Triiinnggg.....
" ok anak-anak sekian pertemuan kita hari ini , tugas yang bapak berikan jangan lupa di kerjakan yah.." , ucap pak muidin mengakhiri kelasnya setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi nyaring.
" Baik pak..", kompak para murid menjawab.
Suasana kelas pun seketika riuh setelah guru Bahasa Indonesia itu keluar dari ruang kelas, mereka masing-masing sibuk merapihkan alat tulis dan memasukkan kedalam tas. Kecuali seorang siswi berpostur tubuh mungil dan mempunyai wajah manis yang kini tengah berdiri di samping cowok berperawakan tinggi dan hidung mancung.
" Ramaa .. " panggilnya sedikit teriak, aura cerianya dapat membuat orang-orang ikut tersenyum karenanya .
" Iyaa ? "
" Rama mau gak anterin Embun pulang? Embun lagi males mesan ojek online maunya di anter sama Rama aja, bisa kan?? " Tuturnya dengan senyum di akhir katanya.
" Sorry yah mbun, aku ada rapat osis lain kali aja yahh ". Tolak Rama dengan cara halus.
" Embun tungguin dehh Ram, Embun punya banyak waktu kok buat Rama tenang aja. Yah boleh yah 👉👈"
" Gak bisa Mbun, aku kayaknya bakal lama banget soalnya mau bahas acara anak kelas 3 minggu depan , udah yah aku dluan bye Embun.." dengan cepat Rama sudah menghilang di balik pintu kelas, menyisakan Embun yang tertunduk sedih atas penolakan Rama yang entah sudah kali keberapa dalam hidupnya.Embun Liana Zachira gadis manis dan ceria yang sangat jatuh cinta pada sosok Ramahesa Al Givaro, rasa sukanya terhadap cowo itu sudah setahun ia perjuangkan dari mereka duduk di bangku kelas X hingga sekarang kelas XI. Embun terang-terangan akan perasaannya terhadap Rama, teman sekelasnya pun tau akan hal itu dan tidak membuat Embun malu, setiap hari Embun akan mengejar dan mencari Rama jika cowok itu tak ia lihat didalam kelas, mencari-cari alasan agar ia bisa dekat dan bercakap dengan Rama. Namun, yang ia dapat seringkali hanyalah penolakan yang sangat jelas oleh Rama, Rama terkesan selalu menghindar dan tidak menggubris Embun tapi Embun tetap berjuang dan pantang menyerah atas perasaannya terhadap Rama.
" Loh udah jelek, manyun gitu jelek loh makin nambah .." celetuk seseorang dari belakang Embun.
" Ihh Ranan rese banget sih, Embun lagi sedih nih " keluh Embun.
" Lagian elo, kalo udah di tolak itu ya terima gak usah nyosor terus, giliran di tolak sedih . Dasar! " Sewot Ranan Adithara. Senyap, tak ada suara dari Embun ia masih saja tertunduk dan merasa makin sedih setelah apa yang Ranan katakan.
" Pulang bareng gue !!", Tegas Ranan tak mau terima penolakan.
" Ga us..."
" Cepet, gua tunggu 5 menit!! ", perintah Ranan kepada Embun lalu pergi ke parkiran terlebih dahulu.🌠🌠🌠
Oke gaiss, sekian dulu yah buat part ini hehe aku masih baru nihh jadi maaf yah kalo masih banyak kekurangannya 👉👈
Kalau kalian suka jangan lupa vote dan komen yahh, kalau ga suka juga gapapa aku ga maksa kalian buat baca ceritaku 🖤See you next capter zheyeng
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible to
Teen Fiction".. Ku percaya tiada yang tak mungkin bagi mereka yang selalu ingin memperjuangkan apa yang menurut mereka layak dan penting untuk hidupnya. Hari ini, esok dan seterusnya ' kemungkinan ' memiliki mu harus selalu ku perjuangkan !! .."