Chapter 13

7 1 4
                                    

Dalam perjalanan mereka beristirahat sebentar. "Apa tidak apa apa kau ikut denganku?" Tanya Liu Yi khawatir. "Kenapa? Kau takut tunanganku datang dan membuat masalah denganmu? Tenang saja, dia pria yang baik." Jelas Liqiu tersenyum. "Melihat reaksi keluargamu nampak masalah ini lebih besar dari seharusnya." Kata Liu Yi. "Ibuku tidak akan begitu mudah terbunuh oleh manusia tapi dia meninggal. Karena itu hal ini sangat aneh." Jelas Liqiu.

"Aku mungkin tidak bisa menemanimu menyelidikinya. Kau harus hati hati. Tidak semua orang istana baik, jadi berhati hatilah." Jelas Liu Yi dibalas anggukkan Liqiu. "Aku merasa kau harus hati hati dengan keluarga Jin. Mereka sangat licik." Nasehat Liqiu. "Apa maksudmu?" Tanya Liu Yi bingung. "Yang mengantar kembali jasad ibuku adalah keluarga Jin dan aku merasa ada hubungannya dengan kematian ibuku." Kata Liqiu tenang. Liu Yi terdiam.

Waktu berlalu cepat, keduanya sampai istana. Liu Yi membawa Liqiu menemui Permasuri Liu yang kebetulan bersama Liu Ying, Putra mahkota. "Kau sudah kembali adik? Aku mencemaskanmu." Kata Liu Ying memeluk adiknya erat. "Yi er, siapa dia?" Tanya Permasuri Liu menatap Liqiu. "Dia temanku, aku bertemu dengannya dalam perjalanan pulang. Aku berniat melatihnya dan menjadikannya pengawalku." Jelas Liu Yi. "Bisakah kau membuka cadarmu?" Tanya Permaisuri Liu.

Liqiu membuka cadarnya dan baik Permaisuri Liu dan Liu Ying yang sudah melepaskan pelukannya pada Liu Yi kaget. Wajah Liqiu penuh luka goresan di pipinya. Liqiu memakai kembali cadarnya. "Darimana kau mendapat luka seperti itu?" Tanya Liu Ying kaget. "Saat kecil." Kata Liqiu singkat. "Siapa namamu, nak?" Tanya Permaisuri Liu menatap Liqiu khawatir. "Li Qiu, bermarga Li." Kata Liqiu tenang. Liu Yi diam menatap Liqiu. "Qiu er, buat dirimu dirumah. Kau teman Liu Yi jadi termasuk keluarga kami." Kata permaisuri Liu ramah. "Terima kasih permaisuri Liu." Kata Liqiu.

Mereka mengobrol sampai sore dan liu yi, liu ying dan liqiu pamit pergi. Liu Yi membawa ke kediamannya.

___Wind's Palace___

Keduanya kembali. Liqiu pergi ke kamarnya yang sudah disiapkan untuknya dan Liu Yi kembali ke kamarnya. Malam itu keduanya tidak tidur sama sekali.

Sejak kembali tinggal di istana Liu Ying setiap harinya selalu membawa Liu Yi pergi. Liqiu merubah penampilannya dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkannya.

___Ice's Palace___

"Adik, mulai sekarang tinggallah disini." Bujuk Liu Ying untuk kesekian kalinya. "Kak, aku bukannya di hadapanmu sekarang. Aku bahkan tinggal disini selama dua minggu terhitung sejak hari itu." Kata Liu Yi tenang. "Tapi aku punya firasat, kau akan pergi cepat atau lambat." Kata Liu Ying tidak yakin. Liu Yi hanya tersenyum. Liu Ying selalu terlalu banyak berpikir. Selama dua minggu ini juga Liu Ying menjauhkan Jin Shu dari Liu Yi. Hari menjelang sore ketika Liu Ying melepaskan Liu Yi. Bagaimanapun adiknya harus bersiap untuk pesta nanti malam?

___Wind's Palace___

Sebuah pedang menempel di leher Liu Yi. "Liqiu apa yang kau lakukan?" Tanya Liu Yi bingung. "Mengambil nyawamu." Kata Liqiu dingin. "Apa maksudmu?" Tanya Liu Yi bingung.

"Liu Yi jangan pura pura bodoh. Ibumu meracuni ibuku dan membuat ibuku mati dengan begitu menderita. Keluarga Lin tentu sangat hebat. Mereka adalah kultivator." Kata Liqiu dingin. Liu Yi terdiam kaget.

"Kita akan menyelesaikannya setelah pesta. Kita harus muncul setidaknya saat pesta." Jelas Liu Yi. Liqiu menurunkan pedangnya dan menatap kecewa liu yi. Sebelum Liqiu pergi, Liu Yi memeluk Liqiu dari belakang. "Tidak perlu takut aku ingkar janji. Aku tidak akan melakukannya. Aku akan membiarkanmu membunuhku." Janji Liu Yi sebelum melepaskan pelukannya dan pergi.

Liqiu berbalik dan menatap Liu Yi yang berjalan pergi. "Kenapa harus dirimu?" Gumam Liqiu sedih. Perlahan air matanya mengalir secepat itu mengalir secepat itu liqiu menghapusnya dan bersiap untuk ke pesta.

@halaman istana

Meja dan kursi tertata rapi. Hari ini adalah pesta untuk menyambut keluarga Jin sebagai bagian dari keluarga. Perlahan satu per satu mulai hadir.

Yang terakhir hadir adalah Liu Yi dan Liqiu. Keduanya menarik banyak perhatian karena warna pakaian mereka yang berwarna biru. Keduanya memakai warna yang sama. Liu Ying nampak puas, Liu Ying berniat membuat putus pertunangan Jin Hua dan adiknya, Liu Yi.

Mereka duduk ditempat yang disediakan. Liqiu duduk dibelakang Liu Yi dan meminum teh yang ada. "Yang Mulia, hamba punya sebuah benda untuk dihadiahkan pada Jendral Liu. Hadiah ini akan bermanfaat." Kata Jin Shu memulai.

"Itu bagus." Kata Raja Liu senang. "Sebelum itu aku ingin nona Liqiu mencobanya untuk melihat apa ini bagus atau tidak." Kata Jin Shu santai. Liqiu mengangguk. Jin Shu menyerahkan sebuah tusuk rambut pada Liqiu. Begitu Liqiu memegang tusuk rambut itu. Liqiu menatap Jin Shu kesal.

'Dia ingin menjebakku.' pikir Liqiu. Liqiu berdiri dan menyerahkan pada Liu Yi. "Ini bagus untuk Jendral. Bagus untuk mengusir iblis." Kata Liqiu. Liu Yi menatap Liqiu bingung. Jin Shu nampak kesal karena rencananya gagal. Liu Yi menawarkan memainkan sebuah lagu sebagai tanda terima kasih untuk hadiah Jin Shu. Alunan Qin terdengar merdu. Liqiu menatap dalam diam permainan Liu Yi. Alunan selesai dan diiringi tepuk tangan meriah.

"Aku dengar anda pandai bermain Qin bagaimana kalau kau juga bermain sebuah lagu?" Tawar Jin Hua pada Liqiu. Liqiu bangkit dan duduk di tempat Qin berada. Saat itu jaring turun dan menangkap Liqiu disana. "Apa yang kalian lakukan?" Teriak Liu Yi marah. "Dia adalah siluman pangeran. Kau telah dibutakan olehnya." Kata Jin Shu membuka suara. "Tutup mulutmu! Lepaskan tamuku!" Kata Liu Yi marah.

"Ini adalah jaring penangkap siluman. Jaring ini akan menunjukkan bahwa aku benar. Dia adalah rubah berekor sembilan." Kata Jin Shu yakin. Liqiu nampak geram dan hendak menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan jaring tapi Liqiu memuntahkan darah.

"Liqiu!" Teriak Liu Yi kaget. Liu Yi berlari menghampiri Liqiu dan berusaha melepaskan jaring itu tapi tidak berguna. Liqiu tertawa keras. "Manusia darimana kau dapat racun yang begitu hebat? Racun yang mampu membunuh kami dan juga manusia " kata Liqiu menatap Jin Shu jijik. "harusnya aku tidak perlu bertanya. Kau mendapatnya dari dia." Tambah liqiu tertawa mengejek. Muntahan darah keluar lagi. Liu Yi nampak frustasi dan berusaha menarik jaring itu lebih kuat hingga kedua tangannya berdarah.

"Bodoh, jaring ini tidak bisa dilepas kecuali kau punya kekuatan lebih besar." Sindir Liqiu tertawa tapi dirinya semakin lemah. Perlahan kesembilan ekornya keluar. "Ini benar benar siluman." Kata para tamu kaget. Kegaduhan terjadi. "Pergi. Kalau kau tidak pergi maka kau akan meninggal." Kata Liqiu lemah sambil menatap Liu Yi.

"Kalau meninggal maka kita meninggal bersama." Kata Liu Yi keras kepala. Para pengawal menarik Liu Yi pergi. Liu Yu memberontak tapi usahanya sia sia. Air mata Liqiu mengalir keluar. Rintikan hujan perlahan turun menjadi besar. Tamu mulai menghindari hujan. Hujan turun deras meninggalkan Liqiu ditengah hujan. Sebuah bayangan ada didekat Liqiu dan jaring itu robek seketika. Bayangan itu menggendong Liqiu dan menghilang bersama hujan yang berhenti.

Jaring robek tak beraturan. Semua kaget melihatnya. Rumor mulai beredar bahwa Jendral Liu atau pangeran kedua telah digoda oleh siluman rubah dan menjadi aneh. Liu Yi dihentikan setiap dirinya akan keluar istana.

"Putra Mahkota, Liqiu diluar sana tidak tahu hidup atau mati. Aku harus menolongnya." Kata Liu Yi kesal. "Dia adalah siluman rubah. Dia kan membunuhmu." Kata Liu Ying marah. "Kalau begitu dia sudah membunuhku sejak lama. Aku tidak akan ada di istana menemanimu. Dialah yang menolongku dihutan. Bahkan saat didalam tubuhnya penuh racun dan menyelamatkan dirinya sendiri begitu susah. Tapi dia masih menyelamatkanku walaupun resikonya nyawanya juga melayang. Setelah membawaku ke tabib, dirinya juga pingsan karena racunnya." Teriak Liu Yi marah.

Liu Ying kaget mendengar informasi itu dan juga kaget adiknya membela seseorang untuk pertama kali selain prajurit yang bekerja untuknya. "Pergilah dan selamatkan liqiu." Kata Liu Ying memberi izin. Liu Yi segera pergi.

@hutan

Liu Yi bertemu teman ibunya, Sun Long dalam perjalanan. Sun Long menghentikannya dan perlu bicara padanya. Liu Yi berhenti dan keduanya bicara. Sun Long menceritakan semua yang terjadi tahun itu pada Liu Yi. Yang membunuh selir Zhang dan mengirim ibu Liu Yi ke Storm Palace adalah Selir Song yang dibantu oleh Jin Shu.

Informasi ini membuat Liu Yi terdiam kaget. Hidup penuh kekejaman dan pengorbanan.

Unforgetable MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang