I. Thrilvent

472 132 7
                                    

.

.

.

.

.

A/n: Keseluruhan cerita ini dibagi menjadi 4pov yakni author, Seokjin, Taehyung & Namjoon (Tujuannya biar lebih gemas saat baca adegan dewasanya 😋)
Ini horror-thriller fantasy. Jadi, ya ada sedikit adegan berdarahnya. Namanya juga cerita vampir.

Keseluruhan ceritanya ini banyak adegan 🔞 yang tidak layak dibaca bagi yang masih di bawah umur. Bijaklah dalam memilih bacaan.

Ps: -selain Namjin, ada adegan 🔞 Hopekook, Taegi, & Kookmin juga, jika kurang berminat silahkan di skip saja.
-adegan 🔞 tidak melulu adegan seks😌 ingat genre cerita ini.

⚰️Selamat Menikmati⚰️

.

.

.

.

Petang jingga menggantungi dirgantara kota Ilsan. Suhu udara di penghujung musim panas sudah mulai sedikit terdeklinasi. Cahaya keemasan menyelinap di antara dahan pepohonan gigantis belantara Jangheung. Tempat di mana perkumpulan komunitas pecinta alam Eokbulsan  mengadakan acara perkemahan.

Namun tiga di antaranya tampak kebingungan sebab kehilangan jejak rekan-rekan pekemah yang lain. Mereka dimaksudkan pulang hari ini.

“Namjoon hyung, kau yakin ini arah yang benar?” Park Jimin memutuskan menyuara tanya setelah menyadari mereka telah memintasi jalan yang sama lebih dari dua kali. Bekas-bekas bangkai rusa yang sempat mereka kuburkan tadi menjadi tengara. Juga guguran daun yang mulai menguning di bawah pohon Alnus Incana. Satu-satunya yang bersemi di antara Zelkova.

“Entahlah, Jim. Aku hanya mencoba mengingat instruksi Lee Hyun hyung.” Yang disebut Namjoon balas berujar selagi melihat ke kiri juga kanan dengan cemas. Topi rimba miliknya sedikit berkelepai ditiup silir pawana. Jemari mengerat pada tali ransel.

Sementara itu, Taehyung sang rekan pekemah terakhir mendecak lidah tak nyaman sebab merasa diselimuti aura naas. Jemari berlari mengusap tengkuk. “Bisakah kita bergerak lebih cepat? Aku merasa kita diintai sesuatu.”

.

.

.

.

Dari atas punggung Yorl, hidungku mengendus aroma kelewat wangi. Bercampur dengan aroma darah manusia yang manis, peluh yang asin dan… ya adrenalin.

Aku tahu mereka diselimuti bara kegelisahan lantaran hari mulai gelap. Mentari mulai tergelincir ke barat. Secara impulsif, otak mereka memikirkan kemungkinan resiko yang patut dihadapi di hutan belantara pada malam hari.

Aku tahu beberapa manusia senang mengunjungi hutan dengan berbagai sebab. Entah sebagai pemerhati alam atau sekedar berpetualang ke tempat asing nan berbahaya. Menilik mereka yang cekatan mengubur rusa mati—yang sepertinya adalah bangkai dari mangsa vatteku di malam sebelumnya—aku begitu yakin mereka inklusif pada kategori manusia pemerhati hutan. Tampak terpisah dari kelompok lantaran tersesat. Sepasang taring tersembul bahagia di ujung mulutku.

VEDROGILE REFAMILLE {NamJin/TaeGi/HopeKook}☑️Where stories live. Discover now