1. Saat membuka mata

19 1 2
                                    

enjoy reading!

Yang ku rasa sekarang adalah Kesakitan, rasa yang luar biasa sakit terdapat di daerah perutku. bau obat-obatan masuk ke dalam indra penciumanku. suara kebisingan masuk kedalam pendengaranku.

dimana aku?

apa yang terjadi pada ku? 

ku coba untuk membuka mata ku untuk memastikan apa yanng terjadi, saat membuka mata ku langsung disapa oleh cahaya ruangan, aku di bankar? kenapa?

dengan berat kucoba untuk menoleh ke sebelah kanan, bisa kulihat dia dengan wajah khawatirnya, ah.. aku ingat kita telah mengalami musibah yang tak terduga di hutan itu, sungguh aku lega dia tidak apa-apa.

maafkan aku, aku tidak bisa menahan mataku untuk tetap terbuka lagi, tetapi aku lega kau tak apa.

ku ukirkan senyuman di wajah ku sebelum akhirnya penglihatan ku kabur, dengan kau memanggil namaku

"Aly!" 

.

.

.

'in gimana udah 1 minggu dia gak bangun-bangun'

'kita tunggu aja, namanya juga sakit butuh proses'

'om kita buth bukti lagi walaupun itu semua udah terkirim, kita masih butuh Aly buat bangun om'

besoknya

Alysiana cewek yang terkena serang pembunuhan, akhirnya ia siuman 1 minggu setelah serangan tersebut tanpa ada satu pun orang yang ada di sisinya

"engh.. a-air

Aly dengan susah payah mengangkat tubuhnya untuk duduk, dengan rasa nyeri di bagian pinggangnya

Ceklek

Suara pintu terbuka memperlihatkan suster yang datang untuk cek up keadaan setiap 2 jam sekali, suster itu terlihat cukup kaget melihat Aly yang sudah duduk di bankarnya

"omo, kau sudah bangun? Kenapa tidak memencet panggilan untuk dokter nona? " tanya suster tersebut dengan wajah penuh ke khawatiranya

Aly hanya tersenyum melihatnya, dan meminta air untuk tenggorokanya yg kering, suster itu membantu Aly minum dan segera keluar memanggil dokter.

Sambil menunggu dokter, Aly melihat jendela ruang inapnya yg sempat di buka suster itu sebelum pergi, hanya ada satu hal yang ada di benak Aly sekarang.

'apa mereka baik-baik saja? '
.
.
.
.
.
.
"keadaan mu membaik nona tetapi masih harus di rawat inap, supaya sehat total, um.. Anda ingin pihak rumah sakit untuk menelfon keluarga anda? " tanya dokter Jinan

Mendengar kata keluarga Aly langsung menggelengkan kepalanya "um, mungikin ini tidak seharusnya tapi bisakah anda merahasiakannya? "

Dokter tersebut aslinya tidak ingin mengiayakan Aly, tetapi daripada pasienya tidak mau sembuh lebih baik ia mengiyakan permintaanya.

Dokter Jinan akhirnya setuju fengan usulan Aly, ia segera keluar dari ruang inap Aly, dan segera meminta suster untuk mengganti infus dan mengeceek Aly 3 jam sekali.

Aly bersyukur karena ia selamat dari musibah tersebut dan karena dokter Jinan ingin merahasiakan kesadarannya, walaupun dalam hati ia ingin bertemu keluarganya.

'semua maafkan aku merahasiakan kesadaran yang kalian harapkan, tetapi seperti namanya (rahasia) aku hanya mengundur waktu untuk sebuah kenyataan yang nantinya akan terbongkar sendiri'

-Alysiana Arfathna-
21 April

Zero O' ClockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang