CHAPTER 10

177 17 3
                                    

Seokjin, Taehyung, Jungkook, Jisoo dan Jennie berjalan menuju bangunan bertingkat itu. Tidak ada penjaga di pintu utamanya.

"Kok begini bangunannya", Jisoo heran melihat bangunan dihadapannya.

"Iya ya, beda tempat waktu pas kita diculik", sambung Jennie.

"Aku sudah lupa bangunannya gimana", kata Seokjin.

"Coba kita masuk"

Mereka pun masuk ke dalam.

Isi di dalam bangunan itu berantakan, ada darah darah dimana, dan lampu yang redup. Apakah mereka ditipu oleh pria itu?

Ya, mereka semua ditipu dengan anak buah Kim Namjoon. Pria itu tidak mungkin memberitahukan tempat markas mereka.

"Shit! Kita ditipu", umpat Jennie kesal.

"Terus jadi gimana?", Tanya Jisoo.

"Ya kita pergi lagi cari keberadaan nya", jawab Jennie.

"Ayo kita pergi lagi pakai mobil tadi", ajak Seokjin.

Mereka pun keluar dari tempat situ dan menuju ke mobil yang mereka tumpangi tadi.

Kini Jisoo yang menyetir karena dia masih mengingat tempat waktu mereka diculik.

Perjalanan mereka terhalang dengan makhluk laknat yang berkeliaran. Tak ada jalan tembus untuk melanjutkan perjalan.

"Gimana nih mereka menuju ke kita", Jisoo panik.

"Jisoo mundur mereka terlalu banyak", perintah Seokjin.
Jisoo menurutinya.

"Cari jalan yang lain aja", kata Jungkook.

"Baiklah", Jisoo putar balik lagi meninggalkan para zombie yang menghampirinya.

*

*

*

"Mau gantian nyetir gak?", Tanya Seokjin ke orang di sebelahnya.

Jisoo mengangguk perkataan dari Seokjin. Taehyung, Jungkook, dan Jennie sudah terlelap sedari tadi.

Jisoo memberhentikan mobil di tepi jalan, mereka berdua keluar dari mobil bertukar posisi tempat duduk.

"Kamu tunjukkin aja ya arah jalannya"

"Okey"

Seokjin membawa mobil dengan kecepatan sedang.

"Jin"

"Hm iya?"

"Aku takut Rose disiksa sama Namjoon", Jisoo menunduk dan tak lama kemudian ia menumpahkan setetes air turun dari pelupuk matanya.

"Jangan sedih Jisoo-ya, kita sebentar lagi akan sampai ke sana kalau sudah sampai kita hajar mereka semua", kata Seokjin menenangkan sembari mengelus kepala Jisoo dengan tangan sebelah kiri.

"Tidak semudah itu Jin, anak buahnya banyak sementara kita hanya berlima saja", Jisoo mendongakkan kepalanya menoleh ke Seokjin.

"Dan kita juga tidak punya banyak senjata lagi selain ini", lanjutnya.

"Oo iya ya, hmmm... Kita ke toko senjata aja mengambil banyak senjata api", ide Seokjin.

Jisoo pun mengangguk sembari tersenyum manis ke pria tampan di sebelahnya.

"So cute!", Seokjin mencubit pipi Jisoo saking gemesnya.

"Aw! Jin sakit tau!", Jisoo menepis tangan Seokjin karena kesakitan.
Seokjin hanya cengengesan melihatnya.

ZOMBIE.ZIP ✔️(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang