(XXIV) GOMBAL?

420 41 3
                                    


Setelah perjumpaan yang bagi Taehyung itu, sangat mengejutkan. Mereka berdua mengambil keputusan untuk pergi ke cafe dengan menaiki Vespa merah milik Jeongguk.

"Sebenarnya, apa yang kamu lakukan bersandar di pokok yang demi tuhan penuh dengan semut itu Tae?"

Taehyung jadi terbahak mendengar ayat yang keluar dari mulut Jeongguk itu. Iya, saking trnangnya Taehyung jadi tak perasan akan busut semut yang berada di sampingnya. Berakhirlah dengan gigitan semut di mana mana, menghiasi kulit Taehyung.

Jeongguk yang melihat Taehyung tertawa hanya menggelengkan kepala, bibirnya tertarik melukis senyum tipis yang membuatkan para wanita histeria .

"Hahaha..aku hanya terlampau leka dengan indahnya senja hari. Lagipula, semutnya tidak salah kok, mereka hanya merasa terancam dengan keberadaanku." Ujar Taehyung panjang lebar.

Jeongguk hanya memerhatikan bagaimana Taehyung yang sedang menopang dagu, memberi perhatian keluar jendela. Melihat malam di Seoul yang sejuk.

"Bukan. Kamunya aja yang terlalu manis hingga semut itu menggigit gemas dan-

-aku juga akan menggigitmu gemas jika kamu duduk di samping ku kok"

Eh! Anjir!

Anjir gue kelepasan

Setelah mengucapkan ayat yang...bagi Jeongguk itu menggelikan, Semburat merah muncul di pipi Jeongguk. Iya Jeongguk, sedangkan Taehyung hanya memandangnya dengan muka polos yang minta di polosin.

Astaga pikiran gue kok gini amat.

Semburat merah yang muncul malu malu di pipi Jeongguk tergantikan dengan warna merah yang kentara di seluruh wajah Jeongguk bahkan kedua telinganya.

Taehyung masih di situ, mengedipkan matanya sekali dua kali dengan kerutan nipis di keningnya. Sedikit memiringkan kepalanya,

"Jeongguk ngegombal ya?"

Mampus. Seumur hidup Jeongguk, tidak ada yang namanya ngegombal. Kecuali jika sudah bersama dua orang sama marga itu, yang kerjanya ngerdusin anak orang. Seperti:

"Selepas huruf A apa ya?" -Mingyu yang terlebih kalsium sewaktu membesar.

"B?"

"Ya sayang?"

Atau.

" You like this view?" -Yugyeom yang sok sokan speaking

"What view?"

"I love-view"

Percayalah, saya juga pernah katakan itu pada teman ahahahaha.

Tapi berbeda situasinya jika dengan manusia bernama Kim Taehyung yang menganggap itu serius.

"Jeongguk....kanibal?".

Jeongguk yang mendengar itu langsung cengo dengan wajah yang masih memerah, raut wajahnya seperti mengatakan 'hah??' .

"Iya..aku kira kamu kanibal, habis kamu diam aja ketika aku tanya kamu ngegombal atau serius..." ujar Taehyung sambil memajukan bibirnya. Kebiasaan.

Jeongguk pun berkedip laju dan segera menapakkan kesedaran ke realiti, bukan apa. Imannya akan mudah goyah jika di sogohkan yang seperti ini. Makanya haru Istighfar mulu.

Baru sahaja akan membuka mulut, deringan ponsel Taehyung menginterupsi kegiatannya.

"Halo?"

"Oh tidak!- maaf Chim..Tae lupa! Bentar lagi Tae sampai! Maaf chim!"

Setelah itu Taehyung bangun dengan tergesa gesa tidak lupa akan bungkusan belanja nya, membungkuk 90 darjah ke arah Jeongguk yang blank seketika akibat gerakan Taehyung yang seperti landak biru yang dia tonton di ponselnya Somi semalam.

"Maaf Jeongguk ah! Aku harus pulang dulu. Chim menyuruhku untuk pulang. Kita jumpa lain kali ya Gukkie! Daaah!"

Setelah itu Taehyung keluar dengan tergesa gesa, hampir saja menabrak pejalan kaki diluar sana jika tidak berjalan dengan benar.

Dan ketika itulah, Jeongguk baru tersadar akan keterdiamannya yang- sungguh tidak berguna itu. Jeongguk pun buru buru bangun, tak lupa meletakkan selembar wang di atas meja kayu itu dan berlari anak mengejar Taehyung yang sudah jauh di depan.

"Tae!"

Berhasil! Taehyung berhenti dan menoleh ke arahnya. Dan oh lihatlah wajahnya yang cemas itu, sungguh menggemaskan. Seperti anak anjing saja.

Setelah sampai tepat di hadapan Taehyung yang sudah berhenti tetapi kakinya tetap bergerak seperti orang yang ingin berlari, Jeongguk menggerakkan kedua tangannya untuk menepuk pundak Taehyung. Bermaksud menghentikan kegiatan Taehyung- yang author saja sudah gemas ketika membayangkannya.

"Ayo, aku antar"

Dengan itu, Jeongguk membawa tangannya untuk menuntun Taehyung ke arah Vespa merahnya di parkir. Tak lupa untuk menenteng bungkusan Taehyung di tangannya yang bebas.

Aduh, udah seperti pasangan saja.

Taehyung hanya diam mengikuti. Kerana, demi apa ia sangat merasa bersalah pada Jimin yang sudah menunggunya berjam jam untuk pulang. Sedangkan Taehyung sendiri, sedang bersenang senang dengan Jeongguk.

......

To be continue...

Love You ♡[ KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang