P R O L O G

137 12 0
                                    

Happy reading!

🌷—🌷—🌷

"EMANG, tipe cowok lo tuh yang kayak gimana sih, Lo?"

Alvin melontar pertanyaan dengan hati penuh tanya. Ia benar-benar penasaran, jika Alodia menyukai cowok yang berparas dan berpenampilan oke, jelas dia juaranya. Sejauh yang dia ingat, belum ada cewek-cewek di Bertranda yang mampu menolak pesonanya. Paras rupawan cetakan produk unggul orang tua, tubuh tinggi dan berdada bidang yang kata mereka sandarable, tidak terlalu pintar, tapi hampir menguasai segala bidang olahraga, pun ... aduh kalau dijabarin semua nanti pada makin klepek-klepek deh!

Namun, Alodia justru terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya.

"Yang jelas bukan kayak lo." Nah, kan!

"Anjir, damage-nya!"

Bukannya berhenti, Alvin justru kembali mengoceh hal yang menurut Alodia tidak begitu penting. Walaupun kenyataannya semua hal tentang Alvin memang tidak ada penting-pentingnya di mata Alodia. Cowok itu menceritakan kembali perjuangan-perjuangan yang pernah ia lakukan selama ini untuk mengambil hati Alodia. Bahkan, mengungkit kembali pengorbanan menyusul Alodia ke Pulau Sulawesi demi mendukungnya yang saat itu sedang mengikuti olimpiade matematika.

Demi Tuhan, Alodia tidak butuh semua itu. Ia hanya ingin menikmati seporsi bakso dengan khidmat sebelum waktu istirahat berakhir. Namun, makhluk astral itu terus mengganggu dan tak membiarkannya makan dengan tenang barang sedetik! Ingin berkata kasar.

"Kalau tipe suami idaman kamu seperti apa?"

Lalu, pertanyaan mengejutkan itu tiba-tiba meluncur dari bilah bibir Alvin dengan gamblangnya. Kepala Alodia hampir pecah. Kuah bakso yang baru saja dimasukkan ke dalam mulut, nyaris keluar lagi saat Alvin berkata demikian. Jika saja ia tidak menahan diri, mungkin wajah rupawan yang digilai sejuta umat itu akan ternodai, tapi bagi Alodia itu justru lebih baik. Bahkan, bila perlu kuah bakso itu langsung menghilangkan makhluk astral itu dari muka bumi. Terdengar kejam, tapi bodo amat!

"Mau memantaskan diri."

Susah payah ia telan kuah bakso yang entah sejak kapan berubah keras seperti batu. Muka Alodia berubah menjadi merah padam, antara malu dan menahan emosi yang tiba-tiba naik hingga ubun-ubun. Itu karena Alvin ngomongnya kayak pakai toa masjid. Bagaimana Alodia tidak ingin meledak!

"Tapi masih banyak yang harus ...."

"LO PILIH DIAM ATAU GUE TAMPOL?"

Ah, sial, sial. Padahal sedikit lagi jurus 'jitu' yang ditiru dari selebgram itu berhasil, pikir Alvin. Itu juga kalau si cemewew bukan modelan Alodia! Akhirnya, Alvin hanya bisa bersabar sambil elus-elus dada. Beginilah rasanya punya gebetan mungil, tapi galaknya minta ampun. Sabar, sabar, sabar. Ada jalannya kok nanti.

🌷—🌷—🌷

a.n:
Yang pernah ngikutin kisah 'tipe suami idaman kamu seperti apa' tahun 2020 kemarin pasti langsung ngeh. Hehehehehe.

Suami Idaman AlodiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang