SS.01 (Tentang kita)

33 4 3
                                    

Enjoy to read😃




Sagara Januar Barak dan Samudera Januar Barak.

Dulu, mereka dua si kembar nakal, yang saling berebut krayon ketika menggambar.

"Sagara curang! Aku mau yang merah!"

"Apa?! Aku duluan yang pakai!"

"Gantianlah!"

Meloncat beberapa tahun di usia delapan tahun, mereka saling berebut kemenangan saat beradu mobil tamia. Tak ada yang mengalah, si kecil yang keras kepala saling memaksakan kehendak masing-masing.

"Aku yang menang!" teriak Samudera mengangkat tinggi-tinggi tamia merahnya.

"Kamu curang! Tadi kamu senggol tamiaku!" Sagara tak mau kalah mendekati adiknya dengan wajah memerah.

"Tadi, 'kan tidak sengaja, tapi aku tetap pemenangnya!" Si kecil bersikukuh dengan opininya.

"Apa?! Kau licik! Tamiaku rusak gara-gara kamu. Siniin!" Sagara berusaha merebut tamia merah kesayangan Samudera untuk balas dendam.

"Jangan berani, ya! Hei! Tamiaku ...!"

Meloncati beberapa tahun, tepat di dalam kelas VII mereka beradu sengit memperebutkan juara kelas.

"Lihat saja, akulah juara pertama," ucap Sagara penuh percaya diri, memandang remeh remaja di sampingnya.

"Cih! Otak kosong nyaring kentutnya, pret!" Samudera tak mau kalah.

"Sagara Januar Barak!"

Sagara segera bangkit ketika namanya dipanggil, menyertakan senyum penuh percaya diri. Disusul nama Samudera, remaja itu menyusul kakaknya yang berjalan lebih dulu. Ketika kembali, keduanya saling menatap tajam hingga sampai di bangkunya masing-masing.

Namun, ketika mereka berdua membuka raport. Senyum arogan di wajah mereka luntur seketika. Dengan wajah gengsi, keduanya saling bertatap muka.

"Aku bukan juara satu," aku Sagara gengsi setengah mati.

"Hah?! Makanya, jangan sompong!" tawa Samudera pecah.

"Anjing! Emang elo dapat juara satu?" Rahang Sagara mengeras.

Kedua sudut bibir Samudera terangkat, wajahnya dihiasi aura kesombongan yang luar biasa, lalu dengan gaya ia membuka raportnya tepat di depan mata Sagara.

"Anjing! Juara dua, sombong!"

"Hahaha ... yang penting gue di atas elo, 'kan?" Samudera penuh percaya diri.

"Siapa bilang?"

"Eh, nyet! Lo bilang bukan juara satu, kalau gue juara dua, otomatis elo di bawah gue!"

"Hoho ... lo lihat, nih!" Balik membuka raportnya di depan wajah Samudera. "Noh! Lihat! JUARA DUA."

Satu tingkatan kemudian, masih ada saja yang mereka rebutkan. Kali ini, bukan barang atau penghargaan, tetapi aku.

"Gue mau pergi! Jangan bawa-bawa nama gue dalam masalah ini!"

"ENGGAK!" teriak keduanya bersamaan.

Kedua pundakku melorot seketika.

"Tuhan, apa-apaan ini?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sagara SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang