pribadi ahboji."
"Seungho_ya, Apa sebenarnya yang sedang kau bicarakan? Appa tidak mengerti apa maksudmu."
"Ahboji boleh berpura-pura dihadapan orang lain, tapi tidak dihadapanku. Aku putra ahboji. Ahboji tahu itu bukan? Harusnya ahboji memberitahuku terlebih dahulu, sebelum aku melibatkan perasaanku padanya. Aku terlanjur mencintainya. Sooji! Sooji 'ku." Menghentak-hentakkan kepalanya diranjang empuk. Matanya basah oleh cairan tanpa warna.
Yoon Jaesik diam tidak berkutik. Ia tidak menyangka akan memberi luka yang begitu besar untuk putra tunggalnya. Ia menenangkan putranya dengan cara menepuk_nepuk bahu. "Jangan bodoh. Kau bisa mendapatkan sepuluh, bahkan seratus kali, wanita yang lebih baik dan lebih sempurna darinya. Untuk apa kau menangisinya. Dia tidak pantas untukmu. Lupakan dia. Putri perdana menteri Park adalah wanita berkelas. Dia sepadan dengan keluarga kita. Dan, dia pantas mendampingimu. Dengarkan aku. Ayahmu. Aku tahu mana yang terbaik untukmu."
"Terbaik?" Seungho berbalik. Tak lagi diposisi tengkurap. Melainkan duduk bersandar pada kepala ranjang. Menatap sang ayah. "Terbaik menurut Ahbojie, bukan menurutku. Ahbojie egois. Bagaimana Ahbojie bisa memahamiku. Dari dahulu Ahbojie hanya peduli dengan kepentingan Ahbojie. Kapan Ahbojie peduli pemikiran ku?"
"Yoo Seungho! Apa sebenarnya yang sudah merasuki otakmu. Kenapa kau berkata seperti ini kepada appamu." nyonya Yoon menghampiri Seungho, dengan membawa segelas air madu. "Habiskan ini." menyodorkannya pada Seungho.
"Yeobo, bukankah aku sudah menyuruhmu kembali ke kamar?"
Nyonya Yoon memandang curiga pada suaminya "Apa ada sesuatu yang kalian berdua sembunyikan dariku. yang tidak boleh aku ketahui? Aku ini istrimu. Ibu dari putramu. Haruskah aku berdiam diri saja, tanpa melakukan sesuatu untuk putraku?"
"Omma.." memeluk pinggul omma'nya yang berdiri disamping ranjang.
"Katakan apa yang kalian tutupi dariku."
"Yeobo. Apa maksudmu?"
"Aku mendengar desas-desus tentang bagaimana keluarga Bae tiba-tiba tersandung kasus penyuapan. Apa ini ada hubungannya denganmu? Aku harap desas_desus itu tidak benar. kalau kau terlibat dalam hal ini. Aku Benar-benar kecewa padamu. Kau tahu bukan, keluarga Bae sudah sangat berjasa pada keluarga kita."
Tuan Yoon gelagapan. Menelan saliva. Matanya bergerak gelisah. Anak dan istrinya memandangnya penuh intimidasi. Seolah meminta penjelasan padanya. "Aku tak ada hubungannya dalam hal ini. Terserah kalian berdua percaya atau tidak. Kau(Seungho) tidurlah. Besok adalah hari terpenting bagimu. Yeobo, ayo keluar. Biarkan Seung Ho beristirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect couple [completed]✓
FanfictionLee Seung Gi, pria dari keluarga kaya raya yang tahunya hanya berfoya-foya. Suatu ketika keluarganya bangkrut dan kedua orang tuanya meninggal dunia. ketika ia mendapat fakta bahwa penyebabnya adalah keluarga Bae, ia pun mencari berbagai cara untuk...