[Qila] delapan

181 19 4
                                    

Jangan lupa vote ya🌟

Selamat membaca😊
.
.
.

"Anjir telat nih" ujar Arsen didepan gerbang sekolah yang sudah tertutup

"Woi Sen" teriak Galih dan Baron dari sebrang jalan ternyata mereka juga telat

Semalam mereka hanya tidur sebentar saja karna Danis yang sampai rumah Arsen pukul 3 dini hari itu, lalu mereka sempat tidur lagi sehabis sholat subuh jadinya mereka terlambat apalagi Rey Baron dan Galih yang harus balik ke rumah dulu mengambil seragam mereka

"Telat nih mau lewat mana?" ujar Galih

"Dinding belakang aja yok" ujar Arsen diangguki mereka

"Lah lah Rey ngapain lo disini" tanya Galih yang melihat Rey sedang santai duduk di warung belakang sekolah itu

"Duduk lah" jawabnya

"Lah emang lo kagak masuk, bolos lo ya" ujar Galih lagi

"Atau lo telat kayak kita?" tanya Baron, Rey hanya mengangguk saja

"Terus kenapa lo disini" tanya Baron heran

"Nungguin lo tiga"

"Ngapain nungguin kita" Galih bingung

"Karna lo juga telat kan"

"Iye juga sih"

"Yaudah deh ayo buruan naik lewat tembok sono yang kagak tinggi tinggi amat" ujar Arsen lalu berlari lagi menuju tembok yang lebih rendah dari tembok lainnya itu

"Weh weh buruan ntar ketahuan sama bu Retno" ujar Baron

"Bentar nyangkut nih kaki gue anjir" ujar Galih membuat mereka malah tertawa terbahak bahak

"Kecilin suara lo semua ntar ketahuan" ujar Rey lalu mereka membantu Galih sembari menahan tawa

Dughh

Mereka berhasil mendarat dengan sempurna

"Huft untung bu Retno kagak liat kita" ujar Baron

"Kalau liat bisa kering kayak ikan asin dong dijemur seharian" ujar Galih lalu mereka kembali tertawa lagi

"Sa ae lu Gal" ujar Arsen

"Ekhemm"

"Apasih ekhem ekhem segala lu Rey" ujar Baron yang masih tertawa

"Ada bu Retno" ujar Rey dengan suara kecil tapi masih dapat didengar

"Halah becanda lo kagak lucu, lucuan becanda nya Galih" imbuhnya tetap tertawa

"Baron Galih Arsen dan kamu Rey, ikut ibu sekarang" bentak bu Retno keras membuat Galuh Baron dan Arsen berhenti tertawa

"Eh eh gue nggak lagi ngehayal kan, masa gue denger suara buto eh bu Retno" ujar Galih

"Iye gue juga denger" ujar Baron juga

"Atau.."

Mereka bertiga lalu menoleh bersamaan

"Eh ibu, cantik bener sih bu hari ini" ujar Baron menggombal

"Baru dari mana saja kalian jam segini baru masuk" ucap bu Retno garang

"Oh itu anu bu eee anu itu lho" ujar Galih bingung

"Ona anu ona anu, ikut ibu sekarang"

"Eh eh bu sakit bu jangan di jewer lah masa saya doang yang dijewer si bu" rintih Galih saat telinganya ditarik oleh bu Retno

Queen QilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang