chapter 30| Sebuah ketakutan

18 3 2
                                    

banyak sekali lorong didepannya kini ia pun bingung harus kemana,tempat ini terasa asing bagi via ditambah cahaya yang sedikit redup membuat via merasa ketakutan.
"gw dimana sih"ucap via penuh ketakutan
Ia terus berjalan melewati beberapa lorong tanpa ia tau akan kemana.
Sesosok laki-laki kini sedang berjalan didepannya tapi mengapa langkahnya terasa semakin menjauh.

"ka lutfi,tingguin via"saut via sambil mengejar sosok didepannya.ya sangat jelas itu adalah sosok lutfi.

"kamu mau kemana sih"ucap via yang langsung menarik tangan lutfi untuk berhenti.
sejenak lutfi terdiam dan menatap tajam mata via tangannya mengelus lembut pipi via sambil tersenyum.via hanya bisa terpaku mengapa dengan lutfi?sikapnya sangat begitu manis.
"aku harus pergi"ucap lutfi menatap pada iris via.
"pergi.kita dimana?"tanya via menyiritkan dahinya
"kamu gak perlu tau kita dimana.kamu baik-baik ya disini"ucap lembut lutfi lalu menarik tangan via dalam genggamannya
"aku ikut kamu ya"ucap via menatap iris lutfi
"kamu gak boleh ikut aku"ucap lutfi
"kenapa?"tanya via menyiritkan alisnya bingung atas ucapan lutfi
"aku harus pergi.maaf"jawab lutfi
"kamu mau ninggalin aku?jawab lutfi.mana janji yang dulu kamu ucapin sama aku dan sekarang kamu mau pergi gitu aja setelah kamu buat aku jatuh cinta sedalam ini.kamu jahatt fi,"ucap via lirih
"aku sayang sama kamu sangat sayang,tapi saat ini aku harus pergi maaf aku gak bisa tepatin janji aku sama kamu"ucap lutfi sambil menatap via.
"kalo sayang kenapa harus pergi?"tanya via.
Lutfi bergeming seakan mulutnya terkunci.

"jawab?jawab ka? aku mohon jawab?kamu gak bisa kaya gini"via penuh emosi

Dadanya sesak mengapa disaat cinta itu datang dengan begitu hebatnya, disaat itu juga kekecewaan lah yang harus hadir diantara mereka.
tak berartikah semuanya,segala yang kita lewatkan, cerita itu yang kamu lukis dengan begitu indahnya seketika kamu hancurkan begitu saja,tak adil rasanya bagi via.

"jawab..kamu jangan diem aja dong"ucap via dengan suara yang terisak sambil memukul-mukul dada lutfi

Lutfi langsung memeluk via dengan sangat erat menenangkan wanita yang dicintainya dengan penuh kasih sayang.

"jangan nangis aku gak suka air mata,kamu pasti bisa via dan aku yakin itu"bisik lutfi disela-sela berpelukan.
"tapi kenapa?"tanya via lalu menatap mata lutfi
"kalo aku salah aku minta maaf.aku gak mau kamu pergi"ucap via lirih sambil memejamkan matanya.
Namun saat membukanya lutfi sudah tak bersamanya rasa sakit, pilu,kecewa beradu menjadi satu.

KRINGG.....

"KA LUTFI"teriak via yang tersadar bahwa ini hanya mimpi.matanya melihat karah jam yang sudah menunjukan pukul 06:10 sontak saja ia langsung berlari kedalam kamar mandi.

***
Via mulai menuruni anak tangga sembari memasang dasi,matanya membulat saat melihat lutfi yang tengah duduk disofa menyisir rambut diva.

"kamu."saut via sembari berjalan kearah luthfi.
"tumben kamu lama dikamar"tanya lutfi lalu mengambil bando milik diva diatas meja
"ee tadi aku telat bangun aja"jawab via sambil merapihan pakaiannya
"kamu sendiri ngapain kesini?bukannya abis pulang sekolah"ujar via
"ya emang gk boleh kalo aku jemput kamu"ucap lutfi lalu berjalan menghampiri via
"yaudah kita sarapan dulu yuk,lumayan masih keburu"ucap via yang lalu menarik tanggan lutfi duduk dimeja makan
"nih tante udah masakin nasi goreng spesial loh"ucap mama via sambil menaruh wadah diatas meja makan
"wihh pasti enak bangett nih"ucap lutfi lalu menyiuk nasi keatas piringnya
"ohh iya vi,tadi mamakan abis nyiram tanaman depan eehh bunga mawar yang mama beli kemaren gak tau kemana"tutur mama sambil menaruh lauk diatas piring
'mati gw....aduhh masa iya gw bilang'(batin lutfi)
"hhhm mungkin kucing tentangga kali mah"jawab via sambil melirik lutfi yang ada dihadapannya
"masa kucing sih,aah yah sudahlah cepatt kalian lanjut makan"ucap mama via
Selesai sarapan via dan lutfi langsung berpamitan kesekolah
"yaudah kalo gitu kita berangkat dulu ya tan,maaf loh jadi ngerepotin gini"ucap lutfi lalu mencium tangan mama
"repot apa sih kamu ini"jawab mama via sambil tersenyum
"yaudah via berangkat ya mah"saut via lutfi mengekor menuju teras

30 menit berlalu mereka telah sampai didepan gerbang SMA PERSADA,lalu lalang murid menghiasi setiap lorong sekolah.tangan itu menggenggam sangat erat seakan tak ingin terpisah.
"kelas kamu bukanya disana"ucap via
"hhhmm iyaa aku tau kok,yaudah aku kekelas dulu ya"ucap lutfi sambil berjalan namun tanganya masih tertaut pada tanggan via
"eehhh ihh ini tangan aku"ucap via
"hhhee maaf nakal nih tangannya.gak mau lepas katanya"goda lutfi sambil tersenyum nakal
"iishh kamu ini,udah ahh aku mau kekelas"ucap via lalu pergi dengan pipi yang sudah memerah.

****
"vi pulang sekolah kita kemall yuk ada film baru tau"ucap kinanti sambil menunggu pesan bakso mang asep

"hhmm kayanya gk bisa deh soalnya hari ini gw mau nemein lutfi main futsal"jelas via.

"ohh iya gpp vi"ucap kinanti

"maap banget ya"ucap via tidak enak

"gpp kali,lagian ini hari pertama lo nemenin cowok lo main futsalkan?"saut kinanti

"iya juga sih,tapi lain kali gw ikut kok" ucap vi sambil tersenyum lalu melanjutkan menyantap baksonya.

Bel pulang berbunyi seluruh siswa sudah berada diantara lorong-lorong menungu pintu gerbang dibuka.
"lo jgn lupa besok bawa laptop kan mau ada presentasi"ucap kinanti
"okk siap bu boss"jawab via sambil berjalan keluar gerbang sekolah
"ohh iya tugas presentasinya gimana masa lo yang ngerjain sendiri,kalo gitu gw gk jadi deh biar gw bilang kedia gpp"cerocos via sambil mengeluarkan hp dari sakunya.
"eehh gak usah gpp kali cuma 5 slide doang santuy aja kali"ucap kinanti
"yaudah tapi tar abis pulang gw telepon lo okk.kalo gitu gw duluan ya"ucap via lalu berjalan kearah parkiran
"sip selamat bersenang-senang"jawab kinan
dari belakang sambil tersenyum.

Sesampainya diparkiran lutfi sudah berada diatas motornya

"hai,sorry aku telat ya"saut via sambil menepuk pundak lutfi.

"engga kok masih ada 25 menit lagi"ucap lutfi sambil memasangkan helm berwarna hitam pada kepala via lalu naik keatas motor lutfi.

"kayanya udah mau ujan nih,mendung banget soalnya"ucap via sambil melihat sekumpulan awan hitam dilangit

"iya juga sih,tapi tenang kalo keujanan aku ada cadangan baju kok diloker futsal"ucap lutfi meyakinkan lalu menarik kedua tanggan via kedalam saku hoodienya.
"biar anget"lanjut lutfi sambil tersenyum.



LutviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang