sara pov
Hari ini aku akan mengunjungi Hanbin, kekasihku. Jika kalian berpikir bahwa dia adalah Kim Hanbin, ya itu benar. Kim Hanbin adalah kekasihku. Jika kalian tau tentang masalah yang dihadapinya, ya kalian benar kalau ia sudah tidak bersama iKON lagi sejak 12 Juni 2019.
Hari-hariku dihabiskan dengan mengunjungi rumahnya, membuatkannya makanan enak, memberinya semangat, mengajaknya tersenyum kembali. Sepertinya ini sudah setahun lebih bagiku untuk terus berada disisinya. Aku tidak akan pernah meninggalkannya karena aku tau kalau kekasihku tidak akan pernah menyentuh barang haram itu.
Kini aku sudah sampai di rumahnya. Seperti biasa, aku menyapa mama dan adiknya yang sudah duduk manis di sofa untuk menyambutku.
“KAK SARA!!” ini Hanbyul, adik dari Hanbin. Wajah mereka sangat mirip.
“Hai, Hanbyul. Oppa dimana?” Tanyaku padanya.
“Oppa gak mau makan lagi, kak.” Ucapnya dengan raut wajah yang sangat sedih.
“Hanbyul tenang aja ya, kan kak Sara udah disini. Nanti aku bujuk oppa biar makan ya.” Ucapku sambil mengelus puncak kepalanya.
Setelah itu aku lekas berjalan ke lantai dua, dimana kamar Hanbin berada.
**
author pov
Sara masih berdiri mematung di depan kamar Hanbin. Ternyata pintunya dikunci. Itu memang sudah menjadi kebiasaannya akhir-akhir ini untuk mengunci pintu.kamar.
“Hanbin, ini Sara.” Ucap Sara dari luar. Namun tidak ada jawaban dari dalam.
“Sayang..”
“Kamu tega nyuruh aku nunggu diluar?” Ucap Sara kembali.
“Hanbin-a..” Sara masih mencoba memanggil Hanbin dari luar.
Terhitung sudah 10 menit Sara menunggu Hanbin membuka pintunya, namun tetap tidak ada hasil. Akhirnya karena kesal, Sara melakukan percobaan terakhirnya dengan berpura-pura panic attack yang dideritanya kambuh.
‘pasti berhasil.’ Ucap Sara bermonolog.
“Ah, sakit… Tolong..” Sara mulai meringis pelan sambil mengetuk pintu kamar Hanbin.
“Oppa… Aku gak bisa nafas..” Sara tetap meringis berkali-kali.
“Sayang…” Ini sudah tiga kali Sara meringis di depan pintu kamar Hanbin, namun tetap tidak
ada jawaban.Akhirnya Sara memutuskan untuk mengirim pesan pada mama Hanbin untuk memulai dramanya.
“SARA!! YA AMPUN KAMU KENAPA SAYANG?!” Mama Hanbin datang secepat kilat setelah mendapat pesan dari Sara.
“Ma.. Sakit ma..” Drama Sara pun dimulai.
“Hanbin, mama mohon buka pintunya. Kalau emang kamu benci sama mama atau papa, gak apa-apa. Tapi kamu gak boleh benci sama Sara. Tolong, bin.” Ucap mama Hanbin dengan suara agak keras.
Kreekkk…
Suara pintu pun terbuka dan terlihat Hanbin keluar dengan wajah dan rambut yang sangat berantakan. Ia melihat kekasihnya masih kesakitan sambil memeluk mamanya.“Ayo masuk.” Hanbin membawa Sara masuk ke kamarnya.
Sebelum Sara dan mama Hanbin berpisah, Sara lebih dulu mengedipkan sebelah matanya menandakan tanda terima kasih kepada mama Hanbin. Setelah berada di kamar Hanbin, Sara masih menetralkan nafasnya agar tidak terlalu terlihat berbohong.
“Kenapa lagi?” Tanya Hanbin dingin.
“Aku gak bisa nafas.” Jawab Sara singkat.
“Kambuh lagi?” Tanya Hanbin dengan khawatir.
Sara hanya mengangguk.