Kisah seorang anak dari pengusaha kaya bernama Lisa....
Dia mendapatkan permintaan dari orang tuanya bahwa dia harus berpura pura menjadi seorang nerd karena suatu masalah...
"Lis! Hape lu bunyi terus sumpah, angkat napa!" Teriak rose yang sedang berada di sofa ruang tamu
"Iye, ini juga lagi jalan ke kamar gue angkat telpon, bawel amat lu je" malas lisa. Mereka berdua sekarang lagi nonton drakor aktor favorit mereka Kim Soohyun, yaitu my love from the star. Kalau kakak kakaknya lagi ngampus, ngampus sore
"Eomma? Tumben, angkat aja lah"
' ' ' ' ' "Yeoboseyo? Eomma?" Ucap lisa setelah mengangkat telpon dari eommanya
"Lilis-ah" serak eomma lisa
"Eomma? Kenapa suara eomma serak begitu?" Tanya lisa
"i-itu gak penting, sekarang kamu ke rs doldam ya"
"Kenapa? Eomma sakit?!" Panik lisa
"Enggak nak, kakak kamu.. Kakak kamu kecelakaan mobil"
Mata lisa sukses terbelalak, baru kali ini dia mendengar bahwa kakaknya tersebut kecelakaan, kecuali kecelakaan jatuh dari sepeda
"Eomma bercanda kan, iya kan. Ulang tahun lisa masih lama, apalagi april mop. Si bambam kan orangnya hati hati terus ma kalo berkendara" lisa mulai mengeluarkan air matanya
"i-ini bener nak, hiks sekarang kamu ke rs doldam ya" tersengar isakan disana
Tut tuttut
' ' ' ' '
"Lis, masa gue denger orang nangis, merinding gu-
Lisa?! Lis? Kok lo nangis? Dapet telpon dari siapa? Ada yang nerror?!" Rose yang awalnya biasa langsung dibuat panik karena melihat lisa duduk sambil menangis sambil bengong, ya walaupun ga sampai terisak isak
"Je, oppa gue.."
"Iya, oppa lu kenapa? Punya cucu kembar?" Potong rose
"Anying serius bege" kesal lisa pada sobatnya satu ini, dasar tidak tau keadaan
"Si bambam kecelakaan mobil je"
"Oh kecelakaan mobil
APA?!1!1!" Teriak rose riba tiba
"Anying kuping gue" ringis lisa
"Yaudah yuk sekarang kita ke rumah sakit gece! Lu bukannya buru buru bilang ke gue malah nangis sendiri disini" rose membangunkan lisa yang duduk menangis, dan mendorong lisa ke kamar mandi untuk cuci muka dan mengganti pakaiannya
"Rumah sakit mana li?" Tanya rose yang sedang memakai sepatu
"Dold-
Anying buru nyed, lu kira mau fesyen sow"
***
"Jen, mau ngesalon lagi ga? Jelek banget rambut gue"
"Nanti ok habis selesai ngampus. Mmm btw eon, lo deket sama taehyung ya?" Tanya jennie
"Ha? Enggak kok" jawab irene
"Tapi dia suka ngeganggu gue terus, gatau kenapa" lanjutnya
"Mungkin naksir kali sam lo eon" canda jennie
"Apaan sih jen, cemburu lo?" Goda irene
"Ih apaan sih eon, btw lo juga deket sama jimin?" Tanya jennie kembali
"Untung nya ga kritis nak, eomma udah sangat takut pas denger kakak km kecelakaan"
"Eomma yg kuat ya, kan ad lilis disini" ucap lisa yg duduk disamping eommanya
"Permisi, saya dari pihak kepolisian. Saya ingin bicara dengan salah satu wali dari saudara bambam"
"Ah saya aj pak, eomma diam disini ya" ucap lisa
"Kenapa pak?" Tanya lisa
"Jadi begini mbak lisa, saya menyelidiki kasus ini, dari bukti sih tidak ada yg salah, cuman pak bambam yg memulai kecelakaan tersebut" jawab polisi tersebut
"A-apa? Itu gak mungkin pak"
"Mobil yang dikendarai oleh pak bambam mengalami kerusakan pada area rem dan setirnya, kalau dipikir pikir rusaknya itu sebelum kecelakaan ini terjadi"
"Tapi pak, sebelum menggunakan kendaraan apapun supir keluarga saya pasti mengecek terlebih dahulu, ini jarang bahkan bisa dibilang tidak pernah terjadi"
"Saya tidak tau, apa mungkin pak bambam mempunyai musuh? Tapi yang pasti tidak ada yg akan dihukum, pak bambam menabrak satu mobil yang berisi satu orang didalamnya, dan dua orang yang sedang bersepeda"
"B-bagaimana denga orang orang itu pak?" Tanya lisa
"Untungnya tidak ada yg parah, hanya luka ringan. Itu saja yg mau saya sampaikan kepada mbak lisa, tugas saya selesai disini, terimakasih" pamit polisi tersebut
"Tunggu pak!" Lisa mengehentikan polisi tersebut
"Apakah, bapak mau bekerja sama dengan saya? Saya mencurigai beberapa orang" lanjut lisa
Polisi tersebut tersenyum, lalu jalan mendekati lisa
"Perkenalkan nama saya jeon wonwoo" ucap polisi tersebut memajukan tangannya untuk bersalaman
ㅠㅠㅠㅠㅠㅠ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
