I'm Here For You

0 0 0
                                    

6 bulan kemudian

Seorang laki-laki sedang duduk dan menggenggam tangan seorang perempuan yang masih terbaring. Dan ya, perempuan itu masih menutup matanya. Layaknya putri tidur. "hi princess. Ingin berapa lama lagi kamu tertidur seperti ini?. pangeran tengah sangat merindukanmu. Segeralah bangun,cup," laki-laki itu mencium tangan perempuan itu.

"hahh...minho..aku sangat merindukanmu juga. Tetapi..aku tidak bisa masuk kedalam jiwaku lagi".

"tapi aku akan coba".

                             ******

Perempuan itu mulai menggerakkan jari-jemarinya perlahan. Minhopun tersadar, "alania? Alania kamu sudah bangun?,dokter! Dokter," dokterpun datang. Ia memeriksa keadaan alania, disusul yang lainnya masuk ke dalam ruangan. "bagaimana dok?," tanya Adrian.

"syukurlah...dia berangsur-angsur sadar. Sebentar lagi, mungkin dia akan siuman. Tapi perlu diingat, saat dia siuman. Jangan menanyakan hal yang berkaitan yang dialaminya saat itu," jelas dokter. "syukurlah..baiklah dok, terimakasih," ujar Mitsuko. "baiklah. Kalo begitu saya permisi dulu, mari," dokter itupun pergi.

Alania mengerjap-ngerjapkan matanya. Melihat itu, merekapun menghampiri alania. "hey...princess," sapa Adrian. Alaniapun tersenyum. "alania...alania sudah bangun?," tanya Dira. "ya udahlah dir. Kalo enggak, kenapa matanya terbuka," ujar Adrian. "yaa kan Cuma mastiin aja," dira memanyunkan bibirnya.

"jangan manyun, mau kucium?," goda Adrian. "ih apaan sih ad," Dira menyenggol Adrian pelan. "hahaha". "eehh ssstt ini rumah sakit". "maaf sayang," mitsukopun tersenyum. Alaniapun melihat mereka satu-persatu. Dia bahagia, bisa kembali melihat keluarga kecilnya. "hi princess," sapa Minho. "h-hi," sapa Alania lesu.

"bagaimana perjalananmu di pulau sana? Apakah menyenangkan?," sambil duduk. "tidak seperti yang dibayangkan. Aku lebih nyaman untuk bersama kalian," jawab Alania sambil tersenyum. "aduhh sweet banget sih," ujar Dira gemas. "em..min?". "iya?". "tolong ambilin minum dong, aku haus," minhopun segera mengambil minum dan membantu Alania untuk meminumnya.

"ngidam pertama setelah siuman," ejek Brian. "eh bray, dia abis koma. Bukan lagi hamil," sahut Mitsuko. "iya sayang, maafin pacarmu ini," sambil mencubit pipi Mitsuko gemas. "ihh sakit tahu," sambil memegang pipinya. "nahkan, kamu termakan omonganmu, ko," goda Alania. "hehehe".

"kamu makan ya? Kamu belum makan lho selama ini," tawar Adrian. "emang aku koma berapa lama?," tanya Alania polos. "6 bulan," jawab Adrian. Selagi meneguk air, Alania sontak kaget. "ehm..ohok ohok, apa? Selama itu?". "iya al. kesian tuh, pangeranmu nunggu," goda Dira. "maafin aku," sambil menggenggam tangan Minho.

"udah gapapa. Yang penting, sekarang kamu balik lagi kan?," Alaniapun mengangguk. "yaudah, makan sekarang ya? Biar kamu ada tenaga," adrianpun mengambil makanannya. "aaa," Alaniapun membuka mulutnya. "gimana enak?," tanya Adrian. "hmm..ga ada rasanya". "masa sih?," Adrianpun mencicipi bubur itu. "oh...itu mah lidah kamu aja yang belum sepenuhnya bener".

"nih makan lagi". "kalian ga makan juga?," tanya Alania. "kami udah makan tadi," jawab Dira. "nih suapan terakhir," sambil menyodorkannya pada Alania. "eh? Kok udah abis aja sih? Masih laper". "lho lho lho tumben kamu masih laper? Biasanya kamu makan aja dikit udah kenyang hahaha," ejek Minho. "ya jangan salah. 6 bulan dia ga bangun hey, bayangkan," seraya tertawa mendengar Brian berbicara seperti itu.




Jadi kalian lega? Hahahaha, setia menunggu chapter selanjutnya ya? Terimakasih banyak!!  Jangan lupa vote 😊

Find Me Between Coffee And Tomorrow {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang