"Lindungi sang raja!" Seru pemimpin pasukan moonzie. Saat ini hanya tinggal kurang dari 50 pasukan yang bertahan hidup, artinya bangsa moonzie benar benar di ujung kekalahan.
"Tidak, kita semua harus mundur. Tidak ada harapan untuk memenangkan pertempuran ini." Jawab salah satu pasukan sembari mengayunkan pedangnya ke arah musuh.
***
"Oh tidak cahayanya meredup" ucap tabib lantang dan nada panik saat melihat darah bulan di tubuh sang raja meredup.
"Lakukan apa saja! Raja harus selamat!" Pintah pemimpin pasukan dengan tegas. Bangsa moonzie tengah dilanda kepanikan yang luar biasa, pasalnya sang raja tengah sekarat akibat peperangan.
Saat ini mereka semua terpaksa bersembunyi di bawah tanah. "PENGECUT! BAGAIMANA MEREKA BISA MENGGUNAKAN CARA KOTOR SEPERTI ITU!" Murka sang putra mahkota.
"Rakyat.." tiba tiba sang raja berkata dengan lirih. " keluarkan, keluarkan saja. " para moonzie tidak mengerti dengan perkataan raja.
" Apa yang anda maksud yang mulia? " tanya tabib secara lembut. Yang lain menganggukkan kepala tanda bahwa mereka memiliki pertanyaan yang sama.
"Darah ini, harus terus bercahaya. Bawa ketempat yang jauh, kalian tidak bisa hidup seperti ini. Pergilah dan berpisah dengan sesama kalian. Aku tidak bisa bertahan, biarkan putri bulan menerima cahayanya kelak."
1 detik..
2..
3..
"Lakukan!"
***
"Punah?"
"Entahlah tuan, mungkin saja mereka sedang bersem-"
"OMONG KOSONG, mereka pasti sudah mati. AKU MENANG, MENANG"
"Tapi tuan-"
"SIAPKAN PESTA YANG PALING MERIAH DI NEGERI INI!"
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood of Dharta
FantasyFreyana Yovanka, sang nona muda yang sengaja disembunyikan sejak usia 15 tahun. bahkan untuk menjaga identitasnya tetap rahasia seluruh keluarganya terpaksa hidup terpisah pisah. tinggal sendiri tanpa keluarga membuatnya dewasa dengan sendirinya dan...