02. Permintaan Pertama

5.9K 635 169
                                    

Malam ini, aku bergegas ingin tidur cepat setelah makan bersama Iruka sensei di kedai Ichiraku Ramen tadi. Aku sempatkan berdoa untuk minta mimpi indah malam ini. Aku pun mulai menutup mata, dan menarik selimut, kemudian bergegas menuju alam mimpi.

Sebelum...

Kretek

Aku membuka mata lagi, begitu mendengar suara di jendelaku. Dengan sedikit cemas dan waspada, aku membuka jendela, dan menemukan seorang pria sedang tersenyum di balik maskernya.

"Kakashi sensei? Ada apa malam-malam kemari?" tanyaku sedikit kesal. Sedangkan dia hanya memandangiku dari atas sampai bawah, lalu melirik ke kamarku.

Dia menatapku lagi, "Sudah makan sayur?" tanya dia lalu melompat masuk ke dalam kamarku. Ingin sekali aku mengusirnya, tapi dia itu lebih tua dariku dan juga dia adalah mentorku dalam latihan. Jadi aku urungkan niatanku.

Aku menggeleng tak yakin, dan sepertinya Kakashi sensei menyadari hal itu. Dia melirikku tajam, "Kenapa?"

Aku menggaruk leherku, kemudian memalingkan pandangan ke arah kursi meja makan, dan susu basi yang ada di atas meja. "Aku lupa..... sensei," jawabku canggung tidak menatap mata Kakashi.

Dia menghela nafas sedikit, lalu duduk di kursi meja makan, dengan suara lembut dia berkata, "Aku akan membawamu ke rumahku."

Aku terbelalak. Aku bahkan mengorek telingaku untuk memastikan yang aku dengar itu salah. Tapi melihat mata kanannya yang terlihat meyakinkan, aku percaya, pria di hadapanku ini serius dengan kalimatnya barusan.

"Tapi... Kenapa?"

Dia bangkit dari duduknya, lalu mengelus rambut landak kuning milikku. "Karena aku ingin lebih memperhatikanmu, lebih banyak dari sebelumnya. Aku ingin dekat denganmu," jawabnya.

Tunggu. Dekat?

Memangnya selama ini kami tidak pernah dekat? Aku rasa kami cukup dekat untuk ukuran guru dan murid. Namun, memang benar, perhatian Kakashi lebih sering dicurahkan pada Sasuke dibandingkan aku. Tapi apa perlu untuk tinggal satu rumah?

Lalu bagaimana jika Sasuke melihatnya? Hmmmmm, apakah dia akan cemburu melihat gurunya bersama denganku? Hehehehe, jika begitu, tawaran ini tidak boleh disia-siakan.

"Baiklah, aku akan menginap selama beberapa hari di rumah sensei!" sahutku mantap, lalu bergegas ke kamar dan membawa beberapa pakaian.

##Rumah Kakashi Hatake##

Sesampainya di kediaman Hatake, aku disuguhi dengan seduhan susu hangat, dan beberapa kue kering. Dia mengajakku untuk duduk dulu di ruang minum teh.

Kakashi terlihat sangat tenang, begitupun rumahnya. Suasana sepi, tenang, dan damai. Tempat ini sangat sesuai dengan kepribadian Kakashi yang sama tenangnya. Rumah ini juga sejuk sekali. Dan aku menyukainya!

Setiap sisi ruangan di rumah ini terlihat sangat rapi dan terawat, padahal Kakashi tinggal sendirian di tempat ini.

"Rumah ini rapi sekali, sensei. Aku menyukainya," ucapku spontan. Dia yang sedang membaca buku hijau miliknya itu hanya tersenyum dibalik masker.

"Jika suka, tinggallah lebih lama di sini, aku tidak keberatan," ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku itu. Aku mengangguk menanggapinya.

Setelah itu mataku kembali menelusuri tiap sudut rumah ini, lalu  memandangi Kakashi. Pria itu tetap memakai masker hitamnya itu meski di dalam rumah. Aku jadi sedikit curiga, apa yang sebenarnya ia sembunyikan di balik masker hitam itu. Apa dia tidak melepaskannya walaupun sedang tertidur?

WEIRD SENSEI √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang