author: riccobelle
🐰🌻🐻
Jisoo berjalan menyeret kakinya yang bersepatu hak tinggi. Dirapatkannya mantelnya sambil membenarkan tali tasnya di bahu. Setelah berjalan kaki sekitar sepuluh menit, Jisoo menyeberang jalan. Langkahnya besar-besar karena ingin cepat sampai.
Begitu tiba di jalan setapak gereja, Jisoo sedikit cemas karena keadaan terlihat lengang. Tapi ternyata ada beberapa tamu sedang berlari dari arah parkiran. Jisoo menjadi lega menyadari bukan dia saja yang terlambat, dia pun mulai berlari-lari kecil. Tiba-tiba mobil yang membawa pengantin wanita, melaju melewatinya. Jisoo pun mempercepat larinya. Mengejar sekelompok tamu yang terlambat masuk melalui pintu samping gereja.
Protokol tergopoh-gopoh mengatur mereka yang terlambat datang, tak terkecuali Jisoo. Perempuan itu masih bisa duduk di barisan dua dari belakang. Berdesakan dengan para kakek nenek, Jisoo duduk tepat di dekat aisle. Posisi itu menguntungkan karena Jisoo jadinya bisa menyaksikan pengantin yang nantinya akan melalui jalan itu.
"Pengantin wanita sudah datang," bisik seorang protokol kepada yang lain. Mereka langsung memberi isyarat agar Bridal March dimainkan sementara pintu utama dibuka. Semua tamu serentak berdiri menyambut pengantin wanita bergaun putih mewah yang berjalan pelan sambil menggandeng lengan ayahnya itu. Pengantin itu adalah Kiko. Sementara pengantin prianya, Jiyong, menunggu di altar.
Jiyong adalah senior Jisoo di tempat kerja. Semua teman kantor diundang termasuk Jisoo yang baru bekerja di perusahaan selama dua tahun. Jisoo sebenarnya sedikit patah hati, karena Jisoo selama ini mengagumi Jiyong dan menaruh hati padanya. Terlebih perlakuan Jiyong yang begitu peduli padanya. Semua itu disalahartikan oleh Jisoo.
"Jisoo-ya!" sapa Jiyong pagi itu ketika Jisoo sedang merekap data ke komputer.
"Ah, iya sunbaenim?" Jisoo mendongak dari layar komputernya, tersenyum bahagia mendapati Jiyong melongok dari atas kubikelnya. Lelaki itu berkemeja rapi dan wangi seperti biasa.
"Ini buatmu." Jiyong menyodorkan sepucuk amplop pada Jisoo.
"Apa ini?" Jisoo dengan berbunga-bunga, bangkit dari duduknya seraya meraih amplop itu. Dengan hati-hati dia membukanya dan menarik sesuatu di dalamnya. Begitu membaca The Wedding di halaman depan berikut nama Jiyong di sana dan nama wanita lain di bawahnya, senyum Jisoo menggantung.
"Datang, ya!" Jiyong menepuk-nepuk kepala Jisoo. Mereka memang sudah seakrab itu, jadi biasa saja bagi Jiyong melakukannya. Dia sudah menganggap Jisoo seperti adiknya sendiri.
"Ah, iya, pasti sunbaenim, aku pasti datang!" Jisoo mengangguk-angguk dengan senyum yang masih tetap ceria. Namun, sepeninggal Jiyong, Jisoo langsung berlari ke restroom dan menangis sejadi-jadinya. Sampai di rumah pun, Jisoo tak henti-hentinya menangis sambil memandangi fotonya bersama Jiyong. Sebenarnya foto itu diambil bersama rekan-rekan kerja yang lain saat acara kantor, tapi Jisoo mengguntingnya hingga menyisakan dirinya saja yang berada di sebelah Jiyong. Setelah dimasukkan ke dalam bingkai kecil, Jisoo memajangnya di meja dekat kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mino x Jisoo - Romcom
Fanfictionkumpulan drabble, fluff, oneshoot Mino x Jisoo dengan genre romcom💕 Copyright © 2020 by litkidchichi